Chaeyoung terbangun dari tidur indahnya. Semua itu karena kandung kemihnya yang sudah dipenuhi oleh cairan yang harus segera di keluarkannya.
Dengan cepat berlari ke arah kamar mandi dan membukanya dengan tergesa-gesa.
"Aaaaaaaa..."
Mata Chaeyoung terbuka sempurna mendengar sebuah teriakan
"wae..wae..?"Pandangannya beralih ke arah depan dan–
"Aaaaaa..." Chaeyoung akhirnya berteriak jugaBukkk...
Sebuah sabun dengan indahnya terbang dan terkena keningnya."awwwww...."
Mina terlihat mendekati Chaeyoung dengan handuk yang melingkar erat di tubuh indahnya.
"Dasar byuntae!" sarkas Mina sembari menutup pintu kamar mandi dengan kasar.
Chaeyoung berdiri karena sempat terjatuh akibat lemparan keras Mina tadi.
"itu salahmu karena tidak mengunci pintu!" teriak Chaeyoung
"Yakk! Kau menyalahkanku? Kau mau mati?!" balas Mina dari dalam.
"huft~"
Chaeyoung mendengus kesal.
.
.
Chaeyoung memilih tidak masuk kelasnya saat menginjakkan sekolah.
Dia memilih langsung menuju kantin.Bukan bermaksud ingin bolos, hanya saja barusan ada pemberitahuan jika ada rapat guru. Jadi, di jam pagi seperti ini, kantin sudah terlihat penuh.
Dengan wajah di tekuk, Chaeyoung melangkahkan kakinya ke suatu meja yang berisikan Dahyun dan juga Sana yang terkihat sedang bercanda gurau.
Dia mendudukkan bokongnya tanpa permisi.
"waw Son. Kau mengagetkanku!" tegur Dahyun
"ada apa lagi denganmu Chaeng?" tanya Sana
Chaeyoung semakin menghela napasnya.
Topi yang dipakainya dilepaskannya.Terdengar tawa tertahan dari pasangan yang duduk di depannya.
"tertawa saja. Tidak perlu ditahan!" ujar Chaeyoung
Sesuai perkataan Chaeyoung, tawa Dahyun dan Sana pecah. Bukan tanpa alasan, semua itu karena bekas kemerahan yang kontras dengan kulit putihnya yang berada di kening.
"yahh..ada apa dengan keningmu?" tanya Sana dengan tawanya
Chaeyoung mendengus kesal
"aku dilempari sabun pagi tadi""mwo?" Dahyun dan Sana kaget bukan main. Tawa terhenti.
"Apa Mina yang melakukannya?" tanya Dahyun
Chaeyoung mengangguk mengiyakan. Lalu tanpa permisi mengambil minuman Sana didepannya dan meneguknya habis.
"aku hanya tidak sengaja membuka pintu kamar mandi saat dia didalam. Dan.."
Ucapan Chaeyoung terhenti"Dan..." Dahyun terlihat tidak sabar menunggu ucapan Chaeyoung selanjutnya.
"aku tidak akan mengatakannya. Lagipula kalian tahu apa yang selanjutnya terjadi" ujar Chaeyoung
"yah..kau melihatnya telanj– mpphh"
Chaeyoung dengan cepat membungkam mulut Dahyun dengan tangannya."sttt..diamlah" kesal Chaeyoung sembari melepas tangannya.
"wahhh..apa badannya mulu– arggghhh" ucapan Dahyun digantikan dengan rintihan kesakitan. Cubitan Sana benar-benar menyakitkan.
"kau bilang apa barusan?" terdengar nada marah Sana disampingnya.
"ani sayang. Aku tidak bilang apa-apa" ujar Dahyun sembari mengelus pinggangnya yang perih.