PROLOGUE - Brotherhood

11.8K 328 43
                                    

(WARNING ⚠Only for ADULTS|Hanya untuk dewasa) Mengandung muatan hardcore gaysex & paraphilia, BDSM, slavery, bloodplay, incest, blasphemy, etc. Mohon bijak dalam memilih bacaan!)

******************************

"Mmh...panassh, hhh" Jamie bergumam sambil menggeliatkan tubuhnya gelisah, cahaya silau yang menusuk mata membuatnya perlahan terbangun dari tidurnya.

DEG. Jantung Jamie rasanya seolah berhenti berdetak, Deja Vu melintas dalam benaknya. Lampu neon merah menggantung di langit-langit, dinding kayu dengan bau yang lapuk, udara pengap di ruangan yang gelap membuatnya merasa sesak. Dinginnya meja metal yang menyentuh punggungnya membuat sekujur tubuh Jamie merinding.

"BANGSAT! APA-APAAN INI!" Jamie mengutuk dan seraya bangkit dari posisi tidurnya, tapi percuma. Wajah Jamie memucat dan matanya membuka lebar saat menyadari mendapati dirinya tengah telanjang dan terlentang dengan kedua kaki dan tangan terikat tak berdaya.

"LEPAS! LEPASIN GUE!!! ANJING! BANGSAT! BAJINGAN MANIAK!!!" Jamie meronta hebat, dia berteriak sekuat tenaga tak peduli dengan rasa sakit di tenggorokannya. Air mata mulai menggenangi di pelupuk matanya. Ini tidak mungkin terjadi lagi.

"Sssh, nyante aja kali, Jamie..."
Celetuk seseorang ditengah rasa paniknya.

"Ja...Jackie?" Panggil Jamie Lirih sambil menoleh ke asal suara.
Di dalam ruangan gelap yang hanya terpisah jarak beberapa meter, Jackie tengah berbaring telanjang dan terikat persis seperti dirinya, namun bedanya tidak ada rasa takut hanya ekspresi cengengesan yang menghiasi wajahnya.

"Kenapa, huh ? Gak perlu munafik, lu suka kontol juga kan? Just relax dan nikmatin aja. Sekarang lu kan gak ada bedanya sama gue, homo menjijikan! He he he... HE HE HE...HE HE HE HE HE HE!!!" Ujar Jackie dengan tawa sarkastik.

"BERISIIIIKK!! Gue gak sama kayak elu, Jackie! I'm not a slut like you! GUE BUKAN!"
"Wait for your karma, Jamie!"

"A...ah" Jamie tak sanggup melanjutkan kalimatnya.

"Ini hanya mimpi buruk, pasti cuma mimpi!" Jamie mengepalkan tangannya erat dan menggigit bibirnya keras hingga berdarah berharap untuk segera bangun. Namun sialnya mimpi buruknya justru baru dimulai, dari ruangan yang gelap dalam sekejap muncul beberapa orang pria telanjang dengan wajah diselimuti masker dari stocking hitam. Jamie mengernyit dan bergidik saat merasakan tangan dingin dan kasar mulai meggerayangi tubuhnya.

Suara tawa Jackie kini tersamarkan oleh raungan penuh nafsu yang terdengar sangat menjijikan di telinga Jamie. Dunianya serasa berputar, semakin lama juluran tangan yang menggerayangi tubuhnya itu semakin bertambah datang dari segala penjuru. Sosok Jackie tak terlihat lagi, kini Jamie sendirian dikerumuni sekumpulan pria asing yang tak terhitung lagi jumlahnya. Entah bagaimana tangan-tangan kekar itu lama-lama berubah menjadi seperti tentakel gurita yang menjerat lengan, kaki dan lehernya.

"Kkkhhh..." Jamie tercekik. Tubuhnya tersentak saat merasakan sesuatu yang lengket dan basah seperti menjilati area ketiak, puting dan juga pangkal pahanya.

"Ja-jangan! Disitu!" Jamie terbelalak, menatap horor saat juluran tentakel basah mulai melilit bagian vitalnya, menarik dan meremas organ vitalnya hingga ereksi sempurna.

"NO! NOOOO! HMMPHHHKKKK!" Panik, takut dan putus asa Jamie meronta hebat dan mencoba berteriak sekuat tenaga. Namun mulutnya tersumpal oleh benda asing yang terasa familiar di lidahnya. Daging mentah berbentuk Phallus dengan bau amis campur aroma testosteron merojok kerongkongannya hingga membuatnya ingin muntah.

Tidak hanya satu tapi dua, tiga, daging itu memenuhi mulutnya dan setiap lubang ditubuhnya. Tentakel berbagai ukuran itu memaksa masuk ke mulut, hidung, telinga, rongga mata termasuk juga ke lubang duburnya hingga jauh ke dalam ke usus.

Glorious Cage 21+ ⚣| BOOK 2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang