5화

1.1K 144 6
                                    

Hari ini adalah hari ketiga untuk menjadi kekasih palsu seorang Lee Taeyong. Awalnya Jaehyun memang risih karena banyak sekali siswa yang bertanya untuk mengetahui kebenarannya. Tapi ia sudah biasa saja sekarang.

Jaehyun menatap jengah dokumen osis yang menumpuk di mejanya. Dasi sekolahnya ia kendurkan karena merasa tercekik.

"Kenapa pekerjaan kalian tidak ada yang benar akhir-akhir ini?!" Jaehyun melemparkan proposal ke depan staffnya.

"A-apa salah lagi?" Sakura bertanya takut-takut.

Jaehyun memelototkan matanya. "Kau pikir?!! Bagaimana kita bisa mendapatkan sponsor yang besar kalau kerja kalian buruk seperti ini?!"

"Kau serius bekerja sama dengan bocah baru ini, Hyun?" Tanya Jaehyun datar sambil menatap temannya.

"Aku rasa Sakura sedikit gugup dan khawatir??" Jawab Minhyun sedikit ragu.

Jaehyun mengusak rambutnya kasar. "Pergi dan perbaiki. Suruh Seolhyun membantumu, dan ajari anak baru itu sebagaimana mestinya membuat proposal."

Sakura dan Minhyun mengangguk, lalu berjalan keluar dari ruang osis. Pria Jung itu menghela napasnya kasar. Proposal tadi cukup membuat moodnya buruk.

"Hey, santai saja man! Kasihan anak kelas satu tadi, bahkan kau memarahi Minhyun."

Johnny merangkul Jaehyun dan menepuk bahu temannya. Namun langsung ditepis oleh Jaehyun.

"Acara prom night sebentar lagi, tapi kita bahkan hanya baru dapat tujuh sponsor! Kau pikir aku tidak gila?!"

Jaehyun mencak-mencak mengingatnya lagi. Ia berdiri dari kursinya dan membenarkan dasinya.

"Aku pergi dulu John, tolong urus anak osis lainnya yang mengurus peminjaman ruang." Jaehyun mengambil jas sekolahnya dan berlalu pergi.

***

"Jaehyun?"

Mata pria itu membuka dengan cepat dan melirik siapa yang memanggilnya.

Orang itu lantas mendekat dan memeluk Jaehyun dengan erat. Tangannya kemudian bergerak mengikat poni rambut Jaehyun, membentuk tangkai apel.

"Keringatmu banyak sekali," ucap Taeyong sambil mengelap keringat kekasih sesaatnya.

Jaehyun terlihat menikmati sentuhan Taeyong. Matanya kembali terpejam untuk beberapa saat sampai Taeyong bertanya lagi.

"Apa kau memarahi Minhyun dan Sakura?"

"Apa mereka bilang padamu?" Tanya balik Jaehyun.

Taeyong menggeleng.

"Atau mereka menggerutu ke seluruh siswa di dalam sekolah?"

Taeyong kembali menggeleng dan berdecak.

"Aku melihat Sakura menangis dan Minhyun yang tampak kesal keluar dari ruang osis." Jelas Taeyong.

"Oh.." jawab Jaehyun seadanya.

"Jangan terlalu sering marah," Taeyong mengecup pipi Jaehyun.

"Hmm.." Jaehyun menggenggam tangan dingin Taeyong lalu mengecup satu persatu jarinya.

Taeyong kembali memeluk Jaehyun. "Sudah makan?"

TelekinesisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang