HOW IF

72K 8.4K 7.1K
                                    

Hai HACIN and ARMY! Ini aku tulis untuk memperingati 6 tahun Bersama BTS. Tidak ada hubungan sih sama real life BTS, murni FF aja, nulisnya baru sempet hari ini juga, cukup ngebut dan karena ini oneshoot jd tlg dimaklumi kalau alurnya dipercepat ya dan minim dialog, masalah yg di explore juga gak mendalam atau meluas ke banyak karakter.

mohon maaf kalau banyak kekurangan seperti typo dll, tp semoga ini bisa menghibur ya 🥰🥰🥰

.
.









Pertengahan Juni.

Musim panas, resmi menjadi sebuah waktu yang akan selalu diingat bagi seorang pria berusia tiga puluh tiga tahun itu.

Rasanya sudah sangat lama.

Lama sekali.

Sejak ia sibuk dalam mengurus pekerjaan dan merawat ibunya yang tengah berjuang melawan penyakit kanker yang diderita sejak beberapa tahun lalu. Rasanya, baru kali ini pria itu kembali merasakan getar yang sama, getar yang dirasakannya ketika ia lulus dari kuliah perfilmannya.

Akhirnya setelah sekian lama pria itu menyadari bahwa dirinya telah benar-benar jatuh cinta.

Jungkook jatuh sejatuh-jatuhnya.

Jungkook sendiri sulit mengerti mengapa ia bisa semudah itu terpikat dengan seorang gadis yang tujuh tahun lebih muda darinya. Padahal sebelum-sebelumnya, Jungkook selalu menjalin hubungan dengan wanita yang lebih tua darinya.

Tapi, kini, gadis itu berhasil merenggut seluruh hatinya.

Gadis yang bahkan tak pernah melihat Jungkook sama sekali karena pengelihatannya yang terenggut akibat sebuah kecelakaan yang sampai saat ini masih diselidiki penyebabnya.

Nama Jeung Kiya, Jungkook tahu itu saat membaca gelang yang melingkar di tangan wanita itu. Jungkook tidak pernah mengira bahwa perkenalannya dengan Kiya bisa seberkesan itu. Jungkook tidak pernah lupa bagaimana Kiya mengiranya dirinya adalah seorang petugas rumah sakit, hingga minta diantarkan ke ruangannya bahkan minta dibantu untuk minum obat, padahal waktu itu, Jungkook tak sengaja lewat karena habis menjenguk ibunya. Jungkook tidak menolak waktu itu karena paham kondisi pasien, dia berpikir bahwa apa salahnya membantu.

Jungkook sangat maklum karena kala itu, tubuhnya mungkin cukup berbau antiseptik dan ia sedang memakai pakaian steril khas rumah sakit, belum sempat menggantinya. Itulah alasan mengapa Jungkook berpikir singkat saja saat Kiya mengiranya adalah seorang perawat, meski awalnya juga sempat kaget.

Itu juga merupakan hari di mana Kiya sangat malu, karena setelah selesai membantu Kiya minum obat dan ayah dari Kiya datang dengan wajah panik karena sempat mengira putrinya hilang itu langsung mengira Jungkook yang mencoba menculik putrinya. Drama kecil. Di situlah Kiya sangat malu karena sadar bahwa dirinya telah salah orang, ditambah lagi dengan kelakuan ayahnya yang langsung menuduh.

Jungkook tak pernah gagal untuk tidak tersenyum setiap kali mengingat hal itu. Karena, itu adalah awal di mana dia dan keluarga dari Kiya mulai akrab. Karena terlalu sering bertemu di rumah sakit, mereka berdua akhirnya menjadi lebih sering mengobrol.

Awalnya Kiya malu-malu menceritakan tentang dirinya, tetapi karena Jungkook mampu membangun suasana, menjadikan Kiya mampu membuka diri secara bertahap pada sosok Jungkook.

Itu semua berlangsung selama kurang lebih satu tahun, mereka menjadi seperti sepasang manusia yang terikat dalam sebuah hubungan, meski pun sebenarnya tidak. Jungkook memang butuh waktu untuk mendeklarasikan perasaannya karena ia khawatir jika ternyata perasaannya ini hanyalah sebuah rasa seperti seorang kakak pada adiknya.

HOW IFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang