haloo...minna maaf bgt buat pembaca setia resort ini bru update lgi maklum sibuk *sokbgt
oke lngsng aja...
oh ya ada kabar gmbira ... cover resort ini di publikasiin sma blog mengaku backpacker jujur aja ane seneng bgt... haha oke langsng aja..“Selamat pagi! Apa kalian tidur
dengan nyenyak?” ia selalu
menanyakan pertanyaan yang sama
tiap pagi semenjak kami tiba.
Namun entah kenapa,
pertanyaannya kali ini seperti
memiliki maksud lain. Aku merasa
sangat gugup, jadi Takumi yang
menjawabnya.
“Ya, maaf kami terlambat bangun
pagi ini.” Ia menepuk bahuku agar
maju ke meja makan. Aku terkejut
Takumi yang pemarah ternyata
bisa bersikap setenang ini setelah
apa yang terjadi pada kami. Ia
mengatakan bahwa Shoji merasa
tak enak badan sehingga tak bisa
ikut makan bersama kami.
Kemudian ia bertanya apakah
Misaki bisa membawakan beberapa
onigiri untuknya.
“Oh, tentu saja,” jawabnya dengan
nada khawatir, “Jika ia sedang
sakit, maka seharusnya ia
beristirahat saja.”
Kami kemudian duduk tanpa
membicarakan tentang Shoji lagi.
Kami tak memikirkan hal lain selain
berhenti dari tempat ini.
Selama aku makan, Makiko hanya
tersenyum ke arahku. Misaki dan
Ryuichi pasti juga merasakan
sesuatu yang aneh, sebab mereka
hanya menatap bolak-balik antara
aku dan Makiko. Aku bertambah
gugup, bahkan kadang tak mampu
menggerakkan sumpitku. Di lain
pihak, Takumi duduk dengan
tenang dan menikmati
makanannya.
Kami merasa tak nyaman, sehingga
kami dengan cepat menghabiskan
sarapan kami. Ketika kami selesai,
kami kembali ke kamar untuk
menjemput Shoji agar kami bertiga
bisa segera berpamitan dengan
Makiko.
Dalam perjalanan ke kamar, kami
mendengarnya sedang berbicara.
Tampaknya ia sedang menelepon
seseorang. Takumi dan aku tak
KAMU SEDANG MEMBACA
RESORT
HorrorProlog Kisah ini bercerita tentang tiga sahabat bernama Takumi, Shoji, dan Yuuki (sang narator). Mereka memutuskan untuk bekerja selama liburan musim panas di sebuah penginapan terpencil. Mereka menduga Makiko, sang pemilik penginapan menyembunyik...