Nama : Ani
Umur : 18 tahunHai namaku Ani, Aku teman dekatnya safrina. Titip salam ya buat teman lainnya. Oke lanjut disini aku mau mengangkat kisah nyata diriku sendiri. Kenapa aku meminta safrina mengangkat ceritaku ini? Aku ingin meminta pendapat untuk yang baca cerita ini. Semoga pendapat dari kalian tidak membuatku salah jalan. Oke jadi inilah kisah nyataku.
(langsung to the point ya).
Sekitar 3 tahun yang lalu, tepat kelas 1 smp. Aku menyukai seseorang, entah itu rasa suka apa kagum tapi entah kenapa, kalau aku bertemu dengannya ada rasa bahagia yang entah aku tak bisa artikan.
Nama? Igal, dia satu tahun lebih tua dariku. Ciri-ciri? Kulit cokelat manis, kalau senyum juga manis, rajin ibadah, aku akui agamanya kuat banget. Gak pernah ketinggalan yang namanya sholat lima waktu dan kalau tiap malam sabtu suka ikut ke pengajian malam. Aku juga ikut pengajian malam, jadi aku bisa beropini kalau dia agamanya kuat.
Waktu terus berjalan hingga aku kelas 2 smp, aku yakin rasa ini makin dalam. Tapi aku bisa apa? Hanya mengaguminya dari jauh, tapi tak bisa menyampaikan rasa ini. Takdir wanita memang seperti ini kan? Wanita yang harus dikejar oleh pria, bukan sebaliknya. Mungkin ini memang takdirku biarkan ini berlalu saja.
Hingga aku menyadari sesuatu yang harusnya yang memang aku ketahui sejak awal. Seharusnya aku menyesal waktu itu, tapi kalau ini tak terjadi mungkin aku yang akan lebih sakit kan?.
Waktu itu aku lagi didepan rumah, iseng nyari makanan. Pas banget pengen keluar rumah ada dia, ya dia dengan seseorang wanita. Bergandengan tangan melewati diriku yang seperti patung ini. Dan detik itu juga ada rasa sakit yang mendalam di hatiku. Ingin menangis? Menangis dalam diam. Ku urungkan niatku dan masuk kembali ke dalam rumah.
Esoknya aku pergi ke warung, dan aku sadar ada dia. Dia menyadari kehadiranku dan menyapaku dengan senyumannya itu, membalas dengan senyum tipisku ini.
Mungkin kalo bukan kejadian itu, aku sudah tersenyum lebar kali. Apa aku masih suka ama dia? Jawabannya iya entah aku ini bodoh apa nggak tapi, yang jelas aku gak bisa. Sama seperti menghapus cat yang udah aku torehkan di kain kanvas.
Mungkin waktu yang bisa menjawabnya kan? Satu tahun berlalu aku sudah lulus dari smp, memasuki masa-masa putih abu-abu. Masih suka ama dia? Dan alhamdulillah sudah menghilang seiringnya waktu berlalu. Satu tahun ini tidak sia-sia mencari kesibukan di luar rumah, cara yang tepat untuk melupakannya.
Tiga tahun masa abu-abuku gak usah aku jelasinya, gak terlalu spesial sih sebenarnya. Jadi aku skip langsung setelah acara wisuda, ramadhan telah tiba. Oh iya aku lupa ngasih tahu kalau waktu aku masuk smk, aku pindah rumah. Mungkin itu juga faktor yang memengaruhi rasa itu kan?.
Ramadhan telah tiba, biasanya aku kalau di rumah lamaku aku selalu ngabuburit dengan teman-temanku. Tapi karena di rumah baruku tidak ada anak yang sepantaran usianya denganku, jadi aku dirumah saja.
Oke skip ke setelah hari raya. Hari raya +2 aku pergi ke rumah lamaku. Silaturahmi dengan tetangga lama ama teman-temanku.Karena aku bosen dengan pertanyaan para tetanggaku yang cerewetnya minta ampun, aku beralasan pergi ke warung menghindari pertanyaan yang tidak masuk di akal. Tahu lah pasti.
Dan menariknya disini.
Di jalan menuju pulang dari warung aku bertemu dia, dia yang selama 3 tahun kurang ini pernah ada di hatiku. Menyapaku dengan senyum yang beda? Jadi percakapannya begini.
Igal : eh ani udah lama gak ketemu.
Ani : eh iya kak, hehe kan aku pindah rumah.
(abis itu minal aidzin wal faidzin juga lah)
Igal : main?
Ani : iya, ehm kak aku mau balik ya kak.
Igal : ah iya. Salam buat keluarga ya.
Ani : iya salam buat keluarga kakak juga.
Igal : eh ani tunggu dulu, ada yang mau aku sampein. Aku langsung to the point aja ya. Sebenarnya aku suka kamu, kamu mau gak jadi pacar aku.Disitu gua syok berat, tangan udah gemetaran minta ampun. Jantung udah kaya petasan kretek.
Igal : aku gak butuh jawaban sekarang, aku kasih kamu waktu buat mikirin ini.
Ani : oke.Dan sampai saat ini gua gak tahu harus bagaimana, dia selalu ngechat gua. Dan syukur alhamdulillahnya dia gak nanya tentang itu lagi. Tapi, kalau misalkan dia nagih jawaban itu gimana???.
Plis banget gua butuh jawaban kalian.
Dan terima kasih yang udah mau baca cerita ini, dan terima kasih buat
Safrina yang udah mau ngangkat ceritaku ini.
Makasih banyak ^_^.
KAMU SEDANG MEMBACA
cerita pendek (the real story)
Randomcerita pendek tentang kisah nyata seseorang.