AnardMatcha 10

204 43 4
                                    

Semenjak kejadian itu Matcha tidak menemui Anard di rumah maupun di tempat Anard syuting, Anard susul kerumahnya pun Matcha enggan bertemunya. Suatu saat Maesaroh mencoba melembutkan hati Matcha kembali. Matchapun menurut dan menemui Anard yang sedari tadi di depan kamarnya.

Cetreekk..

Pintu kamar Matcha terbuka, dengan tatapan malas Matcha mencoba membuka pembicaraan.

"Ngapain?" Dengan senyuman manisnya.

"Lo masih marah sama gue?" Matcha menggeleng. "Terus kenapa tiga hari ini lo gak mau ketemu sama gue?" Matcha menggeleng dan balik kekasur untuk rebahan. Disusul dengan Anard yang ikut duduk dikasurnya. "Lo jangan buang muka terus dong.. gue jadi makin bersalah," Matcha terus menggeleng. "Ke bioskop yuk?" Ajak Anard. Kali ini Matcha menjawab.

"Mau ngapain?" Pertanyaan kembali di ulang.

"Ya nontonlah, masa masak,"

"Kalo ada Bella gue gak mau," Matcha merajuk.

"Enggak, gak akan ada Bella."

"Yakin?" Kali ini Matcha terduduk. "Nonton apa? Kalo film romantis males ahh, ntar disana main baper baperan lagi" ujarnya.

"Hmm. Kalo nonton film hantu?"

"Males ahh ntar teriak teriak, pengeng kuping gue," alibinya.

"Hmm," Anard mikir. "Kalo film zombie? Ada film baru lho.."

"Gak. Zombie itu sama aja kayak film hantu.. banyak setannya belum lagi mukanya yang lebih nyeremin."

Anard menghela nafas berat. "Ya terus mau nonton apa Matcha..." pasrahnya. "Komedi?"

Matcha menggeleng. "Males gue.. ntar perut gue sakit lagi karna ketawa ketiwi."

DASAR CEWEK!. Batin Anard. Untung gue sayang.

"Yaterus mau apa?" Anard makin pasrah. Matcha menggeleng. "Serah lo!" Kini Matcha tersenyum.

"Lo makin ganteng kalo ngambek," Matcha mengeluarkan senyuman termanisnya. Sudah tiga hari ini Anard merindukan senyuman manis Matcha yang membuat hati adem.

"Lo senyum? Akhirnya..."

"Kenapa emangnya? Gak boleh?"

"Lo juga makin cantik kalo senyum kayak begitu," Matcha tersenyum kikuk.

"Gue udah tau!"

"Diihhh rese!"

"Bodo!"

"Jadi lo maafin gue?" Matcha mengangguk. "Terus kita mau kemana?"

"Apanya?"

"Jalan,"

"Jalan? Yaudah sana jalan.. ngapain ngajak ngajak?"

Anard mulai kesal, ingin rasanya menggeplak kepala Matcha namun ia tahan. "Maksud gue Matcha yang cantik... kita jalan jalan yuk.. kemana kek, lo kan tadi gue ajak nonton gak mau. Nah sekarang lo maunya kemana?"

"Kata siapa gue nonton gak mau?"

"Tadi?"

"Kapan?"

"Tadi Matcha!..." Anard mulai geram. Matcha pura pura tidak mendengar dan kembali tidur. "Yaudah kalo lo mau tidur, gue balik yah," tak ada sahutan. "Gue balik!!" Teriaknya. Namun belum juga ada sahutan.

Nih anak! Sabar Nard sabar.

Setelah Anard pergi dari kamarnya Matcha tersenyum sumringah.

Yess...

Arbeinard Matcha [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang