Spring Day in London

54 5 1
                                    

11 Februari

Seorang gadis berhijab cokelat dipadu dengan mantel dengan warna senada tampak tenang duduk diatas kursi taman sekolah yang kini dipenuhi salju. Wajahnya yang putih bersih dan bibirnya berwarna merah muda alami tampak tenang membaca buku yang ada ditangannya. Tidak peduli dengan hawa dingin salju yang menusuk. Kelihatannya, gadis 17 tahun ini sangat menikmatinya.

Tiba-tiba seseorang menarik bukunya dengan cepat. Membuat gadis itu yang tadinya serius jadi kaget. Sontak gadis itu mengangkat wajahnya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Buku apa yang kamu baca ?"

"Harris ! Kembalikan buku itu."

Harris membuka-buka isi buku itu. Ternyata ada banyak gambar dalam buku. Gambar-gambar musim semi.

Hap !

Gadis itu berhasil meraih bukunya.

"Kamu datang disaat yang tidak tepat !" Sungutnya. Lalu dia duduk kembali ke kursi tadi.

Harris juga ikut duduk disebelahnya. Seraya memperhatikan gadis cantik didepannya ini membolak-balik halaman buku.

"Serius banget liatinnya ? Kek gak pernah liat yang asli aja." Ledeknya.

"Lagi pengen liat aja."

"Kamu kalo baca buku jangan disini."

"Kenapa ?" Gadis itu akhirnya menoleh ke arah Harris seraya mengangkat alisnya, penasaran.

"Disini dingin. Kamu gak kedinginan ? Mending baca di perpustakaan atau dikelas aja. Kan enak, hangat."

Gadis itu tersenyum menahan tawanya.

"Disini lebih enak menurutku. Ditemani hawa dingin salju. Ada sensasi tersendiri rasanya sambil baca buku."

"Nanti sakit looh..." Harris berusaha menakut-nakuti nya.

Gadis itu tidak peduli. Dia kembali fokus pada bukunya.

"Kalau gak ada kepentingan apa-apa, mending kamu pergi dari sini." Usirnya.

"Jahat banget sih kamu, Nayla. Tega ngusir teman sendiri." Harris langsung memasang wajah cemberut.

Nayla tertawa pelan melihat wajah Harris yang begitu.

"Kalau begitu kamu ngapain dong disini ?" Tanya Nayla.

"Nemenin kamu. Biar kamu gak kedinginan sendirian. Setidaknya aku membawa kehangatan disini." Senyum Harris yang membuat Nayla langsung mengalihkan pandangannya.

Hening beberapa menit.

Harris terus memikirkan topik obrolan agar dapat mengobrol dengan Nayla. Gadis asal Indonesia namun sudah dari kecil menetap di London itu sudah lama menarik hatinya.

"Oh ya Nayla, bentar lagi musim dingin akan berakhir dan berganti dengan musim semi. Kamu pasti gak akan ketinggalan kan mengunjungi St. James's Park ? Tahun ini aku siap kok nemenin kamu seperti tahun kemarin. Atau kalau bisa tiap tahun juga gak apa. Hehe..." Kekeh Harris.

"In Syaa Allah. Aku senang kamu mau nemenin aku kesana lagi. Sejak pertama kali kamu mengajak aku kesana, aku benar-benar jatuh cinta dengan pohon Cherry Blossom yang bermekaran. Indah sekali." Nayla tampak mengingat-ingat kembali saat tahun lalu Harris mengajaknya untuk pertama kali kesana.

" Nayla tampak mengingat-ingat kembali saat tahun lalu Harris mengajaknya untuk pertama kali kesana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A Spring Trip to Love [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang