AnardMatcha 7

236 44 5
                                    

Sepulang sekolah Matcha menunggu Anard diparkiran cukup lama. Ia sudah mencoba kekantin sampai minumannya habispun Anard belum juga muncul.

Anard kemana?

Matcha memutuskan pergi menggunakan Taxi ke lokasi syuting, sendiri. Sebenarnya ia kecewa namun ia tutupi.

Baru juga nunggu 1 jam. Sabar.

Sampainya di lokasi, ia mengajak Anard untuk mengantarkannya ke sesuatu tempat.

"Nard. Anter gue yuk?"

Anard yang kala itu sedang dirangkul oleh Bella mendadak berbalik kebelakang dan melepaskan rangkl-an dari Bella.

"Kemana?"

"Toko buku,"

"Sebenarnya gue gak bisa, sebab udah kepalang janji sama Bella buat anterin dia ke salon."

"Ohh," Matcha mengangguk seolah ia paham. "Padahal gue ada yang mau diomongin, penting."

"Oiya? Lain kali aja. Lo minta anterin Jodie aja ntar gue kasih dia bonus poto selfi bareng gue,"

Songong.

"Gak usah, gue sendiri aja," Matcha mulai kecewa.

"Yaudah gue duluan yah, mumpung break-nya 40 menit. Lumayan lamakan?"

"Ia lumayan," Matcha tersenyum malas.

Matcha memandang punggung Anard dan Bella yang semakin lama semakin menghilang dengan kuda besinya. Ia, entah Bella memancing Matcha ataupun apa, ia memeluk Anard disepanjang jalan dan Anard tanpa ada sedikit rasa risihpun ia menghiraukannya.

Katanya mantan!

"Heh!" Matcha menggebrak meja yang sedang di tempati oleh Tj dan Zae juga beberapa rekan teman ceweknya. "Gue balik duluan yah," mereka mengangguk dan melambaikan tangannya. Matcha berbalas.

Dipinggir jalan Matcha menunggu angkot ataupun taxi, lumayan lama. Celingak kanan, celinguk kiri masih aja belum ada tanda tanda ada angkutan umum. Saat Matcha berbalik kearah kanan, sontak ia terkejut mendapati Tio dan teman temannya yang sedang mengepungnya.

"Tio apa sih maksud lo?!"

"Pulang bareng gue yuk? Gue anter," ajaknya yang sok lembut.

"Gak! Gue naik angkot aja! Gak butuh tebengan lo!"

"Udah ayo naik, banyak omong!" Tio menyeret Matcha untuk masuk keatas motor gedenya. Namun Matcha teriak minta tolong.

"Tolong, tolong.... lepasin Tio.. sakit.." Tj dan Zae yang mendengar jeritan Matcha langsung datang dan menolongnya.

"Matcha! Lo diapain sama mereka?" Tanya Zae yang panik.

"Gue dipaksa buat diantar pulang sama dia, tapi gue gak mau.. dia orang jahat!!"

"Apa lo bilang?!"

"Heh, heh eta leungeun.. tong pageuh teuing nyekelna, karunya neng Matcha nyerieun (heh, heh itu tangan .. jangan terlalu kuat pegangnya, kasian Neng Matcha kesakitan)" sambil menepis tangan Tio.

"Alaaah, gue gak ngerti bahasa lo! Pergi sana!"

"Ahaaaaaa!!" rengek Tj yang seperti anak kecil.

"Lo kenapa Jo?" Tanya Zae yang heran.

"Gue lupa logat gue...." lanjutnya yang merengek. "Tadinya gue juga mau bantu marahin pake logat Jawa gue, tapi gue lupaaaaa!!" hampir menangis.

"Cengeng lo! Kok bisa logat lo lupa? Bukannya pas waktu dibangku kuliah lo medok banget yahh ngomong Jawa-nya?"

Arbeinard Matcha [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang