🍀21🍀

3K 90 15
                                    

Slamat membaca guys.

Delon pov

Gue melangkakan kaki gue memasuki rumah dengan wajah yang datar dan tatapan yang tajam saat ini suasana hati gue sedang panas .gue cemburu ketika Agatha dekat dengan Esra ,gue nggak mau milik gue di sentuh siapapun tapi ini setimpal dengan apa yang gue lakuin ke Agatha.

"Semua cuma buat lindungin kamu Tha " batin Delon

Gue menghembuskan nafas kasar dan tetep berjalan ke kamar gue melampiaskan kekesalan gue di sana.
Suasana di rumah sangatlah sepi hanya ad satpam dan bibi idah.

Gue memasuki kamar membanting keras pintu dengan rasa yang kesal dan melempar tas ke sembarang arah dan juga melempar ponsel gue ke atas nakas.

Author: hokay mah bebas yee nggak :v

"Argh"teriak gue furtasi sambil mengacak ngacak rambut gue sendiri.

"Gue bodoh ,gue nggak guna ini semua karena si ular itu Argh...." kata gue lalu menonjok diding .

Tut.... tut..

Ponsel milik gue bergetar menandakan ada yang menelefon.

"Bangsat siapa sih ganggu banget" umpat gue seraya mengambil ponsel gue. Terpampang di sna nama yang membuat emosi gue memuncak.gue mengangkat telfon.

"Halo" ucapnya dari seberang sana

"Kenapa"ucap gue dingin dan to the point.

"Kangen jalan yuk skalian jemput gue" ajaknya

"Sibuk" kata gue singkat lagi tak ingin berlama lama dengan sih ular siapa lagi kalo bukan Cindy

"Yaudah kalo nggak mau kalo gitu gue bakal buat perhitungan sama Agat-" ucapnya terpotong

"Oke" ucap gue lalu memutuskan hubungannya.

"Argh sial" umpat gue lagi lalu mengganti pakaian ,mengambil kunci motor lalu pergi meninggalkan perkarangan rumah

AUTHOR POV

Sehabis pulang Agatha membuang tasnya ke sembarang arah lalu menghempaskan dirinya dengan kasar ke kasur miliknya.

"Hiks.. Delon kenapa kamu nyuruh aku untuk percaya tampa ad bukti" lirihnya lalu mengelamkan wajahnya ke bantal.

"Argh... gue benci " katanya lagi lalu melempar bantal ke smbrang arah hingga terlihat kamar Agatha berantakan.

Tok tok

Suara ketukan pintu membuat dengan segerah Agatha mengelap air mata yang membasaih pipi mulusnya.

Pintu terbuka menampilkan sosok Andra yang sedang membawah beberapa cemilan.

"Dek lo kenapa matanya sembab gitu? Lo nangis?" Tanya Andra pada Agatha , pertanyaan yang Agatha hindari keluar dari mulut Andra saat Andra sudah di sebelah Agatha dambil duduk di pinggir kasur.

Agatha menggeleng sambil tersenyum kecut.

"Udah deh Tha lo nggak usah nyembunyiin sesuatu dari gue ,gue muak dengan gaya lo yang sok kuat" ucap Andra yang sudah naik satu oktaf membuat Agatha menundukan kepalanya sambil menahan mati matian isakan yang akan keluar.

"Sorry gue nggak bermaksud ngebentak lo dek , gue cuma nggak mau cuma lo yang nanggung sakit gue nggak rela dek" kata Andra dengan nada penyesalan.

My perfect boyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang