'kamu tidak pernah tahu, betapa susah nya kami saat kau tinggal. Kau hanya mementingkan pekerjaan mu saja, tanpa memperdulikan kami yang dirumah'
-FL
Saat ini, Kristal sudah berada didepan kantor kepsek. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, Kristal langsung masuk dan duduk didepan kepsek itu.
"Yaampun Kristal! Kamu ini bikin abang kaget aja" ucap Niko sambil memegang dada nya yang masih berdegup kencang akibat kedatangan Kristal secara tiba tiba.
"Lain kali ketuk pintu dulu. Kamu mau murid murid disini curiga sama kamu?" Tanya Niko. Kristal hanya menggelengkan kepalanya lalu meminta maaf.
"Maaf" ucap nya dengan santai.
Niko hanya menghela nafas nya panjang kemudian menatap manik mata Kristal dengan lekat.
"Apa lo?" Tanya Kristal ketus.
"Kamu ini ga sopan banget sama abang sendiri" ucap Niko dengan raut wajah yang ia buat buat menjadi sedih. Kristal mendelik, ia merinding melihat tingkah laku abang sepupunya yang gila.
Jijik bangsat - batin Kristal.
Niko hanya tertawa melihat raut wajah adik sepupunya ini yang mungkin merasa jijik melihat wajah Niko.
"Hahaha... Iya deh iya tau kok abang maksud dari wajah mu itu apa" jelas Niko.
"Apa kabar sayang?" Tanya Niko dengan lembut.
"Yang lo liat?" Kristal kembali bertanya dengan nada ketus.
"Sans bro sans, yang abang liat kamu baik baik aja sih ya. Oiya gimana kabar Fazil?"
"Baik"
"Kalau..." Belum sempat Niko melanjutkan ucapannya, ucapannya itu sudah lebih dulu dipotong oleh Kristal.
"Bye" Kristal langsung pergi keluar tanpa berpamitan dengan Niko.
Niko hanya menghela nafas nya panjang kemudian memegangi kepala nya yang merasa pusing.
Pusing melihat tingkah laku Kristal yang berubah, yang semakin hari semakin dingin. Berbeda dengan Kristal yang dulu, yang lembut, dan juga hangat.
Begitu juga dengan Fazil. Fazil yang dulu banyak bicara, jahil, dan juga sering bercerita tentang kisah hidup nya, kini ia tutup rapat rapat. Jarang sekali berbicara jika bukan kepada sahabat kecil nya, nenek, kakek, dan juga Kristal.
"Kenapa juga gue harus terlibat sama urusan keluarga orang" ucap Niko.
"Ya tapi mau gimana lagi, ini perintah bokap"
"Gue jadi kepsek disini juga karena bokap"
"Mana sekolah nya punya om Fandi"
"Mana bisa gue lepas tanggung jawab. Healah asu" ucap Niko sambil memasang raut wajah sedih nya lagi.
Sudah dipastikan jika orang orang yang melihat nya seperti itu akan langsung menampolnya. Karena raut wajah yang ia buat buat itu akan lebih menjijikkan.
👣👣👣
Saat sedang berjalan menyusuri koridor, Kristal dikagetkan dengan bola basket yang tiba tiba melayang kearah nya.Dug.
Bola basket itu mengenai kepalanya, Kristal langsung memegangi kepala nya yang terasa pusing itu kemudian berjongkok sambil menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL
Random"setelah bertahun tahun anda menelantarkan kami, dan sekarang anda baru menyesal?!" Pekik Fazil. Keyza tidak sanggup menjawab, ia masih menangis sesenggukan. Tubuh yang semula berdiri, kini tidak dapat lagi menampung beban yang ia bawa hingga Keyza...