chapter 1

131 18 2
                                    

Reader pov

Kemarin adalah hari dimana aku sampai di jepang dari Amerika.

Aku berniat menetap Di sini sampai lulus sma dan kembali ke Amerika untuk melanjutkan masuk universitas.

Aku menempati sebuah apartemen yang cukup besar karena memang orang tuaku memberi banyak uang dan katanya akan mengirimkan lagi perminggu.

Dan hari ini adalah hari pertama ku masuk sekolah.

Aku bersekolah di sma Teiko karena sekolah itu adalah sekolah yang paling dekat dengan apartemen yang kutempati.

Dan Disini lah aku, Teiko. Sekolah yang sederhana dengan para pelajar yang juga sederhana.

Normal pov

Pagi itu di sma Teiko,  kelas 1-1 seperti biasa sangat ramai dan berisik oleh suara orang-orang yang saling berbincang dan tertawa bersama.

Padahal bel masuk sudah berbunyi 1 menit yang lalu tapi para murid kelas 1-1 masih saja berisik.

Srek!

Suara pintu terbuka itu mengejutkan semua murid yang kemudian dengan cepat kembali duduk di kursi mereka masing-masing.

Seketika kelas itu menjadi hening.

Terlihat seorang guru wanita berjalan memasuki kelas diikuti seorang perempuan cantik di belakangnya.

"Selamat pagi. Hari ini kita kedatangan teman baru. Namanya [your full name]. Dia pindahan dari Amerika. Mulai sekarang dia akan menjadi teman kalian. Berteman baik lah dengannya."

Guru itu menerangkan dengan sangat baik. Dan perempuan bernama [Y/n] itu hanya membungkuk untuk mengucapkan salam.

Mungkin sekarang para murid bertanya-tanya kenapa dia tidak memperkenalkan diri sendiri dan malah guru yang memperkenalkan nya.

Itu karena [Y/n] yang meminta guru untuk memperkenalkan nya di depan kelas. Mungkin karena ia tidak terbiasa berbicara bahasa jepang. Takut takut ada penggunaan bahasa jepang yang salah.

"Kau bisa duduk di kursi terakhir barisan pertama. Selamat belajar."

"Terima kasih banyak, sensei."

Guru itu tersenyum membalas ucapan [Y/n].

[Y/n] berjalan ke arah kursi terakhir di barisan pertama, dekat jendela. Lucky.

[Y/n] cukup suka dengan jendela di kelas, tepatnya pemandangan yang bisa dilihat dari jendela. Cukup untuk menghibur diri dari pelajaran yang membosankan.

"Akashi-kun. Karena kau ketua kelas, tolong temani [L/n]-san berkeliling sekolah ya?"

"Baik. Sensei."

[Y/n] menolehkan wajahnya ke samping, tempat dimana Akashi, orang yang ditunjuk sensei untuk menemaninya.

Akashi hanya melihatnya sekilas lalu kembali menatap papan tulis.

[Y/n] juga tidak peduli dan lebih memilih untuk mengikuti pelajaran.

Ting...tong...

Bel istirahat makan siang berbunyi. Seluruh murid berhamburan keluar kelas untuk aktivitasnya masing-masing, entah itu makan siang di kantin atau hanya mengobrol bersama teman.

[Y/n] mengeluarkan bekal yang dibuat maid di rumahnya tadi pagi dan berniat memakannya.

Namun sebelum ia membuka bekalnya, seseorang memanggilnya.

" [F/n]."

[Y/n] sontak mengalihkan pandangan pada orang itu yang ternyata adalah Akashi seijuuro.

"Mau kutemani sekarang?" Tanyanya.

"Tidak perlu, terima kasih. Aku ingat semuanya, kok."

"Ingat apa?"

"Letak ruangan yang ada di sekolah ini."

"Dari mana?"

"Denah di mading sekolah."

"Dengan detail?"

"Hn."

"Oh."

"Lagi pula aku tidak ingin merepotkanmu. Kau harus makan siang, kan."

"Baiklah kalau begitu."

Srett.

[Y/n] sedikit terkejut dengan pergerakan Akashi yang tiba-tiba membalikkan kursi di depannya, duduk disana, dan mengeluarkan bekal di mejanya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Makan siang."

"Kenapa di sini?"

"Karena aku mau."

"Kau kan punya kursi sendiri."

"Terserah aku lah. Ini kan bukan kursi punyamu."

"Maksudku apa alasannya?"

"Karena kau terlihat kesepian."

Deg!

Perkataan Akashi barusan sedikit mengejutkannya. [Y/n] akui dia  memang kesepian tapi tidak perlu dibicarakan juga kan.

"Apa - apaan itu? "

"Apanya?"

"Aku kan baru pertama kali masuk ke Sekolah ini dan aku hanya belum memiliki teman. Aku tidak kesepian."

"Kalau begitu aku akan menjadi temanmu."

"Akashi-kun. Sikapmu itu membuatku sedikit  kesal."

"Memangnya aku peduli?"

"Ck."

Dengan perasaan kesal, [Y/n] membuka bekalnya dan mulai memakannya.

"Kau marah?"

Tak ada jawaban.
Hanya suasana hening yang menemani makan siang mereka sampai akhirnya bel masuk kembali berbunyi.



___________

Maaf kalo karakternya OOC

Friend  [Kuroko No Basuke]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang