Part 16)Kenapa bu?

861 43 0
                                    


Disaat aku ingin berjalan menuju cahaya yang amat terang mengapa ada yang menghalanginya?
(Shakila)


     Matahari sudah berada diufuk barat dan terdapat warna orange yang amat cantik menghiasi langit-langit.Tak lama kemudian matahari itu tak memperlihatkan keindahanya dan tergantikan dengan suasana gelap gulita dan suara merdunya muadzin yang sedang mengumandangkan adzan maghrib tanda waktu berbuka puasa telah tiba namun belum ada tanda-tanda bahwa ibu Raqqi-ibu Shakila keluar dari kamar.Shakila pun hanya bisa menghela nafas pelan dan berjalan kearah pintu kamar ibunya.

Tok tok tok

"Bu,udah adzan maghrib.Ibu gak mau buka puasa?"

Tak ada jawaban dari dalam kamar membuat Shakila kembali menghela nafas pelan.Shakila pun kembali kearah dapur untuk membatalkan puasa dengan meminum air bening dan 3 butir buah kurma.Setelah selesai Ia berjalan kearah kamar dengan lesu.Ia merutuki keinginannya yang ingin masuk pondok pesantren.Ia ikhlas jika ibunya tak mengijinkan dirinya untuk kepondok namun jika ibunya mendiaminya seperti itu membuat dirinya semakin merasa bersalah.Ia membuang jauh-jauh pikiran itu yang sekarang harus Ia lakukan adalah mengadu kepada sang Pencipta alam semesta.Tak ingin membuang-buang waktu Shakila pun bergegas untuk mengambil air wudhu dan menggelar sajadah miliknya.Tak lama kemudian suara takbir pun terdengar tanda Ia sudah memulai sholatnya.

Setelah selesai sholat maghrib Shakila pun mengangkat kedua tangannya untuk meminta ampunan kepada Allah dan tak lupa mendoakan kedua orang tuanya.Tak terasa setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Shakila dan disusul dengan tetesan air mata yang sedang berlomba-lomba untuk turun.

Ya Allah Ya Rabb hanya kepada Engkaulah hamba memohon ampunan Ya Allah.Ampunilah hamba Ya Allah yang telah membuat ibu hamba bersedih atas keinginan hamba.Tapi dimana letak kesalahan hamba Ya Allah.Tolong tunjukkanlah kepada hamba.Hamba hanya mengutarakan keinginan hamba yang ingin masuk pondok,apakah itu salah Ya Allah?
Ya Allah Ya Rohman Ya Rohim yang maha pengasih lagi maha penyayang.Hamba ikhlas jika ibu hamba tidak meridhoi hamba untuk masuk pondok namun tolong bukakanlah pintu hati ibu hamba agar Beliau tidak mendiami hamba seperti itu.Ya Allah hamba tidak kuat saat melihat seorang malaikat yang telah melahirkan hamba dengan susah payah dan membesarkan hamba dengan suka rela menjatuhkan air mata hanya karena hamba.Hamba merasa sangat berdosa Ya Allah.Ampunilah perempuan akhir zaman ini Ya Allah.Tunjukkanlah hamba jalan kebenaran dan jauhkanlah hamba dari jalan kesesatan Ya Allah.Aamiin Aamiin Ya Robbal 'alamin.

Tanpa diketahui Shakila bahwa terdapat seseorang yang tengah berdiri didepan pintu kamar Shakila dengan wajah yang sedang menahan tangis.Seseorang itu adalah ibu Raqqi-ibu Shakila.Ibu Raqqi pun bergegas untuk pergi kedapur takut Shakila melihat keberadaannya.

Setelah selesai sholat maghrib dan mengaji sebentar Shakila pun melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengisi perutnya.Saat sampai didapur alangkah senangnya Shakila saat melihat ibunya sedang makan.Baru saja Shakila ingin membuka mulutnya ibunya langsung beranjak berdiri dan meninggalkan Shakila tanpa sepatah kata pun.Shakila hanya bisa menatap punggung ibunya dengan tatapan sedih.

***

Selesai makan Shakila pun duduk didepan televisi.Raganya ada disitu namun pikiran Shakila entah ada dimana.

Cklekk

Suara pintu dibuka membuat lamunan Shakila tentang ibunya pecah.Saat Ia sedang mencari asal suara tersebut,matanya tidak sengaja melihat sang ibu yang sudah siap dengan mukena yang beliau pakai dan sajadah yang berada ditangannya.Shakila pun dibuat bingung dengan ibunya.Banyak pertanyaan yang muncul dikepalanya namun Ia urungkan niat untuk bertanya kepada sang ibu kala mengingat bahwa ibunya yang sedang marah dengannya.

Goes To PESANTRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang