Stupid

606 94 11
                                    

Warning typo

Setelah pertemuan bersama Irene dia mencoba mengikuti hatinya untuk bertemu Sehun. Joy terlihat bahagia wajahnya memberikan Pesona ceria. Setibanya Joy di kantor dia mulai mengerjakan tugasnya. Dia berpikir untuk menemui Sehun sore setelah pulang kerja.

Sebaiknya aku menghubunginya atau aku datang saja. Ucapnya sendiri

Tiba-tiba ponselnya berbunyi terlihat nomor yang tidak dikenal muncul di layar ponsel tipisnya.

"Halo"
"..........."
"Iya saya Joy. Ini siapa?"
"..........."
"Baiklah"
"..........."
"Sampai jumpa"

Setelah mendapatkan telepon wajah Joy berubah menjadi menjadi bimbang ada rasa takut tetapi dia mencoba menepis semuanya. Ayo Joy tidak mungkin kamu yang harus merasakan semuanya semangat kamu pasti bisa. Pikirnya untuk menyemangati diri sendiri.
.
.
.
.
:Dicafe
Jadi ya tiba di kafe lebih cepat dari yang dijanjikan mencari tempat duduk di dekat jendela dia mengamati jalan yang padat karena jam makan siang sudah tiba. Sekitar 10 menit dia menunggu datang seorang pria tersenyum di depannya

"Hai Joy" ucap pria itu dan menarik kursi didepan Joy

"Sunbae"

"Apa saya telat?" Dia melirik ke arah jam tangannya

"Ah tidak sunbae, Aku baru saja tiba sekitar 10 menit yang lalu"

"Syukurlah. Tadi jalanan sedikit macet" ucap nya dengan senyum "sudah memesan makanan belum Joy?" tanyanya kembali

"Ah belum. Aku menunggu Sunbae"
Jongin tersenyum melihat Joy yang masih sopan atau lebih tepatnya menghormati nya sebagai Sunbae.

"Sebenarnya ada apa Sunbae menghubungi saya?"

"Ada yang ingin saya beritahu kepadamu Joy"

"Apa?"

"Saya tau 2 tahun yang lalu kamu datang menemui Sehun di kafe ini"

"Maksud Sunbae?"

"Saya melihatmu Joy keluar dari sini" Jongin mengamati perubahan wajah Joy yang kini menjadi kecewa dan marah. "Seingat saya itu terakhir saya melihatmu sebelum kau berangkat ke London" dia melanjutkan kembali pembicaraan nya, meski Joy sudah menundukkan wajahnya
"Saya tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan apa yang kmu dengar. Karena saat saya melihat kamu. Saya baru tiba Joy"

"Aku tidak mendengar apa apa Sunbae. Aku sudah melupakan itu" ucapnya dengan lirih

"Tanyakan sama Sehun jika memang kamu ingin melupakan itu. Saya tau kamu belum melupakan nya Joy"

"Aku pikir Sunbae terlalu berlebihan" Joy menatap dengan wajah dinginnya. Dia merasa tidak suka jika apa yang dia dengar tidak sesuai dengan apa yang dia yakini

"Kamu lupa Joy, saya seorang psikiater" Jongin tertawa di depan Joy.

"........"

"Temuin dia Joy. Kalian sama sama terluka"

"Saya sudah menemuinya Sunbae. Jadi saya rasa cukup sampai disini saja " ucapnya dengan sopan. Kini makanan didepannya menjadi tidak menarik lagi setelah perkataan Jongin yang didengar nya.

"Baiklah. Ada saat nya kamu harus tau bagaimana kondisi Sehun saat kamu pergi meninggalkan nya, meskipun itu hukuman yang tepat buatnya" Jongin berdiri dari tempat duduknya dan melihat jam tangannya kembali "saya pamit duluan. Saya ada janji dengan pasien saya yang lain. Cobalah berbahagia dengan hatimu Joy"

LIE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang