Empatbelas

7 4 0
                                    

Typo bersemi harap maklumi😂

.
.
.

Ranila POV

" Pa, sekarang gimana? Rinza ga mau pulang ke rumah kita " ujar gue cemas

" Papa juga ga tau kak, sepertinya Rinza butuh waktu buat nerima semua ini. Bagaimana pun semuanya terlalu mendadak buat dia " ucap papa

" Tapi ranila takut pa, ranila takut kalo kita ga punya banyak waktu untuk bersama. Ranila takut kalo penya- "

" Udah, ga usah khawatirkan papa yang penting kita cuman harus buat Rinza nyaman dan mau pulang kerumah ini dan kita hidup bersama " nasehat papa, gue cuman mengangguk lemah. Gue harus bisa ngeyakinin Rinza supaya mau pulang kerumah, Bagaimana pun gue mau papa bahagia batin gue.

" Pa, ranila Pamit dulu ya "

" Mau kemana? Ini udah jam 10:00 loh " tanya papa bingung

" Cuman mau ke cafe aja kok pah. Ranila ga bakal pulang telat " janji gue papa hanya mengangguk lalu kembali ke ruang kerjanya

ReOnta😲

Loe dimana?

Dirumah temen nih.
Udah ya gue sibuk.

Eleh, sok sibuk loe
READ

" Bangs*t " maki gue

Terlanjur kesal dengan Renta akhirnya gue langsung berangkat ke cafe Sahara, tempat langganan gue. Sampai di persimpangan gue memilih jalan pintas, jalan yang melewati hutan tapi, anehnya hutan ini tidak sepi gue liat banyak banget mobil di ujung jalan sana. Karena penasaran akhirnya gue turun untuk melihat, ya kali aja ada kecelakaan kecil.

DORR,,,

DORR,

DORR,,

gue menelan ludah kasar. Apa apaan ini, kenapa ada suara pistol? jangan jangan ada yang lagi perang di depan sana mampus gue kalo ga lari sekarang batin gue takut setengah mati.

Tapi, sepertinya nasib buruk menghampiri gue. Baru aja gue berbalik dan ingin lari gue bisa ngerasain moncong pistol di pelipis gue.

" Siapa kamu? " Dia nanya? Dia nanya sama gue? Ya ampun apa yang harus gue jawab? Banyak keringat yang mengalir ditubuh gue

" JAWAB!! Siapa kamu? " Bentak orang tersebut

" M m ma aa af s ssaa ya cu u man mau le ew wat " ucap ku gemetaran

" Ada apa D.O? " Tanya orang dibelakang gue yang entah kapan udah ada disana tapi, dari suara kayaknya dia perempuan deh

" Ini ada orang yang melihat kita membunuh orang itu nona D.B. Apa harus saya membunuh dia juga? " Tanya orang yang menodong gue. D.O? Udah kayak nama member Exo aja batin gue

" Tidak, jangan membunuhnya. Beri saja dia tanda sebagai pengingat supaya tidak bermain main dengan BD " perintah orang bernama D.B

" Baik nona " ucap D.O layaknya tentara yang mematuhi perintah komandan.

Setelah D.B pergi, D.O mengambil sesuatu dari jubahnya yang ternyata belati. Gue mulai ketakutan, gue mendongak ingin melihat wajah D.O yang ternyata tertutupi topeng. Tiba tiba...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAKDIR : Siapa Aku?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang