Prolog

187 33 38
                                    

Pagi yang cerah, seorang cewek terburu buru bangun dari kasurnya bergegas kekamar mandi. Ya dia terlambat.  Terdengar bunyi klakson motor dari orang di balik pagar rumahnya.

Sapa lagi kalau bukan si pujaan hatinya alias gojek antar jemput nya setiap hari.
Padhil Daufiki. Cowok populer yang bodohnya bisa bikin semua cewek seantero sekolah klepek-klepek

Setelah selesai siap-siap dengan gerakan secepat kilat, dia keluar berlari menghampiri si tukang pencet klakson motor tadi

"Lama bener dah lo" Sentak Padhil datar, pada gadis yang tak lain, Sinta Adelia. Ya itu namanya. Menatap sang pujaan hati jengah.

Kebiasaan nunggu bentar aja, bawelnya kek cewek.

"Iya sayang, maaf. Tadi bangun kesiangan. "
Jawab Sinta dengan tangan mentoel pipi Padhil agar membuatnya gak ngambek.

"Yaudah ayok buruan berangkat tar telat."

Sinta segera naik ke atas motor milik Padhil

"Kan lo yang buat telat."

Padhil pun mulai melajukan motornya membelah jalanan yang sudah mulai ramai itu.

Sesampainya disekolah, gerbang udah terlanjur ditutup oleh Mang Bejo. Alhasil mereka harus menunggu guru piket yang bertugas.
Sialnya lagi hari ini. Bu Susan yang bertugas. Guru kiler yang sangat tidak berperasaan dalam urusan  hukum menghukum.

"Gimana ini udah terlambat?"

Sinta meratapi nasib. Dia menoleh sekilas kearah Padhil. Terlihat diam saja. Entah pikirannya ada dimana.

"Woi dil! Kok malah ngelamun sih."

Ucap Sinta dengan menjentikkan jarinya mencari perhatian Padhil.
"Bolos aja yok" ucap Padhil tiba tiba.

Sinta menatapnya tidak percaya.
"Kuy lah"

Dengan menaik-naikkan kedua alisnya. Mereka diam diam menaiki lagi motornya.

Tapi tiba tiba.

Priittttt prittttt...

Bunyi pluit yang nyaring membatalkan rencananya. Mereka menolah, mendapatin bu Susan berdiri dengan kedua tangan terangkat dipinggang.

"Mau kemana kalian? Masuk masuk!"

"Eh ada ibu Susan yang cantik." Ucap Sinta sambil menarik narik ujung roknya

"Kalian terlambat 5 menit." Bu Susan dengan wajah seramnya memperhatikan jam yang di pakenya.

"Ya elah Bu baru 5 menit doang kok"

Dengan santainya Padhil bicara sambil memainkan kunci motornya.

"Padhil, Sinta cepat kalian masuk "teriak bu Susan yang sudah emosi gegara Padhil

"Iya Ibu syantik" Sahut kompak Padhil dan Sinta.

Karna terlambat, disinilah mereka. Berjemur dibawah teriknya matahari nan panas ini.

"Astagaa haus gw." Rengek Sinta sambil memegang tenggorokannya yang kering.

"Salah siapa kita jadi dihukum?"
Sentak Padhil dengan nada dibuat-buat seperti orang marah.

"Iya maaf salah gw"

Dengan nada lirih Sinta menjawab sambil menunduk kepala tanda menyesal.

"Ih gemes deh. Gak papa sayang. "

Ucap Padhil melihat Sinta yang sudah ketakutan. Lalu tangannya mengacak pelan rambutnya.

"Eh lagi dihukum aja masih sempet-sempetnya mesra -mesraan."

Ucap seseorang yang baru jalan dilorong pinggir lapangan. Dengan nada sedikit keras.

"Dasar Crazy couple!" Sahut temen satunya menambahi.

"Bct lo berdua!"

Padhil membalas dengan tatapan horor. Tanpa aba aba dia melempari satu sepatunya kearah dua orang tersebut. Dan

Pyarrr

Bukan mengenai kedua orang itu, tapi sepatunya sukses mengenai kaca lemari tempat piala2 sekolah di pajang. 

Shit!


****

Happy Reading

Jangan lupa vote and comment:)




                        ~~~~Next~~~~

                                 

Crazy CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang