"Getha mau kemana malam-malam begini, Nak? kalau ingin keluar, nanti saja besok pagi. Cuaca malam ini sedang kurang baik." kelakar Jasmine.
Getha mengulas senyuman. "Saya pamit ya, Tante. Makasih sudah memperbolehkan saya makan malam bersama Tante dan sekeluarga."
"Saya antar, ya?" seloroh Nagara.
"Nggak usah, Kak. Makasih."
"Memangnya kamu ingin pergi kemana, Getha? ini sudah larut malam. Situasi diluar juga belum tentu aman," Pusaka menyahut tulus.
"Mph, Maaf. Saya harus pergi sekarang. Kalian tenang saja, saya bisa menjaga diri saya kok." Getha membungkuk pada mereka bertiga, lalu melenggang pergi dari rumah itu.
"Getha mau kemana sih?" gumam Jasmine, menyenggol lengan Nagara.
Nagara menggelengkan kepala.
"Kira-kira Fero sama Rosa tahu nggak sih kalau Getha ada disini?" Jasmine mendongak, menatap suami dan juga putera tunggalnya secara bergantian.
"Gara ke kamar ya. Selamat malam Pa, Ma." cowok itu melangkah pergi.
"Hm, selamat malam." balas Pusaka.
"Ingat! jangan lupa baca doa ya, Gara!" teriak Jasmine sok galak, walaupun Nagara sudah besar sering kali ia memperlakukan anak tunggalnya itu seperti anak kecil. Melihat hal itu, Pusaka tersenyum hangat sembari memeluk posesif pinggang ramping Jasmine saat Nagara sudah pergi.
Kini diteras rumah yang serba terbuat dari kayu jati yang mengkilat itu hanya ada Pusaka dan Jasmine saja. Bagian kanan dan kiri dikelilingi hutan walaupun tidak terlalu luas, lalu sisanya dikelilingi lautan. Rumah mereka menjadi satu-satunya sumber penerangan disana, suara desiran ombak dan sayup-sayup angin hutan beradu menjadi satu. Suara hewan melata pun tak ketinggalan, ditambah malam ini sedang gerimis deras.
Entah bagaimana cara Getha keluar dari pulau pribadi keluarga Stewart itu. Apakah Getha akan berenang sampai ke tepian pantai Ora? jarak dari sini kesana lumayan jauh. Cuaca juga sedang buruk, tidak akan ada perahu masyarakat setempat yang sedang berkeliling mencari penumpang.
"Kamu hubungi Fero gih, Pa."
Pusaka pun menganggukan kepala. Lalu mulai mengetikan pesan diponsel.
"Papa bisa ngomong nggak sih, Pa? kesel banget Mama tuh kalau Papa cuma bales pake anggukan doang."
Pusaka tersenyum, pria itu memasukan ponselnya ke saku celana. Lalu mencium kening Jasmine cukup lama, "Maaf." gumam Pusaka.
Hal itu mampu membuat perasaan Jasmine kembali menghangat. Wanita itu balas tersenyum pada suaminya.
Mereka berdua pun masuk ke dalam.
***
"Halo, Dim? gimana? Getha udah ketemu belum? disini gue sama yang lain udah nyari hampir ke semua tempat yang kemungkinan Getha kunjungi tapi hasilnya masih nihil."
Dimas menghela napas berat. "Disini gue sama yang lain pun masih belum dapet informasi apapun, Mil."
"Gitu, ya? yaudah deh, mending kita fokus cari Getha lagi. Gue tutup nih ya teleponnya? see you next time."
"Hm."
Setelah itu panggilan pun terputus.
"Gimana, Dim?" tanya Metha.
Dimas menggeleng frustasi.
"Masih belum ada info?" tebak Fandi.
"Iya." balas Dimas sangat pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH YOU
Teen Fiction[PROSES REVISI] Ini tentang Getha Nathalia dan dunianya yang berubah 180° semenjak bertemu dengan kedua orang tua kandungnya. Di saat kerumitan di dalam hidupnya di mulai, sesosok laki-laki bernama Reygan Argara membuat kerumitan hidup yang di ala...