Bab 9: Undangan

7.9K 302 6
                                    

Hay welcome back, Jangan lupa Vote!
Okay, Happy Reading:)

Typo bertebaran
————————————————————————————————————

Bel istirahat baru saja berbunyi, membuat seluruh murid kelas 11 ipa 3 bersorak ria. Dan itu juga berlaku untuk Zhea beserta sahabatnya.

"Wahh akhirnya, gue bisa bernafas" ucap Amira.

"Lah gila lo, berarti dari tadi lo kaga bernafas mir?" Celetuk Chessy.

Segera saja Amira menjitak kepala Chessy, ia tak habis pikir sahabatnya yang satu ini terkadang otaknya gresek dan lola.
"Eh checes, kalo gue ga bernafas dari tadi ya udah mati lah gue. Dasar" cibir Amira membuat Chessy nyengir menatapnya.

Nadiva hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya. Kemudian ia melirik Zhea yang masih fokus mencatat catatan yang tertinggal.

"Zhe, lanjut ntar aja. Ke kantin yuk" ajak Nadiva sambil menepuk pundak Zhea.

Yang ditepuk pun menoleh dan mengangguk. Kemudian keempatnya berjalan menuju kantin. Ternyata kantin sudah ramai dan padat dipenuhi para siswa GIHS.

"Wahh udah rame nih, masih ada sisa tempat ga ya?" Tanya Chessy, lalu ketiga nya saling berpandangan mencari tempat yang kosong.

Dan saat itu juga Zhea melihat masih ada satu bangku panjang yang kosong.
"Ada yang kosong" ucap Zhea, membuat para sahabatnya menoleh.

"Serius zhe? Mana? Mana?" Ucap Amira dengan antusias.

Zhea mengangguk lalu menunjuk bangku yang dimaksud dirinya.
"Ya udah sebelum ada yang pake, ayo kesana" ajak Nadiva diikuti sahabatnya.

Mereka duduk sambil melihat kearah para siswa yang berlalu lalang.
"Pada mau pesen apa? biar gue ama Amira yang mesen" tawar Nadiva.

"Mm gue mau siomay aja deh kayaknya, minumnya es jeruk" pinta chessy dan Nadiva mengangguk.

"Zhe, lo pesen apa?" Tanya Nadiva.

"Samain kaya Chessy" ucap Zhea.

Nadiva mengangguk paham, "Ya udah bentar gue ama Amira pesenin dulu. Yok mir" ajak Nadiva yang diikuti Amira.

Selang beberapa menit kepergian Nadiva dan Amira untuk memesankan makanan. Tiba-tiba Toby dan para sahabatnya memasuki daerah kantin, membuat semua kaum Hawa disini menjerit histeris.

Zhea hanya melirik sekilas lalu ia beralih menatap ponselnya. Berbeda dengan Zhea, chessy justru terperangah melihat kedatangan Toby dan sahabatnya.
"Zhe...zhe.." panggil chessy menarik-narik lengan Zhea.

"Apaan sih, ches?" Jawab Zhea yang merasa jengah dengan kelakuan sahabatnya jika sudah melihat toby.

"Lihat tuh, si Toby ama sahabatnya yaampun ganteng banget sih mereka" mulai lah chessy berkhayal dan itu membuat Zhea semakin jengah.

Namun tak disangka, Toby dan sahabatnya berjalan kearah meja dimana Zhea dan chessy berada.

"Zhe..zhe, ya ampun toby kesini" cicit chessy dan Zhea tak mempedulikannya.

"Ekhem...kita gabung bolehkan" tanya toby dan dijawab anggukan oleh chessy.

Namun ada satu suara yang menolak,
"Gak boleh" ucap Zhea ketus.

Toby menaikkan salah satu alisnya dan tersenyum simpul melihat calon istrinya itu. "Kenapa? Semua tempat sudah penuh dan disini masi ada sisa buat kita" ucap Toby santai, membuat Zhea menggeram kesal.

My Bad Boy Husband√ [ #1 Zayland Series ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang