"Aku Lapar"
Tatapan jihoon polos. Mukanya kelihatan lapar. Dan soonyoung sukses ketawa kecil samar. Dia merapikan rambut jihoon sebelum memakaikan helm."Ok. Kita masak di apartemen mu"
Bibir jihoon maju, bukan ini yang dia inginkan. "Dasar gak peka" omelnya dalam hati.
Diam-diam soonyoung senyum. Dia paham apa yang jihoon inginkan. Dia bukannya tidak peka hanya saja dia ingin mendengar jihoon berbicara langsung.
Jihoon memeluk tubuh soonyoung erat-erat. Menumpahkan kekesalannya.
"Jangan kencang-kencang, perut ku sakit"
"Biaraiinnn...aku kesalll"
Soonyoung mulai menghidupkan motornya setelah jihoon melonggarkan pelukkannya.
"Kalo minta sesuatu itu ngomong,aku bukan dukun,meskipun aku ini pacar kamu"
"Kamu nyebelin,gak perna bikin aku senang"
"Jadi selama ini perlakuan ku terhadap mu gak ada artinya?" Tiba-tiba motor soonyoung berhenti di pinggir jalan. Ini omongan serius.
"Eh. Bukan gitu" jihoon jadi takut kan.
"Terussss" soonyoung menatap jihoon serius.
Dia ingin tahu dong gimana perasaan jihoon terhadapnya.
"Ayo tatap aku" dagu jihoon di sentuh soonyoung.
"Ih.. apaan sih" jihoon membuang wajahnya.
Soonyoung berbalik enggan memperpanjang.
"Loh kita mau ke mana? Tanya jihoon. Begitu dia sadar. Ini bukan jalan menuju apartemennya.
"Nanti kamu bakalan tahu,kalo aku gak seperti yang ada di pikiran mu itu"
Tidak ada percakapan lagi.
"Emang dia tahu apa sedang aku pikirkan,dia kan bukan dukun" ujar jihoon dalam hati.
Motor soonyoung berhenti di depan tempat makan.
Mereka turun.
"Kita ngapain ke sini?" Jihoon bingung kan. Dia belum bilang apa-apa loh. Dia hanya gak mau aja berharap. Tahu dong sifat soonyoung gak gampang buat di tebak.
"Mau melamar pekerjaan,aku butuh duit" soonyoung menarik tangan jihoon masuk.
dia membukakan pintu dan menyuruh jihoon untuk masuk duluan.
Mereka mengambil duduk di dekat jendela. Tempat kesukaan bagi kebanyakan orang kan.
"Mau pesan apa?" Soonyoung mendorong buku menu.
"Eh. Bukannya kam-.."
"Setelah makan" balas soonyoung cepat.
Jihoon nurut. Dia gak mau berdebat lagi dengan soonyoung. Buang-buang energi.
"Kamu gak mesen?" Jihoon sudah menentukan pilihannya.
"Gak,aku masih kenyang"
"Aku gak enak nih,kalo makan sendiri" ujar jihoon lesu.
"Banyak maunya. Uda samain aja"
"Yes..." jihoon tersenyum senang.
"Mbakk..."panggil soonyoung. Melambaikan tangannya.
"Ia.. mau pesan apa?"
"Pesan sayup sop Sama nasi"
"Di tunggu ya"
Makanan tiba jihoon langsung memakan.
"Lahap bener. Seperti gak makan sebulan" soonyoung belum menyentuh makanannya."Hehehe.. aku lapar. " jihoon lanjut makan.
"Kamu gak makan?" Tanya jihoon. Berhenti mengunyah.
"Kan aku uda bilang masih kenyang"
"Terus kenapa pesan?" Jawaban soonyoung membuat jihoon bingung.
"Kan tadi kamu maksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Berkepala Batu, Berkelakuan Datar Dan Dingin(SOONHOON)
Short StoryKisah cinta terpaksa jihoon dengan soonyoung berkepala batu. Apakah berakhir manis atau malah sebaliknya?