Selamat membaca!
🥀
"Qiran!"
"Hm..." Gadis yang di panggil namanya itu hanya berdehem gadis itu asik berkutat dengan benda persegi di tanganya.
"Gua minta maaf." Gadis itu akhirnya mengalihkan pandanganya dari benda persegi tadi ke arah laki laki yang ada di depanya, Hanya sebentar lalu kembali memainkan benda persegi itu.
"Qiran, sayang. Gua telat tadi gara gara ban mobil gua bocor, percaya ya sama gua." Laki laki tadi berlutut di depan qiran sambil menggenggam tangan qiran.
Qiran Lezzert anak dari Hans Lezzert billioner tampan. Siapa yang tidak mengenal ayahnya semua orang akan berusaha mendapatkan qiran untuk menghancurkan ayahnya. Untung saja qiran bukan gadis bodoh ayahnya selalu berkata.
"Bunuh mereka jika mereka menggodamu hanya dengan omong kosong!" Ucapan ayahnya itu yang selalu terpatri di otak dan pikiranya.
"Udh ah gue mau ke tempat bokap gue nih!" Qiran bangkit berdiri dan pergi meninggalkan laki laki tadi.
"Qiran gua antar ya!" Langkah qiran terhenti dia membalikan badannya. Laki laki tadi tersenyum ke arahnya.
"Gausah sok baik!" Senyum di wajah pria itu luntur. Qiran segera menyetop taksi dan pergi dari tempat itu.
Lezzert company
Gadis berdarah indo Rusia itu turun dari taksi dan segera masuk ke dalam gedung tinggi di depanya.
"Pak hansnya ada mbak?" Tanyanya ke resepsionis.
"Ada, sudah buat janji?"
"Sudah."
"Sebentar saya tanya." Qiran mengangguk lalu memandang rolex cellini moonphase yang berlapis emas 18 karat seharga 300 jtnya itu. Ting! Bunyi lift membuatnya menoleh dan tersenyum. Itu ayahnya sedang asik mengobrol dengan pria tinggi di sampingnya.
Qiran mendekati ayahnya. Hans menyadari putrinya sudah sampai pun tersenyum.
Qiran berdiri di samping hans dia memerhatikan pria tinggi itu bahkan qiran hanya sedadanya. Jika di lihat lihat dia sangat tampan dengan rambut curly berwarna dark brown."Perkenalkan ini Mr. Schaeffer." Hans mengisyaratkan qiran untuk menjabat pria tinggi tadi.
"Saya tau anda pasti qiran, senang bertemu dengan anda." Pria itu menjabat tangan qiran. Qiran hanya tersenyum ketika tanganya terasa hangat karena jabatan tangan Mr. Schaeffer.
"Ekhem." Hans bersuara ketika melihat Mr. Schaeffer dan qiran asik berpandangan. Qiran tersadar lalu menarik tanganya dan menggaruk tekuknya. Brian tersenyum melihat tingkah gadis kecil di depanya ini.
"Qiran papa tau kamu sebentar lagi lulus. Kamu akan mendapat tanggung jawab besar." Qiran menatap serius ayahnya.
"Ayah mau kamu bekerja dengan Mr. Schaeffer." Qiran membelalakan matanya.
"Tidak ada penolakan, Mr. Schaeffer anda bisa bawa putri saya." Ha? Bukanya qiran tidak mau tapi dia baru saja bertemu Mr. Schaeffer dan langsung bekerja denganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLEASE ME🥀
Random"kau tidak akan kemana mana gadis kecil!" "tidak lepaskan aku! atau aku akan" "akan apa? mengadu ke pria itu?" gadis itu bungkam.