Harapan Bangsa

28 19 8
                                    

SMA Harapan Bangsa bukan sekolah yang biasa orang orang ceritakan. Bukan sekolah yang terkenal dengan prestasi murahan. Prestasi tawuran misalnya.

SMA Harapan Bangsa tergolong sekolah bertaraf internasional yang memilik banyak prestasi. Identik dengan murid murid cerdas dalam bidang akademik maupun non akademik.

Ditambah lagi dengan sikap ramah, sopan, dan tutur kata yang baik. Lengkap bukan? Sekolah impian para emak bapak.

Sekolah ini juga dijadikan andalan bagi siswa siswi yang mempunyai cita cita dari yang tinggi sampai yang mustahil pun. Sekolah menjamin bila masuk kesekolah ini maka masa depannya akan cerah secerah sinar matahari di pagi hari.

Eaaakk.

Tapi tapi tapiiii bagi siswa siswi yang gak punya tujuan untuk masa depan menganggap bahwa sekolah ini adalah sekolah gak banget, nge-betein, garing.

Murid sekolah lainpun beranggapan sama. Khususnya sekolah tetangga, SMA Pelita. Bagi mereka siwa siswi Harapan Bangsa  adalah sekelompok manusia yang kurang piknik, kurang gahul, kurang nakal, kurang asyik, kurang buruk, dan kurang kurang lainnya.

Dan disinilah gue, siswi Harapan Bangsa yang punya tujuan satu. Tujuan gue yaitu, pindah sekolah ke Pelita.

Tapi tujuan itu perlahan lahan menipis. Ketika gue menemukan hal menarik disini.

Ketika gue mendapatkan sahabat yang menjadi alasan gue untuk terus bertahan disini.

Ketika gue mendapat teman gila yang membuat gue terlihat waras.

Ketika gue jatuh cinta untuk pertama kalinya.

Ini cerita gue yang jauh dari kata badgril dan badboy. Ini cerita gue pertemuan dengan sahabat sahabat gila bukan pertemuan dengan CEO tampan plus mapan.

Ya ini cerita gue, hanya cerita gadis yang mencari jati diri dibantu dengan sahabat gila.

Gue Pece, Putri Clarisa. Cewe normal yang doyan cowok. Masih single dan belum punya niatan mengganti status.

Dan ini cerita gue dengan kelima sahabat gila gue di Harapan Bangsa.

heart soldiersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang