▪32▫ siapa 'a' sebenarnya?

3.2K 106 8
                                    

"oh my god, who is that?!" kaget gue setelah membacanya

"gila gue merinding, that's creepy as Fuvk!" ucap Ica sambil mengelus elus pundaknya

"Ry, ini siapa yang ngirim Ry." tanya Adis dengan wajah paniknya

"mana gue tau, disini cuman ada tulisan dari : a.
dan a itu siapa?" Jawab gue dengan rasa penuh kebingungan

"hmm a, coba kita cari seseorang yang mungkin nama depannya dari 'A'" kata Adis mencoba memecahkan teka teki dibalik seseorang yang mengirim surat ini

"aduhh kayaknya ga ada deh, mungkin ada tapi pasti ga deket sama gue. anak tongkrongan kita aja sepertinya ga ada yang nama depannya dari 'a' " jawab gue

"wait wait, coba kita perhatiin deh kata kata yang ada disuratnya.,
'wangi tubuhmu juga sangat menggodaku." dari kata katanya berarti dia udah mencium bau badan lu secara langsung Ry atau lebih tepatnya dia udah pernah berdekatan sama lo" jelas Ica

"ya ampun sumpah ini serem banget gue takut.." ucap gue dengan penuh ketakutan

"lebih parahnya lagi dia tau tempat tinggal lu!. dengan cara dia ngirim ini ke sini sudah sangat jelas kalo dia tau keberadaan lo Ry.." lanjut Ica

"bener! ini bahaya Ry. bisa aja kan nih orang nekat masuk ke sini dan berbuat yang aneh aneh." ucap Adis

"terus gue harus gimana? pikiran gue udah ga bisa mikir, gue dalam keadaan ketakutan saat ini"

"lo harus pergi dari sini untuk sementara waktu" kata ica memberikan masukan agar gue aman dari stranger aneh ini

"masalahnya gue harus pergi kemana?" tanya gue bingung

"coba lu hubungin orangtua, kasih tau keadaan lo sekarang" jawab Adis

"aduh jangan... kalo gue kasih tau ada orang nerror gue kayak gini pasti Ibu sama Ayah gue khawatir banget dan langsung nikahin gue cepet cepet. gue ogah."

"y-ya udah sih kawin aja lu sama pak Yazha biar aman sekalian" ucap Adis

"gila lu" jawab gue sambil melototkan mata gue ke Adista

"gini Ry sekarang lo pikirin dulu kira kira dimana tempat sementara untuk jadi tempat tinggal lo, soalnya di sini bener bener ga aman" kata adis memberi saran

"gue sih pengen aja nampung lo Ry.. tapikan lo tau gue tinggal bareng orangtua dan kaka kaka gue jadi gabisa" ucap adis memberitahukan kodisi rumahnya

"nah iya sama gue juga kaya si Adista kondisinya.. tapi bisa aja sih,lagian kaka gue yang pertama udah nikah jadi ga tinggal dirumah lagi. nah nanti lo bisa tidur sama gue sambil lo nyari tempat tinggal sementara" jelas ica menawarkan rumahnya untuk gue tinggal disana

"yaudah deh ca gimana baiknya aja gue udah kebingungan ini" jawab gue

"eh coba telpon pak Yazha, kasih tau kalo lo lagi di terror stranger" adis pun menceletukan pendapatnya lagi

"ih ngapain harus kasih tau dia" jawab gue menolak menelpon Yazha

"ya Gapapa dong lagian dia calon suami lo, nanti dia bisa ngelindungin dan nyari tau siapa si A itu"

bener juga kata Adis Yazha bisa ngelindungin gue dari stranger yang ngirim surat serem kayak gitu, tapi apa gapapa gue ngehubungin Yazha untuk masalah ini?
gue benci mengakui kalau gue sedang butuh Yazha saat ini, kalau nantinya gue jadi keteregantungan sama Yazha, pasti dia bakalan lebih seenaknya sama gue. gu-

"halo pak Yazha.." sebuah suara sukses menyadarkan lamunan gue dan ternyata berasal dari Ica yang sedang menelpon yazha

se intens itukah gue memikirkan Yazha hingga tak sadar bahwa handphone gue sudah berada di tangan ica dan sekarang ia sedang menelpon Yazha.

"iya pak maaf ya mengganggu tengah malam begini, soalnya ini sedang dalam keadaan darurat" mendengar ucapan ica di telphone gue pun melotot ke arah ica sambil bilang pelan " what are u doing?!!"

tapi ica mengabaikan gue dan melanjutkan pembicaraannya dengan Yazha di telepon

"ini pak, jadi Surry baru aja dapet gift box gitu yang isinya surat dan isi suratnya bener bener serem, sepertinya surry sedang di teror dengan seseorang yang terobsesi sama surry, kita sedang kebingungan dan Surrypun lagi ketakutan" icapun masih melanjutkan percakapnya dengan Yazha. gue hanya bisa diam mendengarkan.

"oh iya pak, terimakasih ya pak." ucap ica lalu menutup sambungannya

"udah ca? apa kata pak Yazha?" tanya adista

"pak Yazha mau kesini dong!!" jawab Ica dengan nada senangnya

"what?! serius?" gue pun kaget mendengarnya, masa iya dia mau kesini sih

"serius dia khawatir banget pas denger lo di terror dan langsung mau kesini" jawab ica

"gila padahal sekarang udah hampir jam 3 loh" ucap Adista

***

TENGNONG

setelah 15 menit obrolan kita terdengar suara bell berbunyi tanda bahwa Yazha telah sampai. ica pun langsung menawarkan diri untuk membukakan pintunya.

tak lama datanglah ica dengan Yazha di sebelahnya.
sungguh Yazha terlihat sangat berantakan, dengan rambut yang berantakan dan mata sembabnya yang menandakan bahwa dia baru saja bangun tidur.

"surry are u ok?" tanya Yazha langsung setelah sampai seraya mendekat ke gue

"i'm ok" jawab gue

"coba saya mau liat suratnya" ucap Yazha setelah itu

lalu Adista memberikan surat tersebut kepada Yazha..
yazha pun mengambilnya dan langsung membacanya, ekspresi Yazha seketika berubah ketika membaca isi surat tersebut.

"ck" celetuk yazha pelan

"kita bahas ini besok. sekarang kalian bertiga tidur aja di kamar, saya akan menjaga kalian disini biar kalian bisa tidur dengan aman" ucap Yazha yang sukses membuat gue dan keduan temen gue bengong

satu kata yang sekarang ada dipkiran gue. yap
dia sweet banget. gue akuin sekarang gue sedang meleleh.

"kenapa malah bengong, udah sana." sekali lagi Yazha menyuruh kita untuk tidur dan kita hanya bisa merespon dengan mengangguk dan langsung melangkah pergi ke kamar.

***

"gila pak Yazha baik banget ga sih, berarti dia sengaja kesini karna tau kita semua lagi dalam keadaan ketakutan dan gabisa tidur. nah makanya dia dateng kesini biar kita bisa tidur" ucap adis setelah sampai dikamar

"bener pak Yazha kok bisa se sweet itu ya, kalau gue jadi Surry udah langsung minta di halalin gue hahaha" jawab Ica yang sudah menidurkan badannya di atas Kasur

gue terdiam,
bukan, bukan menyangkal ucapan mereka kalau Yazha baik banget hari ini, tapi gue gengsi mengatakannya.

***
20 menit kemudian setelah gue menunggu mereka berdua tertidur guepun kembali terbangun
entahlah tiba tiba gue ingin mengambilkan Yazha selimut dan bantal.
tak lama setelah gue mengambil selimut di lemari, guepun pergi keluar untuk memberikannya pada Yazha.

setelah sampai di ruang tamu tiba tiba pandangan gue melihat sesosok makhluk rupawan yang tertidur dengan tumpuan tangannya di atas meja dan dengan kacamatanya yang masih menempel di wajahnya

"tampan" satu kata yang terucap dari bibir gue setelah melihat Yazha yang tertidur, sampai hati ini tak tega membangungkannya. akhirnya gue hanya mendekat menatapnya sebentar lalu melepaskan kacamatanya agar tidak mengganggu tidurnya, lalu mengangkat kepalanya sedikit untuk menaruh bantal agar kepalanya tidak sakit ketika bangun nanti, dan terakhir memasangkannya selimut agar dia tidak kedinginan dikala tidurnya,

"oh surry, you're good girl" ucap gue kepada diri sendiri

setelah selesai guepun berniat kembali ke kamar,,,
tetapi baru saja kaki gue hendak berdiri tiba tiba tangan gue di tahan Yazha
jelas gue kaget dan langsung menarik tangan gue darinya. tetapi gabisa! yap dia memegang tangan gue dengan kuat.

"disini aja" Yazha pun mengucapkan sepatah kata sambil menatap sayu mata gue

To Be Continue!:)

Vote zheyenggg

My Future Is My Bad DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang