"Alma, April mana?"
Rangga mengangkat kedua alis nya, menatap Alma yang juga tengah menatap nya. Cowok itu langsung keluar dari kelas ketika Pak Tega menyelesaikan aktivitas mengajar nya. Rangga bahkan suka sangat kesal, ketika guru nya itu suka sekali korupsi waktu. Datang lebih awal, lalu keluar paling terakhir. Rangga langsung berlari ke kelas April, tanpa menunggu Pak Tega keluar kelas terlebih dahulu.
"Alma, April kemana?"tanya Rangga sekali lagi jujur ia gregetan, jika bukan kekasih sahabat nya–Roni–Rangga akan geplak saja jidat lebar Alma. Tidak tahu saja Alma, jika Rangga itu nekat.
Alma memang terkenal lemot, tapi dalam pelajaran ia sangat pintar. Bisa di katakan Alma ini orang yang berpengaruh bagi sekolah, karena Alma juga sekolah ini selalu ikut serta dalam olimpiade, tentu saja dengan Alma yang menjadi juara nya. Membuat nama sekolah ini harum sampai pelosok kota Jakarta.
"Ga, tapi jangan marah, ya,"ujar Alma menunduk. Rangga menyeramkan, meski tampan.
"Tergantung." Rangga mengedikan bahu nya acuh.
Alma gugup setengah mati, jika ia cerita bagaimana kalau nanti nya Rangga marah besar, mengacak-ngacak kelas nya. Alma tahu cowok yang ada di depan nya terkenal tidak tahu aturan dan juga suka melawan. Alma menggeleng lebih memilih tidak usah bercerita saja. Ingat nyawa nya hanya satu.
"Ga, April pulang, dia sakit." Alma tersenyum kaku."Makanya gue takut lo marah, karena gue nggak bisa jagain dia."
Rangga berdiri kaku di tempat nya, kenapa April tidak bilang pada nya. Cewek itu, apa tidak bisa bergantung pada nya? Rangga berbalik memilih pergi. Bukan saat yang tepat untuk mengungkit masalah. Hari ini ia ingin jadi hari yang menyenangkan, meski cemas Rangga tetap berusaha tenang.
April tidak akan terluka, jika itu dengan nya.
🌜🌜🌜
"Tante, April nya ada?"
Rangga langsung bertanya, ketika pintu besar itu dibuka oleh Bunda April. Cowok yang masih mengenakan seragam sekolah itu menatap Bunda April penuh harap.
"Rangga, loh, April belum belum pulang."Bunda April—Ani menatap Rangga sedikit terkejut. Perempuan berkepala empat itu menggeleng."Bertengkar, lagi?"
Rangga menunduk. Cowok itu mengangguk pelan seiring dengan nafas nya berhembus lelah."Biasanya, April kemana kalau lagi marah,"ucap Ani.
Rangga mengangkat kepala nya. Tersenyum. Tak lama mencium punggung tangan Bunda April."Terimakasih, Tante."
"Rangga nyusul dulu, April."
🍃🍃🍃
Ayoo siapa yang nunggu mereka. Suka nggak sama April dan Rangga?
Vote and comment ya.
Aku cintah kalian.🌻🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Rangga&April (COMPLETED)
Teen Fiction(USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!) Ini kisah sepasang kekasih yang sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun. Rangga dan April. Awal nya semua nampak baik-baik saja,hingga April mulai lelah karena terus dibohongi oleh Rangga. *** "Rangga...