1

3K 184 11
                                    

Namaku Son Wendy. Aku seorang FBI internasional Korea Selatan. Tugasku tidak seperti tugas FBI yang lain.

Anehnya, aku sangat menyukai tugasku sebagai FBI ini.

Biasanya FBI akan melakukan misi penangkapan perampok internasional atau bahkan sebuah geng yang terbilang cukup berbahaya. Bukan hanya itu, masih banyak lagi tugas FBI yang bisa di atasi. Tapi masalahnya, kenapa tugasku lain dari yang lain?

Tugas yang cukup enak sebenarnya dan tidak banyak mengeluarkannya tenaga.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Memberikan sedikit waktu untuk wanita.

***

Ceklek!! Pintu ruang VIP itu terbuka. Wendy masih berdiri di ambang pintu sambil memegang beberapa kertas dan juga pena di tangannya.

Ia terduduk di kursi seberang menatap seorang wanita yang sudah mabuk sedari tadi.

" Nama?" Tanya Wendy.

" Mh? Nama? Siapa?" Tanya wanita itu seperti mengejek Wendy.

Wendy sudah kebal dengan ini. Sudah terlalu lama dia mengerjakan pekerjaan semacam ini. Bahkan sampai ada yang memberontak pada Wendy.

" Namamu Nona. Apa perlu saya katakan dengan jelas?"

" Ahh~~ehh..... mhh?" Dia menerka sambil sesekali tersenyum pada Wendy.

Wendy menghela nafasnya yang sekian kalinya lagi. Ia kemudian langsung mencoret saja dalam nomor antrean interogasi wanita ini.

" Sekarang, anda silahkan pergi ke kantor polisi. Lebih enak di tanya polisi daripada dengan saya." Kata Wendy.

" Mh? Wae~~~~? Aku mau denganmu. Kalau polisi,....bosan~~" Katanya sambil menyeringai tanda jika dia sangat mabuk seperti orang gila.

" Mhh. Kalau begitu nama?"

" Jennie Kim."

" Umur?"

" Kamu sudah menikah?" Tanya Jennie balik membuat Wendy melirik sekilas wanita itu.

" Saya bertanya umur, bukan status." Kata Wendy.

" Coba katakan dulu. Aku tidak mau menjawabnya nanti." Kata Jennie sambil bersendawa kecil tapi masih ia menimbulkan senyum aneh pada Wendy.

" Mau tidur denganku malam ini?" Tawar Jennie membuat Wendy terdiam sambil sesekali menekan penanya.

" Saya tidak tidur malam ini." Kata Wendy.

" Kalau begitu akan aku temani sampai pagi. Mau?" Wendy memberikan gelengan pelannya karena sudah tidak sanggup lagi meladeni Jennie.

" Masa nggak mau? Kamu tau, banyak pria yang terpikat denganku. Mereka rela menghabiskan uang hanya untuk tidur denganku. Tapi aku pemilih orangnya. Jadi ini keberuntunganmu karena bisa tidur denganku tanpa bayar sedikit pun."  Kata Jennie yang sesekali merundukkan kepalanya karena pusing.

" Sepertinya saya selesai dengan anda Nona. Rekan saya akan mengantar anda pulang ke rumah." Kata Wendy sambil menutup lembaran laporannya dan bangkit dari kursi ingin membuka pintu VIP ini.

More Than Everything ✓ [C]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang