Setelah mendapat izin dari Minju, sekarang Jaemin harus menemukan Yuri. Sedari tadi, pemuda itu tidak melihatnya di dalam sekretariat. Bahkan Jaemin juga mengintip di kelas 11 IPS 2, Yuri juga tidak ada. Satu-satunya tempat yang populer dengan gadis itu adalah perpustakaan.
Benar saja. Jaemin menemukan sosok perempuan itu sedang menempati salah satu bangku perpustakaan sambil mengerjakan tugasnya.
"Yuri, ternyata Lo di sini!" ucap Jaemin lega.
Mendengar sebuah teguran, gadis itu menoleh ke asal suara, "Loh, Jaemin ada apa?"
"Gue mau minjam laptopnya Minju--udah izin kok, sama orangnya." ucap Jaemin strict to the point.
Gadis itu mengangguk sekilas, "itu laptopnya Minju, ambil aja." ucapnya sembari menunjuk sebuah laptop yang berada di samping bukunya.
"Makasih, Yuri!" Jaemin mengangguk dan mulai duduk di hadapan Yuri. Ia membuka laptop Minju, mulai menghidupkannya. Sembari menunggu proses booting, Jaemin pun memeriksa kembali list desain yang harus ia buat hari ini.
"BTW, Lo mau ngapain, Jaem?" tanya gadis pucca itu, ikut penasaran.
"Ini, Yur. Gue harus bikin layout Snapgram, feeds Insta, sama gif Twitter." gumam pemuda itu, kini tangannya sedang sibuk menekan touchpad laptop untuk menyambungkan laptop Minju dengan wifi perpustakaan.
"Oh iya, gue baru inget, Jaem. Laptop Minju 'kan ga punya aplikasi untuk edit-edit begituan." seru Yuri, memberitahu pemuda itu.
"Tenang aja, Yur. Gue tahu aplikasi online yang setara sama Photoshop." Balas Jaemin mantap. Sekarang, Jaemin sedang membuka chrome, website yang biasa ia gunakan untuk berselancar internet melalui laptop.
Jaemin mengarahkan kursor laptop pada mesin pencarian itu. Pemuda itu telah mengetikkan website yang ingin ia kunjungi. Namun, ketika Jaemin hendak menekan enter, ada salah satu thumbnail website yang menarik perhatiannya.
Wattpad.com/pekerjaan-saya
Buka tidak buka tidak buka tidak buka tidak buka tidak ya? Batin pemuda meronta-ronta. Sarat akan rasa yang amat penasaran.
Bodo amat, laptop Minju laptopnya gue juga, berarti gue boleh buka ini web.
Jaemin sepenuhnya lupa dengan pekerjaan desain yang harus ia selesaikan.
Entah mengapa, jantung Jaemin jadi berdebar tidak karuan. Ia mulai merutuki wifi perpustakaan yang lemot di timing yang tidak bagus. Ayolah, nanti kalau ia diciduk Yuri, atau yang paling parah diciduk Minju, gimana?
Proses loading selesai, bersamaan dengan ekspresi Jaemin yang berubah. Sekarang, ia melihat sesuatu yang benar-benar tidak asing lagi. Ini adalah kumpulan cerita yang akhir-akhir ini sedang ia baca. Bahkan, di antara kumpulan cerita itu, Jaemin bisa menemukan satu cerita yang telah di-unpublish oleh penulisnya.
Wattpad berjudul HIM.
Dengan perasaan aneh yang tidak bisa ia deskripsikan, Jaeminpun memberanikan diri untuk membuka cerita itu. Ia mengarahkan kursor untuk melihat kumpulan Bab terakhir dari cerita ini. Jaemin sesak, sekarang ia bisa membaca beberapa part yang dahulu belum sempat ia baca. Jaemin sakit, ketika ia melihat bab paling terakhir, menceritakan kenangan yang baru saja ia lewati dengan Minju beberapa hari yang lalu.
"Yuri," cicit Jaemin. Bahkan untuk berbicara saja, tenggorokan pemuda itu terasa tercekat.
"Hm?" Yuri mengangkat kepalanya, gadis itu langsung melihat ekspresi aneh milik Jaemin.
"Matchamoccio, Him, What Should I do, I wanna be you, dan changing..." tutur Jaemin, mengucapkan seluruh buku yang telah diterbitkan oleh akun itu. "...itu semua, Milik Minju?"
Mendengar penuturan Jaemin bernada shock seperti itu, membuat Yuri menyeringai. "Jeno udah kasih tahu Lo waktu itu, 'kan? Cuma, Lo-nya aja yang menolak untuk percaya."
Lengkap sudah penyesalan yang Jaemin rasakan.
18 Juni 2019
Maaf, beberapa hari ini mood menulisku hilang -a/n
revised: 19 July 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
O1. Books (재민 , 민주)
Fanfic"Minju," "Apa?" "Gue suka sama seseorang di tempat bimbel gue. Tapi, gue ga berani nyampainnya, soalnya dia terlalu jauh buat gue gapai." "Gue ga tau harus kasih saran apa, Jaem. Mungkin, lo bisa kebantu kalau baca buku yang judulnya What Should I D...