4

15 5 0
                                    

💞💞Happy Reading💞💞

💕_💕_💕

"Beginilah jika api dibalas dengan api. Apinya akan semakin membesar.
Alangkah baiknya Jika Api dibalas dengan Air. "

Setelah ia membaringkan tubuh Boy di salah satu ranjang UKS, dia pun ikut berbaring di salah satu ranjang UKS. Ia bahkan hanya sekedar membawa Boy ke UKS tanpa berniat membantu Boy sadar dari pingsannya. Pikirnya Katanya Laki2 kuat, ntar bangun sendiri. Seketika ia terlelap.

Entah kemana penjaga UKS hari ini. Karena ketika ia memasuki ruang UKS ia tidak melihat siapa-siapa.

Skip...

Bel tanda berakhirnya jam pembelajaran pun berbunyi.
Namun mereka tak kunjung bangun.
Hanya suara dengkuran yang terdengar seolah-olah bersahut-sahutan di ruang UKS.

Bu Maria yang bertugas di UKS hari ini akhirnya datang sambil mengomel. "Ini nih kalo punya siswa yang suka bolos, kan bikin repot.
Semoga saja sedari tadi tidak ada siswa yang sakit, gimana coba ngurusnya kalau ada. Belum lagi ke bocah-bocah pembuat onar." Mulutnya terus saja berkumat-kamit, ternyata ia sedari tadi tidak menjalankan tugasnya di UKS karena harus menangani siswa anak walinya yang berbuat onar di sekolah.

Ketika ia berhenti mengomel, tiba-tiba ia mendengar sesuatu yang aneh. "Omegod suara paan tuh." Ia mulai ketakutan dan berfikir yang tidak-tidak. "Apa tadi ada siswa yang sakit gitu trus ke sini trus me...me...ning...gal." Ucapnya terbata-bata. "Atau kah sebelum saya ke kesekolah ini ada yang meninggal? Jebal, jangan ganggu saya. Hajima." Ucapnya dengan nada memohon+ALAY😂.

Tidak mau mengambil resiko, ia langsung saja mengunci pintu UKS dan segera meninggalkan lokasi sekolah.

Trus apa kabar kalian Berdua. Puas tidurnya? Mampos kan dikunciin hahaha. Author jahat😂.

"Huammmmmm..... Yen Love u so much beibh. Muach." Gini nih kalo kpopers ngehayal mulu. "Padahal udah sampe depan Ayen, tinggal make cincin. Tapi malah bangun. Bd amad lah. Mimpi doang." Ia masih belum menyadari bahwa ia masih di UKS.

Ia mendengar suara seseorang yang sedang menangis. Dia takut? Ya gak lah. Dia justru mencari sumber suara itu. Ceng Ceng Ceng, pemandangan yang sangat luar biasa. Ia melihat Boy yang tengah menangis. Hadew katanya pembuat onar.

"Heh paan sih lo nangis-nangis. Lo kira kira kita lagi di TP gitu? Gak mau diem gua sumpal nih mulut lo pake kaos kaki gw." Ucapnya sambil menendang tulang kering Boy.

"Eh. Hiks hiks sakit tau gak hiks." Kata Boy sambil memegang tulang keringnya yang ditendang Cindy.

"Jadi lo beneran gak mau diem. Nantang banget ya Lo." Ucap Sindy sambil melepas sepatu dan kaos kakinya lalu mengibas-ibaskan kaos kakinya didepan wajah Boy.

"Eh bau banget sih. Lo kapan terakhir nyuci sih? Masih wangi Ketek gw deh. Trus kalo gw gk mau diem , masalah buat lo?" Boy tak mau kalah. Ia semakin memperpanjang perdebatannya dengan Cindy.

Beginilah jika api dibalas dengan api. Apinya akan semakin membesar.
Alangkah baiknya Jika Api dibalas dengan Air.

"Aelah, masalah banget. Ntr gw dikira ngapa2in lo lagi . Ih amit-amit dah."

"Gua duluan kalo gitu. Bye Adam." Ucapnya sambil melambaikan tangannya kepada Boy. Ia menuju pintu UKS. Dan kini ia menyadari mereka terkunci di ruang UKS.

"Lah siapa sih ini yang iseng banget ngunciin pintunya." Ia mulai menggebrak pintu UKS. Alhasill..........
Tidak bisa terbuka.

"Heh, Bantuin dong. Lo ninton doang gitu. Baru kali gw nemu cowok spesies kayak lo." Ucapnya sambil mengebrak pintu.

Boy kini audah tidak menangis lagi.
"Itu dikunci. Bego banget sih lo. Ini udah jam 8 malam woy. Mungkin yang ngunci tadi petugas uks kali."

"Trus? Kita gimana dong. Ya kali bermalam di UKS. Gimana dong kalo Bebeb Ayen tau. Ntr ngambek ceraiin gw?" Huwa ngehalu aja teros.

"Paan sih ayem ayem, Lo istrinya ayam gitu? Hebat banget ya. Pok pok pok pok pokkkk.." ucap Boy sambil bersuara menirukan suara Ayam.

"Ayem? AYEN AYEN." Ucap Cindy dengan penuh penekanan. Ia pun putus asa menggebrak pintu UKS yang tak kunjung terbuka.

"Blok? Blok? Gw laper." Cindy akhirnya bersuara kembali.

"Bd mad,,Blok paan?" Tanya Boy.
"Blok itu goblok. Tapi gw manggil Blok aja biar gk terlalu kasar gitu. Heheh." Ucapnya sambil tertawa kecil.

Boy menoyor kepala Cindy. "Kalo gitu lo Go. Bego. Impas kan." Boy tak mau kalah.

"Blok, gw laper. Beneran deh." Kata Cindy sambil memegang perutnya yang keroncongan.

"Gw jg kali. Ywdah Tidur Aja Yuk." Ceplosnya.

"Idih baru aja kenal langsung ngajak tidur." Ucapnya sambil mendorong tubuh Boy yang duduk disampingnya.

"Pd bnget sumpah." Sindir Boy.

"Ngomong paan Barusan?" Merasa tersindir, Cindy bertanya untuk memperjelas apa yang Boy katakan tapi Boy sudah tidak meresponnya lagi. Ia melihat Boy sudah berbaring di salah satu ranjang UKS.

Ia pun ikut berbaring di salah satu ranjang UKS. Usst mereka tertidur. Okay untuk sekarang aman.😂

Giman guys? Maaf gk seru yahh...

750word dulu yah. Author masih UKK .

Hari ini aku up deh. Soalnya hari minggu gak bisa hehe tiba-tiba ada halangan.

Semoga terhibur ya. Thanks yg udah mau baca

Jangan lupa Vomentnya .

Salam Author

Sindy❤️



Be YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang