22. END

5.3K 79 2
                                    

.
.
.

Setelah aku dan JB hidup bersama,kami masih tetap tinggal dirumah Ayah.

Karena Ayah masih sering ke luar kota dan Beomgyu yang melanjutkan karirnya ke luar negeri,mengharuskan aku mengurus rumah Ayah.

"Besok kalau gyuta pulang,kita pikirin lagi deh buat beli rumah sendiri. Sementara di sini dulu. Kalau bosen kan kita bisa ke rumah mama papa. Atau sesekali kita kunjungi mami."

JB selalu menengahi kegalauan ku yang udah pingin banget hidup berdua di rumah sendiri.

"Jae..."

"Hmm..?" Dia menjawab tapi masih mantengin laptopnya walapun dia duduk di ranjang.

"Kamu sibuk banget sih? Nggak ngantuk?"

Aku coba ngerayu dia dengan tangan ku yang kumainkan di dada bidangnya.

Tapi kayanya dia tetep anteng dengan matanya yang masih tertuju ke layar.

"Kalo udah ngantuk,tidur duluan aja sayang. Ini masih banyak yang harus di input. Besok keburu males."

Jawab JB sambil mengusap pelan surai ku dengan salah satu tangannya.

Dan lagi lagi tanpa menoleh ku yang di sampingnya sedikit pun.

"Yaudah...." Aku bergeser menjauhi JB dan memunggunginya.

Perlahan aku ngerasain sentuhan tangan JB menyibak rambutku.

"Cieee.. Ngambek nihh.." Suara lembutnya menyentuh di telinga ku.

JB menyingkirkan laptopnya dari pangkuannya.

Dan kakinya yang dari tadi tertutup selimut mulai menggoda kaki ku yang juga ada di dalam selimut.

"Sayang...

Beneran ngambek?"

Aku masih pura2 nggak dengerin ocehan rayuannya.

"Yaudah.. Tapi jangan nyesel ya.."

Godanya sambil menuntun tangan kanan ku ke....

"Astaga...!!! Jaeee... KamMmmpphhhh.."

Spontan aku kaget dan menolehnya karena dia menuntun tangan ku buat pegang juniornya yang udah mengeras.

JB dengan sigap meraup bibir ku dan melumatnya.

Lumatan yang semula lembut,sekarang semakin menuntut dan JB berhasil bikin aku menggeliat dengan tangannya yang meraba perut ku.

Bibirnya turun ke leher ku dan mulai menyesapnya.

"Jaebummmhhh aahh.. Jangannhhhh.. Udaaahh.. aahh..."

Tangannya mulai mengelus perut ku dan bibirnya pun mulai turun kesana.

Sambil menciumi dan meraba lembut perut ku,JB berkomunikasi dengan anaknya.

"Hai baby,sehat terus ya.."

"Nghhhh.. Jaeehh.. Kamu jangan... Anghhhh..."

Jemarinya mulai menelusup diantara kedua paha ku.

Dan dia memainkan jari2nya di pusat gairah ku yang masih tertutup lingerie.

Dia sangat berhati hati dengan permainannya.

"Sayanghh.. Aku nggak tahan iniihh.."

Tanpa memperdulikan kata2 ku,JB mulai membuka lingerie ku sampai aku benar2 polos tanpa sehelai benang pun..

Bibirnya yang dari tadi nyiumin leher dan dada ku mulai turun perlahan ke perut ku.

"Nghhhh..."

 DIGILIR CINTA(?)💦 (18++) COMPLETE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang