***
Semuanya terserah pada mu hari ini aku lelah.
JAM sudah menunjukan pukul 15:30 zella sudah sampai ke kafe dekat taman untuk mengembalikan hodie yang di pinjamkan devan, zella sengaja datang lebih awal karena dia ingin bersantai sendiri terlebih lama.
Sekarang zella hanya menggunakan celana jeans hitam dan hodie putih yang dilengkapi gambar beruang di kantung nya, ya itulah zella dia tidak pernah memperhatikan penampilannya yang terpenting dia nyaman.
Tak lama kemudian sekitar 15 menit saat zella sedang menikmati minuman yang dia pesan, devan datang dengan memakai celana jeans dan hodie hitam dia datang lebih awal, zella pikir devan akan datang telat ternyata dia datang lebih awal jauh dari perkiraan zella.
Devan menghampiri meja zella.
Devan pov.
Entah kenapa saat devan melihat zella yang tengah duduk tenang membuat seseorang devan aditya yang terkenal tak punya perasaan ingin selalu memandangi wajah manis seorang hazella radella seorang gadis yang selalu tersenyum dan tak pernah ada kesedihan diwajahnya di mata devan.
"Manis" hanya kata itu yang mampu keluar dari mulut devan tanpa dia sadari.
"Eh, mas jangan ngalangin jalan dong! Malah bengong di pintu masuk, kalo ga punya uang keluar aja mas" ucap salah satu pengunjung kafe yang ternyata emak-emak, dan sontak devan membuyarkan lamunannya.
"Ck!" devan langsung menghampiri meja zella.
***
Zella menatap devan dengan kagum bagaimana tidak devan sangat mirip dengan aktor luar negri kulit nya yang bersih serta gaya nya yang casual membuat siapapun enggan memalingkan wajahnya.
"Eh ngapain lo liatin gue gitu?, iya tau ko banyak yang bilang kalo gue itu ganteng" padahal tidak ada yang bertanya tapi devan menjawabnya, Aneh memang.
"Apasi lo gausah ke pedean siapa juga yang liatin lo!" zella langsung menyangkal ucapan devan dengan sewot. " jadi orang tuh jangan kepedean! Ups".
"Mana hodie gue woi, katanya mau balikin hodie gue".
"Ada di sepeda gue" zella memang datang ke kafe ini memakai sepeda walaupun sikap zella yang urakan dia tetap percaya diri dengan membawa sepedanya, karna zella pikir akan mengurangi polusi yang ada di jakarta, tapi kenyataannya sama saja.
"Mana sini ambil sana" ucap devan sambil menggeser bangku untuk nya duduk.
"Iya iya bawel cowok ko kaya emak-emak!" ucap zella sambil beranjak berdiri menuju sepedanya.
"Ck! Berisik lo"
***
Devan pov.
Saat zella baru beranjak keluar kafe tiba-tiba nontifikasi whatsapp masuk dari ponsel zella, devan melihat nama yang tertera si ponsel zella nama itu adalah 'you not my mom' ,saat devan akan menyentuh ponsel zella tiba-tiba zella datang dan langsung meraih ponsel nya.
"Eh lo apa-apaan si mau pegang-pegang hp gue! Inget kita baru kenal beberapa hari gue gasuka orang yang lancang pegang-pegang barang milik gue!"
Setelah berkata seperti itu zella langsung pergi meninggalkan devan yang masih bengong di tempat, sampai zella lupa hodie devan terbawa olehnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH [SF]
Teen Fiction[SF] RAPUH *** Tembok-tembok yang selalu ku bangun perlahan RUNTUH hanya ada satu yang tersisa sakit yang kudapatkan. -[SF] RAPUH 2019 Cover by: Ajengg18 Rank Cerita #2Alur #9Alur #69Prolog