1. Meet

2 1 0
                                    

Mulai sekarang, gue yang ngegebet lo. -Kalvi

"Anjir aing kena prank!" umpat seorang gadis berumur 16 tahun itu. "Lah ai sia kenapa?" tanya gadis lainnya yang kebingungan melihat sahabatnya yang tidak henti-hentinya bersumpah serapah.
"Jadi gini, doi bikin snapgram love meter gitu, dia bilang kl dia sm gebetan dia itu 80%, kalo ada yang bisa ngalahin dia, dia bakal ngasih hoodie vetements punya dia. Nah uda gitu gua masukin nama gua sama nama dia, ternyata itu prank dan disitu juga dia tau kalo gua naksir sama dia. Gua malu banget woi!" Hana bercerita panjang lebar. Ya, gadis itu bernama Hana Arlyen, menurut perasaan hatinya, ia sedang naksir dengan seorang cowok yang ia temukan di aplikasi instagram. Tidak, mereka tidak saling mengenal. Lebih tepatnya, hanya Hana yang kenal dengan cowok itu dengan stalking instagram dan askfm cowok itu.

"Mana coba sini gue liat," pinta Grace, sahabat Hana. "lah, inima anak Pelita Harapan, Na. Yang deket cafe tempat kita nongki sama temen-temen!" ujar Grace

"Masa sih? Lo ko bisa tau dia anak situ?" tanya Hana.
"Gua pernah liat dia di cafe Clique, terus dia pake seragam Pelita Harapan gitu," jelas Grace. "kita kesana aja pulsek besok mau ga? Kali aja dia nongki disana." tawarnya.
"Boljug tuh, nanti ajak Elin ya" pinta Hana. "Gampang itumah," ujar Grace. "eh gue balik ya? Udah sore nih" ucapnya sambil memasukkan buku-buku kedalam tasnya. Hana mengerucutkan bibirnya sebal, "Idih masih jam setengah lima juga, buru-buru amat"
"Masih palalu, udah ah, titip salam sama bang Rico ya" ucap Grace sambil meninggalkan kamar bernuansa putih itu.
"Nyebelin ish Grace" umpat Hana sambil berlalu ke kamar mandi.

□□

Dari sekian banyak orang yang sudah kena prank olehnya, ada satu yang menarik perhatiannya. Ya, orang itu memasukkan namanya dan Kalvi. Hana? batinnya. Ia tersenyum "Lah ni orang kok nyebut nama gebetan dilapak gebetannya, ada-ada aja" ucapnya sambil mencari username Hana di viewers instastory-nya.

Dapat.

@hanarlyensh

Cantik juga, batin Kalvi

Sadar dengan apa yang dilakukannya, ia menggelengkan kepalanya. Kenapa malah stalk cewe gaje sih? bego, Kalvi membatin.

"Unik nih cewe, bego lagi" Kalvi bermonolog. Kalvi membuka aplikasi chatting dan mengetikkan sesuatu di grup chatnya.

                                       Kalvi Olindo
Lu pd ad yg knl ni cw g?

Kevin Ganteng
cakep Vi, siapa tuh?

Christo F
kyk prnh liat tuh cewe

Ken Z
gua prnh liat di cafe clique, bareng sepupu gue, si Grace. Hana kan namanya?

                                       Kalvi Olindo
                      Bsk kita ke clique, jm 4

Ken Z
dih.

Kevin Ganteng
dih.

Christo F
dih.

Kalvi langsung menutup aplikasi chatnya dan beranjak untuk tidur. Entah mengapa ia ingin melihat gadis itu secara langsung, hanya karena love meter yang dibuat iseng oleh Kevin di instastory miliknya.

□□

Cahaya matahari menelusuri jendela kamar Kalvi bertepatan dengan mamanya yang memanggil namanya sambil menggedor pintu. "Kalvi, bangun. Udah jam setengah delapan!" teriak mamanya, Kley.

"Iya ma" ujar Kalvi sambil beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya

Tepat jam 8, ia sudah sampai di sekolahnya, tentu dengan keadaan terlambat. Ia melepas helm kesayangannya dan menyisir rambutnya asal dengan jari, hal itu membuat para gadis disekolah menatapnya dengan kagum, ia sangat tampan.

"Telat lagi sia" ucap seseorang dibelakangnya, Ken.
"Iya, kemaren gua lupa masang alarm" ujar Kalvi
"Ntar sore jadi 'kan?" tanya Christo. "Jadi, gua penasaran sama tuh cewe" balas Kalvi
"Sip lah, gua ikut" timpal Kevin.

Saat mereka mulai berjalan ke koridor, guru piket menghampiri mereka sambil membawa sapu lidi, maksudnya paan? tanya mereka dalam hati. "Ini hukuman karena kalian terlambat, tolong bersihkan lapangan yang ada disana," tukas guru piket sambil menunjuk lapangan. "jangan dibiasakan terlambat, 1 jam pelajaran yang terlewat hanya merugikan kalian" ujar guru tersebut.

Mereka tidak melawan dan mulai mengerjakan hukuman yang diberikan, mereka memang salah.

□□

Jam pelajaran hari ini pun sudah usai dan hampir semua siswa bergegas untuk pulang, ada yang masih betah di sekolah karena ingin menikmati fasilitas wifi gratis, mengerjakan tugas, mengikuti ekstrakurikuler, dan lain sebagainya.

Termasuk Kalvi dan sahabatnya, keempat orang tersebut berjalan sambil bersiul-siul, sesekali mereka mengeluarkan guyonan receh yang entah mengapa lumayan bisa membuat orang disekitarnya tertawa.

Mereka menaiki motornya masing-masing dan meninggalkan lingkungan sekolah menuju cafe Clique yang berjarak 2 kilometer.

Clique Cafe and Bar

"Ke bar nya aja dulu bro, dugem bentar" ucap Kevin. "Yaudah ayo" timpal Christo. Kalvi pun mengikuti mereka.

Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 5 tepat, Kalvi dan teman-temannya beranjak menuju cafe dan memesan menu favorit mereka disana sambil memainkan hp masing-masing.

Ting ting bel cafe yang menandakan bahwa ada pelanggan yang memasuki cafe menarik perhatian mereka. "Hana, Grace, Elin! Tumben kesini, biasanya sibuk sama PR" ujar pelayan cafe tersebut sambil terkekeh. "Yeuuu, lu ga kangen sama kita-kita emang? Ini nih si Hana lagi pengen kesini katanya, siapatau nemu jodoh" timpal Elin.

Percakapan mereka tersebut membuat mereka berempat saling tatap satu sama lain seolah-olah berkata itu Hana yang lo maksud?

Mereka menatap kearah pintu cafe dan tatapan terkejut pun terpatri di wajah gadis-gadis itu, terutama Hana yang ditatap langsung oleh Kalvi itu langsung mengalihkan tatapannya karena malu.

Kalvi pun berjalan menghampiri mereka, lebih tepatnya Hana. Anjirr malah kesini tuh orang, batin Hana. Ia meremas tangan temannya dengan kegugupan yang luar biasa.
"Gue Kalvi" ujarnya sambil mengulurkan tangannya dengan maksud berkenalan. Hana yang terlihat malu campur bingung itu hanya membalas uluran tangan Kalvi.
"Gue Ha--"
"Hana Arly, gue tau nama lo" potong Kalvi.

Hana merasa dirinya sangat bodoh sekarang. Kalvi seakan membaca pikiran Hana pun tersenyum kecil, Hana sangat lucu, pikirnya.
"Lo yang ngisi lovemeter di sg gue pake nama gue kan?" tanya Kalvi.

Sumpah demi apapun Hana tambah malu saat ini, siapapun tolong hilangkan Hana dari hadapan Kalvi saat ini juga!

Dengan setengah keberanian, Hana menjawab,
"Engg, i-itu maksud gue Kalvi nya bukan lo, ada Kalvi yang lain kok, serius"

Ucapan Hana membuat Kalvi terkekeh, sudah jelas di lapak itu Hana menulis Kalvi Olindo, namanya. Dan satu lagi, ia membuka link itu dari bio instagramnya, siapa lagi jika bukan Kalvi?

"Udah lah, kita dinner bareng aja hari ini" ujar Kalvi sambil menggandeng tangan Hana.
"Eh?" Hana bingung.
"Kenapa? Katanya lo ngegebet gue? Mulai sekarang, gue yang ngegebet lo" ucap Kalvi sambil tersenyum.

Ternyata, prank lovemeter yang dibuat oleh Kevin berdampak besar terhadap Kalvi dan Hana, hal itu membuat sahabat mereka tersenyum geli

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OBSCURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang