4

0 1 0
                                    

Hari itu tiba. Hari dimana hasil belajar shita akan ditentukan nilainya. Ketika perjuangan selama 3 bulan akan hanya dalam waktu beberapa jam saja.

Shita keluar dari ruangan perlombaan dan mengambil tempat duduk dibagian tengah dengan didampingi sang guru bu tatik dan kak dika nya (?) tentunya.

"hufftt.... Soal nya masyaAllah sekali buk. Untung saja apa yang diajarkan kak dika sangat berbekas di otak shita. Kalau tidak mungkin shita sudah tidur didalam ruangan itu" keluh nya dengan hembusan nafas kasar.

"baguslah. Karena kamu mampu shita. Semoga saja kamu lolos hingga ke seleksi provinsi" ucap bu tatik bangga.

"aamiin"

"aamiin" jawab mereka berdua berbarengan.

***

Seminggu setelah perlombaan shita dipanggil kembali ke ruangan bu tatik.

"ada apa ibu memanggil saya ?" tanya shita to the point ketika sudah dipersilahkan duduk sebelumnya.

"selamat shita. Kamu berhasil ketahap selanjutnya yaitu ke seleksi tingkat provinsi. Saya harap kamu bisa membagi waktu dalam belajar disekolah. Karena seleksi tingkat provinsi dilaksanakan setelah ujian kenaikan kelas. Kamu hanya lebih memperdalam materi yang pernah kamu dapat dari dika saja" ucap bu tatik.

Dengan kaget dan hati yang berbahagia shita berdiri dan secara spontan memeluk bu tatik.

"terima kasih buk. Saya sangat tidak menyangka" ucapnya yang tak terasa sudah meneteskan air mata.

"jangan berterima kasih kepada saya karena ini adalah hasil kerja keras kamu sendiri. Sekarang kembalilah ke kelas kamu"

"iya buk. Kalau begitu saya permisi"
Ujar nya dan kemudian meninggalkan ruangan bu tatik.

***

Ting!?

Dering handphone shita berbunyi tanda sebuah pesan masuk

Pak presiden :

Temui kakak di taman belakang sekolah.

Me :

Segera meluncur.

Sesampainya di taman belakang sekolah. Dilihatnya dika sedang duduk disebuah bangku seorang diri.

"hai kak, apa sudah lama menunggu ?"

"eh kamu, ngagetin aja. Tidak lama kok, kakak juga baru saja sampai"

"hemm... Baiklah baiklah. Ehm ada apa kakak manggil shita kesini ?" sambil duduk dan membalikan badannya menghadap dika

"ciyee... Yang lolos seleksinya.. Selamat yah dik. Jangan dulu berpuas diri masih banyak tahapannya nanti hingga kamu benar-benar berhasil nanti" di usapnya lembut kepala shita yang sudah menjadi sebuah hobinya.

"hehe. Iya kak, terima kasih. Shita juga sangat berterima kasih sama kakak karena selama tiga bulan ini sudah menjadi pembimbing dan sudah dengan sabar mengajari shita" ucapnya dengan tersenyum.

"ehm. Sebenarnya ada hal lain yang ingin kakak beri tahu ke kamu" kata dika kemudian membalikan badannya ke arah shita hingga mereka berdua berhadapan.

"ada apa? Katakanlah"

"marilah berkomitmen. Saling menjaga hati, sikap dan perasaaan masing-masing. Hingga nanti waktu nya tiba. Kakak akan datang memintamu kepada orang tuamu langsung. Memang ini agak lucu untuk anak seumuran kita dik, tapi percayalah bahwa apa yang kakak katakan tadi adalah kebenaran adanya. Jika nanti dan itupun dengan restu yang maha kuasa" ucap mahardika dengan raut wajah penuh kesungguhan.

"kakak mengajak shita berpacaran ?" tanya shita.

"ehm. Bisa dibilang seperti, kakak bukanlah orang yang munafik untuk ukuran seorang remaja tanggung yang ingin merasakan indahnya pacaran. Anggap saja kita memang pacaran, namun status hubungannya setingkat lebih serius dari pada itu" katanya sambil tersenyum dan menggenggam tangan shita.

"mari berkomitmen ?" lanjutnya dengan mengeratkan genggaman tangannya.

"mati berkomitmen" jawab shita dengan membalas senyumannya.

***

Waktu berlalu begitu cepat, shita telah selesai melaksanakan seleksi provinsi waktu itu. Namun, tak seberuntung mahardika dia tak lolos hingga nasional. Yang membuat nya agak murung dan menyalahkan dirinya sendiri yang kurang dalam belajar.

Malam itu duduknya sendiri sembari termenung ingin mengatakan kepada mahardika bahwa dia tidak lolos.

"duh, kenapa jadi gini. Aku pasti ngecewain kak dika. Gimana ini" gerutunya sambil menatap layar  handphone nya.

Me :

Kak

Pak presiden♡ :

Iya sayang

"duh, kok rasanya kayak ada anget-angetnya yah"ucap shita membatin.

Me :

Shita tidak lolos seleksi prov :"(

Pak presiden♡ :

Tak apa, usaha mu selama ini sudah sangat baik. Bagaimana kita menyikapinya saja, buatlah ini sebagai motivasi kedepaannya agar kamu bisa menjadi lebih baik lagi nantinya. Bahkan bisa saja akan lebih dari ini. Sejauh ini saja kakak sudah sangat bangga sama kamu.

Me :

Terima kasih kak :)

Pak presiden ♡ :

Besok kakak jemput sepulang sekolah. Awas jangan kemana-mana.

Tiba-tiba sebuah ketukan pintu dan panggilan dari luar kamat shita terdengar yang membuat perhatiannya teralihkan dari handphone miliknya.

Tok tok

"mama ?" kata shita dalam hati.

"boleh mama masuk kak ?"tanya savira (mama nya shita) menyadarkan ketegunan shita.

"boleh ma. Silahkan"

"ada apa malam-malam begini mama repot datang ke kamar shita ? Suruh saja fatur untuk memanggil shita. Nanti shita yang akan keluar" lanjutnya

"ada yang ingin mama bicarakan sama kamu. Mama berencana menjodohkan kamu dengan anak sahabat mama. Kita jarang ngobrol seperti ini, mama ingin kamu terbuka sama mama. Karena selama ini kamu selalu terlihat tidak banyak bicara. Bahkan setelah kamu masuk Aliyah teman yang kamu kenalin sama mama cuman wulan aja tidak ada yang lain lago setelahnya. " jelas savira.

"di jodohkan ma ?"

"apa mama tidak salah ? Bahkan shita baru mau naik kelas 11. Dan juga..." katanya sambil menunduk tertahan.

"apa kamu sudah punya kekasih....? Siapa nama nya...? Apa jangan-jangan mahardika yang menjadi pembimbing KSM kamu itu ? Bawa dia menghadap ke mama. Mama ingin tau bagaimana dia bisa jadi pacar anak mama yang dingin dan tidak banyak bicara ini.. Hehe" jawab savira sambil terkekeh kecil.

"aih... Bukan begitu ma... Tapi apa mama tidak apa-apa shita membawa pacar shita ke rumah. Apa ayah tidak akan marah ?" ucap nya agak takut.

"tak apa kak. Ayah biarkan mama yang memberikan pengertian.. Jangan lupa untuk membawa mahardika ke rumah jika dia punya waktu. Mama pengen bicara sama dia, ah iya mama mau kembali dulu ke kamar. Kamu jangan lupa nutup pintu balkon" mengusap lembut kepala shita.

"iya ma"

******

Mohon maaf jika ada kesalahan penulisa. Free komen :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang