Happy reading !
€€€
Pagi ini Bintang sudah siap pergi ke sekolah. Hari ini hari Senin, hari dimana semua murid baik SD, SMP, maupun SMA harus berjemur di bawah terik matahari. Apa lagi kalau bukan upacara bendera rutin hari Senin. Bintang sangat malas kalau harus bertemu dengan hari Senin. Maka dari itu dia segera turun, dia tidak mau telat mengikuti upacara bendera. Bisa-bisa dia dihukum dibawah terik matahari lebih lama.Dia turun kebawah untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah. Di ruang makan, sudah ada Ratih sang mama yang tengah menyiapkan makanan untuk dirinya. Dia berjalan menuju mamanya. Mamanya tengah tersenyum hangat kala melihat anaknya berjalan menuju dirinya.
"Pagi sayang" sapa sang mama dengan suara lembutnya. Kini Bintang tersenyum sangat manis saat mamanya tengah menyapa dirinya.
"Pagi juga ma" sambil mencium pipi sang mama.
"Buruan sarapan. Udah jam setengah tujuh. Takutnya telat" Bintang mengangguk menanggapi mamanya. Di sela-sela makannya, Bintang tak henti-henti untuk berbicara. Sesekali ia berdecak kesal saat melihat bahwa mamanya tak lagi merespon setiap ucapannya. Ratih yang jengah dengan ucapan yang terlontar dari mulut anaknya yang masih penuh dengan makanan kini dia menegur sang anak.
"Kalo makan jangan sambil ngomong. Nanti tersedak" sedangkan Bintang hanya cengengesan tanpa dosa. Setelah itu dia menghabiskan makanannya. Setelah makanan yang di piring nya tak ada sisa. Dia segera pamit untuk berangkat sekolah. Dia berangkat dengan naik taksi lagi.
"Ma. Bintang pamit" sambil mencium punggung tangan milik sang mama.
"Hati-hati. Kalo ada apa-apa kabarin mama" Bintang mengangguk, setelah itu dia keluar rumah. Sudah beberapa menit dia menunggu taksi, tapi belum juga nongol. Sesekali ia berdecak kesal. Padahal jam sudah menunjuk pukul tujuh kurang sepuluh menit. Dan itu artinya sepuluh menit lagi bel sekolah segera berbunyi. Karena taksi yang ia tunggu tak kunjung datang, akhirnya ia memutuskan untuk jalan kaki.
Saat ditengah perjalanan, tiba-tiba ada motor yang mendekati dirinya. Dia takut kalau motor itu ingin menculiknya. Dia berjalan mempercepat langkah kakinya. Dan kali ini motor itu sudah berada tepat di depannya. Sang pengendara motor itu turun.
"Sendiri aja neng?" goda cowok itu. Bintang berdecak kesal. Untuk apa si cowok sarap itu mendekati kalo niatnya hanya ingin menggoda tanpa memberinya tumpangan.
"Ngapain lo disitu? Ngalangin jalan gue. Sana minggir" ketus Bintang. Bisa-bisanya dia harus bertemu cowok itu lagi. Cowok yang kemarin buat moodnya hancur.
"Gak ada gunanya gue jadi pacar lo" perkataan itu sukses membuat Bintang bingung.
Apa maksudnya coba?
"Ha?" tanya Bintang dengan muka polosnya. Angkasa geram melihat cewek itu yang notabene adalah pacarnya. Bisa-bisa nya dia harus berhadapan dengan cewek yang polosnya nauzubillah.
"Buruan naik" Bintang dibuat bingung lagi dengan cowok itu.
"Hah? Gue?"
"Ya iyalah elo. Masa empok Inah" Bintang mangut-mangut saat mendengar ucapan Angkasa, kemudian dia langsung naik ke motor ninja milik Angkasa. Setelah itu motor Angkasa melaju dengan kecepatan diatas rata-rata. Kini Bintang sudah berpegangan di pinggang milik Angkasa. Dia terpaksa melakukan itu, alasannya dia tidak mau mati muda.
Setelah beberapa menit diperjalanan, akhirnya motor itu masuk ke area parkir. Banyak murid-murid yang menatap dengan tatapan kagum, ada juga yang menatap dengan tatapan kecewa. Dimana seorang most wanted nya Argantara membonceng seorang cewek, apalagi itu cewek pindahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You
Подростковая литератураIkuti kisah Angkasa dan Bintang dalam cerita ini. Cerita ini murni dari pemikiran ku sendiri,, jangan jadi silent reader, jadilah pembaca yang aktif, tinggalkan jejak setelah membaca,, Selamat berimajinasi,, enjoy reading my story guyss!!! [H A P P...