Khawatir

19 2 0
                                    

Tidak ada hal yang akan manusia lakukan kecuali ada alasannya.
~MamaBella

"Abel," panggil Bella dengan suara tertahan.

Dia berjalan menuju ruang tamu dengan sempoyongan, rasa sakit akibat benturan dikepalanya juga rasa khawatir terhadap Starla kini tengah menyelimutinya.

"Mama...," Panik Abin saat barusaja memasuki rumah melihat Bella yang tidak baik-baik saja.

"Bin," sahut Bella yang masih memegangi kepalanya.

"Mama kenapa?" Tanya Abin dengan khawatir, sembari membatu ibunya agar duduk di sofa.

"Cek Abel dikamarnya bin," ucap Bella yang terdengar seperti memerintah.

"Abel?" Gumam Abin yang masih kebingungan.

Namun sedetik kemudian Abin langsung tersadar, Starla pasti saat ini sedang dikuasai Abel gadis yang akan bertingkah seperti bocah kecil.

"Abel ini kak Abin," teriak Abin sembari berlari menuju kamar Starla tetapi adiknya tidak ada.

"Gadis manis dimana kamu ini kak Abin."

Abin mengecek seluruh sudut rumahnya namun tetap saja Starla tidak ada dirumah itu.

"Ma Abel gak ada dimana-mana," ucap Abin dengan frustasi setelah menghampiri kembali Bella.

"Cari dia bin," lirih Bella bercampur dengan rasa khawatir kini sakit dikepalanya tidak lagi ia rasa.

"Tapi mama-,"

"I'm okay, cari adik kamu," sahut Bella memotong perkataan Abin.

Dengan segera Abin berlari keluar rumah, ia melihat kekanan kiri jalan seperti biasa keadaan perumahan yang mereka tempati sangatlah sepi.

Tanpa berlama-lama Abin segera berlari ke pos satpam didepan perumahan untuk melihat rekaman CCTV perumahan, dengan begitu bisa ada sedikit pencerahan kemana dia harus pergi untuk menemukan Starla.

"Pak liat Starla?" Tanya Abin segera.

Dua orang laki-laki berbadan besar disana nampak tersentak, bagaimana tidak tanpa Aba-aba Abin bertanya dengan lantang.

"Enggak den gak ada neng Starla lewat sini dari tadi," jawab salah satu dari mereka

"Serius bapak gak liat Starla?" Abin kembali memastikan.

"Den ada apa? Kok panik gitu tenang dulu ya," ucap Satpam yang satu lagi.

"Starla pergi dari rumah pak gimana saya bisa tenang," ucap Abin yang sudah dirundung kepanikan.

"Kita bantu cari ya den, kita lacak dengan CCTV."

Hampir semua orang yang tinggal di perumahan itu memang sudah mengetahui kondisi Starla, baik Satpam ketua RT dan RW maupun tetangga sekitar namun tidak satupun dari mereka yang menghindari keluarga Abin justru semuanya tampak mensuport terutama pada Starla walaupun pada kenyataannya tersimpan masa lalu Bella yang sudah mencoreng nama baik keluarga besar mereka.

"Abin," panggi seseorang, membuat semua yang ada disana menengok ke sumber suara tersebut.

"Mama," sahut Abin yang dengan sigap langsung merangkul ibunya yang sempoyongan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

StarlaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang