Langkah kaki menggema diaula yang sunyi, seorang yang gagah dibalut baju zirah membuat semua mata diaula tertuju padanya "Dia sudah diluar. Aku tidak bisa mengejarnya." ucap Ray melepas pelindung kepalanya, melihat Elish yang tersenyum hangat padanya sementara Ray hanya membalasnya dengan tatapan dingin yang mampu membuat senyum diwajah Elish memudar.
Seorang yang sedang duduk disinggasana berdiri, menunjukan wajah marahnya dan menatap Ray tampa ampun. "Sial. Kau harus mencarinya, apapun caranya." Arthur, raja kejam tampa ampun itu menghampiri Ray dan membuat semua mata yang tertuju pada Ray hilang.
"Aku tidak mungkin keluar." Ray pasrah, ia sudah mengira akan seperti. Keluar dari dunianya dan mencari kalung itu, kalung yang seharusnya melingkari leher Elish. Putri sang raja.
"Aku memerintah, Ray. Jangan membantah!" semua yang berada diaula tersentak. Ray terdiam, menunduk menunjukan rasa bersalahnya karna sudah membantah sang raja.
Arthur mendekatkan wajahnya menuju kuping Ray "Bawakan kalung itu padaku. Maka akan aku akan bebaskan ibumu." bisikan Arthur membuat bulu ditangan Ray meremang, Ray menatap Arthur yang bengis.
Arthur tersenyum jahat "Putriku menginginkannya. Bawakan dia padaku, anak manis." Ray menatap Arthur dengan penuh kebencian, Arthur tersenyum licik.
Ray menggertakan giginya "Akan aku lakukan, Raja!" Ray menekan kata katanya didepan Arthur, membuat sang raja menutup matanya.
Arthur bertepuk tangan, melihat Elish yang ikut tersenyum licik disamping singgahsananya. Ray meninggalkan aula, bunyi gesekan baju zirahnya menggema bersama tepuk tangan sang raja.
Voment guys.....
Salam manis,
Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Necklace of Princesses
AdventureKetika kekuasaan berada diatas segalanya. Ray, panglima perang dengan segala kelebihannya harus keluar dari dunianya demi menemukan kalung sang putri. Ray harus menemukan kalung itu dalam jangka waktu pendek atau ibunya yang akan menerima akibatnya...