''Terimakasih tuan, hamba janji akan mengembalikan 15 pest anda, kalau boleh tau, nama tuan siapa?'' tanya ibu itu.
''tidak perlu kau mengembalikan 15 pest itu. Hmpz, tidak perlu tahu namaku'' jawab Yuan
Yuan segera memberi syarat kepada prajuritnya dan pergi menuju gerbong lain.Perjalanan telah berlangsung setengahnya, kereta yang ditumpangi Yuan dijadwalkan akan segera sampai pada malam hari. Setelah sampai, Yuan berencana untuk tidak langsung mencari Wei Fu, melainkan untuk mencari tempat istirahat yang dapat dijadikan markas sementara dengan prajuritnya yang menaiki kuda.
Citttttttt....tttttt....
Kereta yang ditumpangi Yuan akhirnya berenti di kota Shina. Para penumpang berbondong-bondong turun. Ada yang turun dengan tergesa-gesa dan ada juga yang malas-malasan untuk sekedar melangkahkan kaki ke luar kereta.Kota Shina merupakan salah satu kota yang berpengaruh terhadap kerajaan. Shina merupakan penghasil bahan makanan pokok karena Shina dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan dan menjadikan tanah di Kota Shina lumayan subur. Di Kota Shina juga ditempati oleh beberapa bangsawan salah satunya Erkhai Yu. Meskipun dikenal akan kemahsyurannya, Kota Shina merupakan kota yang harus dijauhi oleh para wanita. Karena di kota ini, wanita tidak dihargai, bahkan wanita hanya dianggap pelayan di rumah-rumah. Para wanita hanya sekedar mengerjakan pekerjaan rumah dan tidak boleh mengenyam pendidikan. Pemerintahan pun dimonopoli oleh para pria.
Setelah memandangi kota beberapa saat, Yuan segera melanjutkan rencananya. Tak mudah untum mencari tempat yang aman untuk dijadikan 'markas'. Karena setiap sudut kota pun ramai oleh penduduk. Akhirnya salah satu prajurit bertanya kepada pedagang di pinggir jalan. Pedagang tersebut pun menyarankan suatu tempat di dekat lembah, karena disana terdapat suatu rumah yang tidak begitu besar dan biaya untuk menginap pun murah. Yuan dan pasukannya akhirnya pergi ketempat yang disarankan pedagang tersebut.
Saat perjalanan, Yuan dan pasukan bertanya kepada orang orang sekitar tentang Wei Fu. Dengan menyebutkan ciri-ciri Wei Fu dan mengklaim bahwa Wei Fu merupakan saudara mereka yang hilang, tetap saja tidak membuahkan hasil. Tak terasa, Yuan sampai ke tempat yang disarankan oleh pedagang tadi, dan menunggu para prajurit berkudanya untuk sampai ke lembah itu.
✒✒✒
''Sialan.. Sialan..sialan, permaisuri itu, bisa-bisanya dia tidak membantuku. Awas saja, jika aku sudah memiliki kekuatan, akan kubongkar kedokmu'' umpat Wei Fu.Wei Fu yang mengalami kekalahan saat kudetanya terhadap Yuan, melarikan diri dari kerajaan ke Kota Shina. Setelah ia turun dari kereta, ia pun bergegas untuk menuju rumah temannya di Shina. Rumah temannya berada di belakang gunung dan jarang ada orang yang datang, sehingga rumah tersebut merupakan tempat yang aman untuk bersembunyi sebelum mencari tempat lainnya. Pelarian Wei Fu telah diketahui oleh Yuan, sehingga Wei Fu sekarang mempercepat perjalanannya dan sekarang ia di depan gunung. Wei Fu harus memutari gunung untuk sampai ke rumah temannya. Namun, ada rintangan yang harus dilalui Wei Fu, saat memutari gunung, ia harus melewati tempat yang dihuni oleh kawanan serigala. Tak ada pilihan, akhirnya Wei Fu memutuskan untuk beristirahat dan mengumpulkan siasat untuk melewati tempat penuh serigala.
''si bangsat Yuan, bisa-bisa nya dia melakukan hal ini kepadaku.'' gerutu Wei Fu
Setelah malam yang panjang untuk Wei Fu, akhirnya pagi datang. Wei Fu telah menemukan beberapa taktik untuk melewati tempat penuh serigala dan segera bergegas sebelum Yuan datang. Semalam, Wei Fu menemukan suatu lorong bawah tanah yang terhubung dengan sebuah danau yang sangat ia kenal. Ya, danau yang sama dengan danau di belakang rumah temannya. Akhirnya Wei Fu menggunakan lorong tersebut dan terbebas dari kawanan serigala. Setelah sampai di danau, Wei Fu membasuh mukanya dan pergi ke depan rumah temannya.
Saat mengetuk pintu, alangkah terkejutnya Wei Fu mendapati seorang gadis manis membukakan pintu untuknya. Gadis tersebut langsung berteriak kepada orang rumah jika ada tamu. Gadis tersebut mempersilahkan Wei Fu untuk masuk karena ibunya mengatakan demikian.
''wah..wah kita kedatangan tamu terhormat, Unni siapkan beberapa camilan untuk tamu kita'' teriak sang ibu
''tidak perlu repot repot Shun, aku ingin bertemu suamimu. Dimana ia?'' tanya Wei Fu.
Wajah Shun berubah menjadi muram,
''suamiku telah meninggal beberapa bulan yang lalu'' jelas Shun.
Wei Fu terkejut sekali setelah mendengar perkataan Shun.
''Apa?! Apa yang menyebabkan dia meninggal? Ups.. Maafkan aku yang tidak mengetahuinya Shun'' kata Wei Fu.
''aku juga tidak tahu, ia pergi untuk menghantarkan barang ke toko biasanya namun dia tak pernah kembali sampai saat ini. Aku sudah mencari ,tetapi orang orang tidak menghiraukanku.'' jelas Shun sedih.
'' semoga tenang disana , temanku'' kata Wei Fu lirih.
''ah.. Ada apa kau kemari tuan Fu??'' tanya Shun.
''jadi.. Aku terlibat konflik dikerajaan, dan aku menjadi korban dari permainan permaisuri. Jadi aku meninggalkan kerajaan dan sekarang bolehkah aku menginap sehari/dua hari disini sebelum aku menemukan rumah untukku?'' tanya Wei Fu
''hmmm... Boleh saja, rumah bagian belakang kosong, tinggal saja disana. Aku tidak tahu tentang urusan kerajaan jadi aku memperbolehkanmu tinggal, karena kau teman mendiang suamiku. Baiklah, kutinggal ke kebun dahulu.'' terang Shun.Wei Fu diantar oleh Unni, anak gadis Shun ke belakang rumah. Unni memberikan beberapa pakaian dan selimut untuk Wei Fu dan pamit membantu ibunya di kebun. Unni merasa janggal dengan Wei Fu karena, sebelumnya ia mendengar ada beberapa orang yang mencari seseorang dengan ciri-ciri yang sama dengan Wei Fu. Namun, Unni menghiraukannya dan lekas membantu ibunya.
✒✒✒
''waktu istirahat kita sudah habis kita harus melanjutkan rencana selanjutnya, kalian semua akan dibagi menjadi lima tim. Satu tim mengandung lima orang. Setiap tim dipimpin oleh kapten perang, yaitu kapten Yo Shik , kapten In Lin, kapten Bu Yueh, kapten Ma Ori, kapten Yu Jin. Setiap tim akan menelusuri sudut kota dan apabila telah tampak Wei Fu, segera tembakkan bola asap warna hijau ke angkasa. Apabila ada musuh 'dadakan' tembakkan bola asap warna merah. Paham?!''tanya Yuan
''PAHAM , YANG MULIA!''
''laksanakan, sekarang!'' perintah Yuan
''LONG LIVE THE EMPEROR!!''Yuan dan pasukan segera pergi melakukan ekspedisi, Yuan bergabung dengan pasukan Yu Jin karena pasukan Yu Jin melakukan pencarian di daerah ibu kota. Mereka mencari secara teliti, mulai dari pedagang, memasuki rumah-rumah, mengecek lorong-lorong, dan bertanya pada siapapun.
Hari sudah semakin sore, namun Yuan dan pasukannya tidak kunjung menemukan Wei Fu, akhirnya mereka kembali ke 'markas' mereka dan membicarakan hasil yang didapat.
Setelah berkumpul, Yuan membuka pertemuan, masing- masing kapten melaporkan apa yang mereka dapat selama sehari mencari Wei Fu, namun hasilnya sama, akhirnya saat giliran kapten Bu Yueh, Bu Yueh memberi tahu bahwa ada sesorang yang memberi tahunya , bahwa ada rumah di belakang pegunungan. rumah tersebut dihuni oleh satu keluarga.
'' Yang Mulia, mungkin Wei Fu ada disana, karena tempat itu sangat terpencil dan cocok jadi tempat persembunyian. Namun, untuk menuju ke sana akan ada banyak rintangan, karena ada banyak hewan buas.'' jelas Bu Yueh
''hm.. Baiklah, aku akan memikirkan cara untuk bisa mencapai tempat itu. Sekarang istirahatlah. Rapat diakhiri'' perintah Yuan
''LONG LIVE THE EMPEROR!!''✒✒✒
📷 by joyfulbrush.com
KAMU SEDANG MEMBACA
Kagayaku Josei ✒
Tarihi KurguA story, isn't about happy ending, but Story can be end with sad ending. 'aku tidak pernah bermimpi untuk menjadi diriku yang sekarang, setidaknya jika saat ini waktuku untuk pergi, aku tidak menyesal. karena aku telah mempertahankan apa yang harus...