Talak Di Hari Lebaran
Part 6 END
Kemarahan Mas Ranto, Mas Argo juga Mas Beni sudah di ambang batas, mereka pun mulai membayar preman-preman untuk mencari Arya.
Kalau selama ini selalu gagal menemukan Arya karena ternyata Arya sekarang pergaulannya dengan bandar narkoba, yang pasti uangnya banyak.
Jadi Beni pikir untuk memancing penjahat harus dengan penjahat juga, walau dirinya seorang polisi tapi pasti ada batasannya, entah melanggar Ham ataupun Hak yang lainnya.
Tapi jika sesama preman, biarlah hanya jadi urusan mereka dan hanya Tuhan yang tahu.
Sore itu Beni sedang piket, kejadian Carren sudah empat bulan berlalu, tapi kabar tentang Arya belum juga ada.
Entah bagaimana cara dia bersembunyi, iseng Beni menanyai tahanan yang baru masuk, dia pengedar narkoba yang masih usia muda sekali.
Dia sudah tiga hari di tahan, tapi belum ada satupun saudara atau temannya yang datang menjenguk, rupanya dia anak luar pulau dan sedang main di kota sini.
"Eh Ndo, kamu kok mau jadi pengedar, alasanmu apa? Uang?"
"Bukan ndan, biar bisa makek gratis ndan,"
"Kamu mau rokok? Mau kopi?" tanya Mas Beni serius.
"Wah rokok mau sekali ndan sudah tiga hari mulut kering, kalau kopi tidak ndan."
Beni pun memberikan sebungkus rokok ke Nando, juga sebungkus nasi padang yang tadi di belinya tapi belum di makan, sambil lanjutkan pertanyaan.
"Orang tuamu masih ada?"
"Masih ndan di Maluku sana, Bapak kerja di kantor desa Ibu jadi guru."
"Lah kok kamu malah tega berbuat begini, kalau orangtuamu tau kamu di penjara bagaimana?"
"Mereka tidak tau ndan, saya datang kesini mereka taunya saya kerja ikut sodara, dua tahun kerja saya kumpul uang buat lamar cewek saya di sana ndan."
"Tapi tiga bulan lalu cewek saya kawin ndan, saya stres saya hancur, mabuk-mabuk terus sampai uang habis, saudara marah tidak mau terima saya, saya pun jadi gelandangan, nah saya ketemu sama Mas Arya ndan, dia baik," jelas Nando.
Beni yang mendengar nama Arya pun langsung mengepalkan tangannya, tapi dia menahan emosinya biar Nando cerita.
"Arya itu siapa?"
"Dia penjahat besar ndan, katanya pernah membunuh orang, wajahnya penuh jahitan, kata anak-anak dia pembunuh bayaran, sudah banyak orang mati di tangannya," kata Nando tanpa sadar kalau dia sedang cerita sama seorang polisi.
"Wah hebat dong dia, rumah dia dimana?" tanya Beni tidak sabar.
"Wah rahasia ndan, kalau saya kasih tahu nanti saya di bunuh Mas Arya,"
"Katakan rumah Arya di mana," kata Beni langsung berdiri membuat Nando kaget.
Beni langsung arahkan senjata ke kepala Nando sambil bicara ke Nando yang baru saja selesai makan.
"Saya polisi, saya sedang piket, dan saya akan bilang kamu mau melarikan diri makanya saya tembak mati,"
"Cepat katakan rumah Arya dimana atau saya tembak kamu."
"Jangan ndan jangan ampun ndan, iya ndan saya kasih tau,"
Setelah Nando berikan alamatnya, Beni dan teman-teman pun menggerebek rumah tersebut, sayang Arya tidak ada.
Hanya ada barang bukti narkoba dan beberapa anak muda yang sedang mabuk dan mengepak barang, sepertinya mereka anak buahnya Arya.
Yang lucunya lagi rumah itu tidak jauh dari rumahnya Weni yang tentu saja membuat Weni makin stres makin khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
TALAK DI HARI LEBARAN
Fantasyperjuangan wanita untuk bangkit dari masa lalu yang buruk