14 • No Problem!

413 53 0
                                    

Gadis berpostur sempurna melangkahkan kakinya kedalam ruangan penuh rahasia namun, hampa akan kesepian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berpostur sempurna melangkahkan kakinya kedalam ruangan penuh rahasia namun, hampa akan kesepian. Di depannya, Tania menyandarkan dirinya ditempat duduknya. Chaeyeon menunggu kedatangan seseorang yang dia nantikan. Tak lama kemudian, pintu utama diruangan tersebut terbuka. Taehyung menampakkan wajah tampannya didepan para perempuan yang menunggunya sedari tadi.

"Taehyung..."

"Chaeyeon..."

Kedua insan berpelukan menghangatkan tubuh mereka masing-masing. Pelukan mengikat satu sama lain yang menyalurkan rasa rindu tanpa batas. Pria bertopi baret hitam ala gucci style itu mengendurkan pelukannya; dirinya merasakan sesak di bagian dadanya. Wanita itu mendengus kesal karena, pelukannya sedikit mengendur lalu terlepas.

"Taehyung-ah ... bogoshipo, i'm really miss you." ucapnya dengan aksen negara Korea.

"Oh yeah? Kalau begitu, Jung Chaeyeon ... nado bogoshipo." teriaknya menyapa sahabat lamanya. Taehyung dan Chaeyeon telah bersahabat dari masa kecil sama seperti halnya dengan, Rose dan James.

Kian, Taehyung menerbitkan senyuman khas-nya dengan senang hati. Dia mengacak rambut wanita di depannya, sebelum berkata padanya. "Will you follow me a full day with me?" ucapnya sembari berbisik ditelinga wanita di depannya.

"No problem."

•••

Tere menarik tangan Rose kebelakang, sebelum mengerutkan keningnya. Sedangkan, Rose yang niatnya membeli makanan di bazar besar-besaran itu diurungkan. Tere membalikkan badan Rose, sebelum kedua insan di depannya tadi memandang dirinya dengan sahabatnya. Rose hanya bisa menurut serta mengerutkan keningnya pada sahabatnya yang tiba-tiba aneh.

"Hey! You crazy? Kita hampir saja menempati barisan tadi yang hampir kosong. Dan, kau menghancurkannya." bentaknya pada Tere.

Tere mengucek matanya berkali-kali, setelah membalikkan badan sahabatnya. Dia menatap kebelakang, matanya menelusuri disetiap sudut. Huft! Dia mendengus lega tak ada kedua insan yang tiba-tiba dia lihat tadi. Netranya bisa mengamati setiap sudutnya dengan jelas. Dia menatap sahabatnya dengan menerbitkan senyumannya.

"No problem ... kita bisa mencari makanan itu di stan yang lain." ucapnya singkat.

Rose menghentikan langkahnya, "Tere dibelakang ada apaan, sih? Sehingga, kamu mandang kebelakang terus." kata Rose sembari penasaran, dan dia menempatkan netranya kebelakang.

Tere dengan cepatnya, membelokkan kepala Rose kedepan. "Gak ada! Adanya setan lewat." bentaknya.

"You know? You strange." kata Rose membuat Tere mencebikkan bibirnya kebawah. Tere mendengus kesal mendengarkan kata 'strange' dari Rose yang artinya, aneh.

Mereka melanjutkan perjalanan untuk mengelilingi bazar besar-besaran dipusat kota Cambrige. Langkah kakinya tak henti mengunjungi satu-persatu stan-stan yang mengelilingi dipinggiran jalanan. Tak lupa mencoba sejenis makanan ataupun minuman disetiap stan yang menjual berbagai jenis olahan pangan.

Stuck In The Charm [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang