Chapter 78: Shimon Middle School

21 1 1
                                    

Beberapa minggu setelah masa depan yang mengerikan itu, Juri ada diruangannya. Banyak murid baru datang dari SMP Shimon. Aman dan tentram mereka masuk ke kelas mereka masing-masing dan Juri patroli sekitaran kelas anak kelas satu. Biasanya patroli tugas Kyoya tetapi kali ini, Juri ngebantu karena Kyoya sibuk. Tapi saat dia melihat anak emo itu bernama Enma Shimon, dia langsung mundur ke belakang.

'SMP Shimon. Shimon Famiglia?' ucap Juri dalam hati kaget.

Hari bersama Juri sedang berjalan-jalan. Lalu saat sedang melihat kesana kemari, mereka berpapasan dengan perempuan berambut merah dan mata yang berwarna merah. Dia memakai seragam sekolah yang berbeda dari Namimori dan Shimon. Keduanya kaget melihat satu sama lain.

"KAMU!?" ucap Juri menunjuk perempuan tersebut

"KAMU?" ucap perempuan itu menunjuk Juri.

"Juri, kau kenal dia?" tanya Hari bingung.

"Tidak." ucap Juri.

Hari langsung jungkir balik.

"Lah terus?" tanya Hari lagi.

"Yuk ke atap." ucap Juri menyuruh perempuan itu.

Ketiga perempuan itu lalu ke atap sekolah. Jam pulang sekolah sudah berbunyi. Dengar-dengar perempuan berdada gede yang namanya Adelheid Suzuki dari Shimon mendatangi Kyoya. Juri cemburu tetapi dia tidak memperlihatkannya karena dia percaya Kyoya itu setia. Cie.

"Aku tak pernah menyangka bos Cavaliere Nero akan datang untuk memberikan sapaan. Sebuah kehormatan bagiku." ucap perempuan itu.

"Kamu siapa!" tanya Hari.

"Jangan buru-buru, Hari-san. Akan kuperkenalkan diriku. Aku adalah Isabella Clarissa." ucap perempuan tersebut.

"Clarissa katamu?! Bukannya itu cabang keluarga Kajyo? Keluarganya si Reika?" ucap Hari kaget.

"Heh.. keturunan Kajyo dan keturunan langsung dari Shimon Cozarto ya?" ucap Juri.

"Kau sepertinya tahu banyak, master." ucap Clarrisa.

"Sudah cukup basa basinya. Kita bertarung saja." ucap Juri

"Eh? Kau akan bertarung disini?" ucap Hari bingung.

"Ya. Aku merasakan Clarissa dan aku itu punya sifat yang sebaliknya. Dan akan sering bertarung sepertinya." ucap Juri mengeluarkan eyepatchnya.

"T-t-tunggu...Juri kalau sekolah hancur gimana?" ucap Hari keringat dingin melihat Kyoya pasti marah.

Ucapan Hari sepertinya tidak didengar malahan Juri sudah berubah menggunakan eyepatchnya tanpa pikir panjang dan Clarissa juga mengeluarkan cambuknya berselimut api ntah elemen apa hanya dia yang tahu. Mereka memulai serangan masing-masing tanpa menggunakan dying will flame tetapi secara fisik. Hari ga tau apa yang akan ia lakukan hanya bisa menghubungi Tsukino sebelum sekolah hancur.

Pertarungan terus berlanjut sampai Juri kembali lagi kebentuknya semula dan keduanya tidak menyadari kalau baju mereka sudah sobek dan keliatan branya sedikit. Mereka tidak berhenti, Tsukino hanya melihat betapa gesitnya keduanya walaupun Juri cuman memakai blue rose wandnya saat ini. Hari sudah semakin sore, Hari juga sudah menyerah dan balik pulang sama Tsukino.

"Sepertinya kita unggul." ucap Juri terengah-engah.

"Mimpi kau." ucap Clarissa

"Aku ingin melanjutkannya tetapi hari sudah semakin gelap. Kita lanjutkan lain kali ya?" ucap Juri melihat situasi.

"Baiklah." ucap Clarissa melompat melalui atap dan pergi.

Juri jalan di koridor sekolah sudah tidak ada orang. Juri melihat ke ruang resepsi dimana komite DC berada. Kyoya kemana? Oh tuh dia. Kyoya melihat siapa yang membuka pintu dan aura hitam mengelilinginya. Juri bingung terus lihat ke pakaiannya yang sobek dan half naked. Juri mukanya langsung merah merona.

"Kyo-kun..." ucap Juri jongkok menyembunyikan seluk beluk badannya.

"Kamu ngapain sampai baju sobek gitu?" tanya Kyoya memberikan jaketnya.

"Aku bertarung? dengan anak SMP Shimon? diatas?" ucap Juri

Kyoya ingat. Besok dia lawan Adelheid. Juri langsung menutupi dirinya dengan dengan jaket hitam Kyoya. Malam itu, Juri pulang dan berbincang dengan guardiannya. Terus ngomong kalau dia lawan si Clarissa itu. Cih. Ga menang ga kalah malah seri itu gak enak.

Vongola's Lost Princess [OC x Hibari Kyoya] A KHR Fanfic [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang