Setelah Pak Jordan pergi dari kelas, suasana di dalam kelas kembali ricuh.Seperti biasa guru yang mengajar selanjutnya adalah guru pelajaran bahasa inggris. Sehingga sebagian dari mereka pergi bermain keluar.
"Ehh gue masih gak percaya lho, tadi dia ngomong sama gue!!" ucap Valerie dengan wajah penuh girang.
"Dia? Siapa? Vero?!!" ucap Aletta dengan nada kaget.
"Apasih, lagian Vero cuma teman. CUMA TEMAN" ucap Valerie menekankan perkataannya.
"Siapa lagi kalau bukan sih Axel" ucap Elora malas.
"Baru gitu aja udah seneng, gue lah kemarin ke rumah Ethan" ucap Vea memamerkan kejadian kemarin.
"Terus minggu ini gue diajak nonton sama Ethan. Gila gak lo?!" ucap Vea dengan senang yang tak bisa di gambarkan.
"Alay, mana? Gue lihat chatnya coba" ucap Aletta penasaran.
"Serius Ta, gue udah lihat" ucap Bianca namun Aletta masih ingin melihat apa isi obrolan mereka.
"Bukan dia sih yang chat, tapi dia suruh temannya kasih tahu ke gue" ucap Vea lalu Aletta tertawa.
"Ketawa jangan?"
Lalu dalam beberapa detik kemudian, Aletta dan Bianca pun tertawa.
Sedangkan Valerie dan Elora, sibuk dengan urusan mereka masing-masing, tapi masih mendengarkan apa yang kita obrolkan.
"Hp pada dimana sih? Lo gak titip ya Ya?" tanya Valerie yang melihat Vea memegang ponselnya.
"Di belakang tuh, kalau di depan cari mati" ucap Vea lalu Valerie pun pergi mengambil ponselnya.
"Minjem dong hp lo bentar, mau main sosmed nih" ucap Aletta yang ingin meminjam ponsel Valerie.
"Lo kan bawa hp, ngapain minjem gue?" tanya Valerie binggung.
"Ohh gue tahu.."
"Gak ada internet kan lo?" ucap Valerie dan memang benar apa yang dia katakan.
"Hehe, lo kan baik ya.." Aletta menahan ucapannya.
"Apa? Hotspot? Dasar gak modal" ucap Valerie lalu ia pun membukakan hotspotnya.
"Ini baru namanya sahabat, sayang Valerie!" ucap Aletta lalu ia lari mengambil ponselnya.
"Ada maunya aja lo sayang-sayang gue, biasa juga lo ngajak berantem" ucap Valerie lalu yang lainnya pun tertawa.
Baru saja Aletta ingin menggunakan hotspot Valerie, tiba-tiba saja cowo-cowo yang tadinya di luar pun kembali dengan keaadaan ketakutan.
"Weh, weh Pak Jordan!" teriak mereka lalu semuanya pun langsung duduk di tempatnya masing-masing.
"Anjir, anjir hp woi hp" ucap Valerie teriak dan langsung menyembunyikannya di bawah tas.
"Bangkek, baru juga mau pakai" ucap Aletta lalu kembali menuju ke tempat duduknya.
Ketika suasana kelas sudah aman, pintu pun tiba-tiba terbuka lebar dan semuanya pun menatap ke arah pintu.
"Tapi bohong" teriak Baron lalu suasana kelas yang tadinya tegang pun langsung kembali heboh.
"Anjing! Udah jantungan kan"
"Sialan, Baron!"
Semuanya pun langsung mengomeli Baron dengan kata-kata kasar. Dan ada juga yang mengajak Baron adu gulat.
"Sini lo, baku hantam ayo!" ucap Edgar lalu Baron dan Edgar pun adu gulat di belakang kelas.
Dan ini pun menjadi tontonan bagi para murid yang ada di dalam kelas. Meskipun bercanda, tetapi lucu saja melihat tingkah laku mereka.
"Woi, woi gue ikut" ucap Yulio yang baru saja tiba dari toilet.
Setelah Yulio, Jojo pun ikut-ikutan dengan mengambil tongkat pramuka yang ada di belakang.
"Woi jangan berisik!"
"Za, lo mau teriak sekencang apapun juga gak bakal denger" ucap Valerie memberitahu.
"Betul tuh, mereka pada budeg" ucap Aletta melanjutkan kalimat Valerie.
"Ini lagi lo, ikut-ikutan" decak Reza kepada Aletta.
"Salah mulu gue. Dasar poni barcode!" ucap Aletta langsung menunjukkan wajah kesalnya.
"Dih, daripada lo Aletta foodcourt" hina Reza balik.
Setelah adu hina, suasana kelas masih saja ribut tapi anehnya di belakang sudah tidak ada lagi keributan.
"Ron! Ron! Istirahat dulu, capek" ucap Edgar pada Baron.
Karena Baron jika sudah bermain sangat bar-bar.
"Cupu lo Gar" ucap Yulio sambil tertawa.
Kini mereka bertiga sedang berbaring di belakang kelas sambil menatap ke arah langit-langit kelas.
"Buruan, main lagi" ajak Baron sambil nafasnya ngos-ngosan.
***
Maaf sedikit, yang penting update kan? Hehe silakan di baca ya ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
MOROSIS [Completed]
Teen Fiction#2 Ervan [23-02-19] #1 Ervan [26-06-19] Aletta dan ke-empat temannya sedang dalam masa beranjak dewasanya. Masing - masing dari mereka menyukai abang kelasnya kecuali Elora. Hanya dia seorang lah yang tidak tertarik dengan lawan jenisnya, bahkan ia...