Wendy menyeruput kopi nya di pagi hari. Ia berdiri di depan meja depan komputernya sambil mengenakan pakaian nya.
Cctv masih menyala. Pria itu sibuk berdiri di depan cermin mengancing bajunya kemudian sisiran dengan rapi.
Tiba-tiba Wendy berhenti menyisir rambutnya. Ia terdiam melihat layar cctv saat Irene sudah keluar dari kamar mandi.
Pria itu menoleh ke belakang. Ia melangkah mendekati cctv nya perlahan. Melihat Irene yang sedang berdiri membelakangi cctv sudut kamarnya, memakai piyama dengan rambutnya yang tergerai basah.
Irene menurunkan sedikit piyama nya. Menampakkan jelas tatto di bawah bahu kanannya.
Wendy membuka sedikit mulutnya. Ia mengingat jelas gambar tattonya benar-benar sama dengan gambar kemarin. Wendy tidak salah lagi.
Tapi Wendy salah fokus. Dia memandang tubuh Irene. Tubuh wanita yang sangat seksi sekali saat di lihat dari belakang. Waw!
" Woaaahhh Hyung~~~" Lisa tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Wendy. Pria itu melewati Wendy dan terduduk di kursi depan sambil tersenyum nganga menonton film yang menurutnya enak sekali di pandang.
" Ya! Jangan masuk tapi pintunya tidak kamu tutup!" Marah Wendy berlalu ke arah pintu depan tanpa mengalihkan pandangannya melihat layar komputernya itu.
" Ya Lisa, menyingkirlah!" Marah Wendy menjewer telinga Lisa agar bangkit dari kursinya.
" Aaa~~~hyung! Mau nonton!" Pinta Lisa karena dia di tendang keluar ruangan oleh Wendy.
" Hyung!" Teriak Lisa berusaha mengintip ke dalam.
Jisoo baru saja tiba di ruang Intel. Ia melihat aneh Lisa yang sibuk menempel di pintu ruangan Wendy.
" Kamu kenapa berdiri di sana?" Tanya Jisoo. Lisa menoleh ke belakang.
" Ani." Jawab Lisa yang menggaruk tengkuknya kemudian ia memberikan cengirannya.
" Buka semua pin komputer milik Krystal." Perintah Jisoo dan Lisa langsung mengangguk sambil ngacir cepat ke ruangan sebelah.
" Uhhh! Pelit banget Wendy Hyung! Nonton tuh ngajak-ngajak Lisa!" Gerutu Lisa sambil menghidupkan satu persatu komputer banyak di satu ruangan besar itu.
" Apaan coba! Di suruh hidupin komputer mulu tiap pagi! Sekali-kali ajak Lisa cari kesenangan kek! Kayak tadi coba. Cuci mata dulu sebelum bekerja." Sibuklah Lisa berbicaralah sendiri di sana sampai tidak tau kalau Rose baru saja masuk ke ruangannya melihat aneh Lisa di sana.
" Sekali-kali aku ingin mengutuk seseorang!" Teriak Lisa dan Rose terkejut.
" Enyahlah semua di dalam ruangan ini!!" Teriaknya lagi dan Rose menekuk dahinya lesu.
" Nah kan enak sudah." Gumamnya setelah ia selesai menghidupi semua komputernya.
Lisa berbalik sambil tersenyum lega. Ia pin terdiam saat melihat Rose di sana.
" Oh! Rose!" Seru Lisa ingin mendekati Rose tapi keburu Rose masuk ke ruangannya lalu ia banting pintu nya.
" Loh? Rose, waeyo?" Tanya Lisa di depan pintu. Melihat Rose yang duduk di kursinya membelakangi Lisa.
" Waeyo?" Gumam Lisa.
-----
Krystal datang. Wendy baru saja keluar masuk ruangannya. Ia berhenti saat mendapatkan Krystal yang menatap dirinya. Biasanya Krystal yang selalu menyapa ramah Wendy duluan. Tapi sekarang, ia hanya lewat saja di depan Wendy.
Wendy juga ikut diam saja. Ia pun kembali bekerja tanpa memikirkan hal yang tidak terlalu penting ia pikirkan.
" Hallo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
More Than Everything ✓ [C]
Fiksi PenggemarSeorang agen FBI menyukai anak seorang mafia berbahaya di korea.