air

137 24 1
                                    

Semua melihat kearah xinlong yang berjalan cepat kearah fitri kemudian setelah sampai tangan nya menarik tangan fitri .

"Fit gue gk suka liat lo deket-deket sama guanyi" ucap xinlong sambil memegang kedua tangan fitri, fitri asli ya pen melting tapi esmosi juga.

"Kenapa? Suka-suka gue dong"ucap fitri menepis tangan xinlong. Suasana kantin sangat lah sepi.

"Tapi--" xinlong kembali memegang tangan fitri

"Cukup long lo itu cuma mantan gue gk lebih" ucap fitri.

"Tapi gue masih sayang sama lu fit apa salah?" Tatapan xinlong berubah memohon.

"Gue gk peduli" ucap fitri. Yang Tentu saja berbohong, fitri mengalihkan pandangannya kearah jendela kantin. Semua anak terdiam membisu dan tidak bergerak dan mati.g

"Fit lu serius?" Tanya xinlong suaranya terdengar bergetar, yaampun please xinlong itu cowok! Kenapa dia harus nangis.

"I-iya gue se-serius" ucap fitri acuh lalu berjalan cepat keluar kantin. Kantin masih saja sepi . Xinlong duduk di dekat mingrui menghembuskan nafasnya berkali-kali, baru aja tadi dia tertawa bersama teman-temanya sekarang suasana hatinya kembali mendung.

Hanyu menepuk-nepuk pundak xinlong

"Sabar long. Ini lebaran"ucap hanyu

Pletak

Shuyang yang berada didekat hany refleks menjitak kepalanya kuat hingga hanyu meringis kesakitan.

"Please becandanya nanti aja, ini xinlong gimana" ucap zeyu sambil meluk xinlong , menenangkannya

Author bikin mereka homo aja kayaknya /plak/

"Bacod" ucap xinlong lalu meminum es teh nya dalam satu sedotan langsung habis *hebat
Xinlong berjalan keluar kantin

˙●˙

Fitri menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Udah lah fit yang lo lakuin tadi udah bagus kok" ucap elin melebarkan senyumnya, fitri mendongak menatap elin melebarkan senyumnya walau pun terkesan terpaksa.

"Udah jangan sedih ya fit" ucap mahfizh , fitri menganggukan kepalanya, setelah itu mereka semua berpelukan layaknya teletabis.

"Udah fit jangan nangis lagi ntar gue traktir" ucap elin , fitri tersenyum lebih lebar

" oke lin, tapi janji loh ya" ucap fitri , elin mengangguk.

"Traktiran cepet banget ya....." shafa berkomentar lalu sesaat kemudian mereka tertawa bersama.

Fitri sejenak melupakan masalahnya dengan xinlong

" Gue gk bisa jauh dari lo fit" ~ ???

!#!

Siang ini Luffi melanjutkan kegiatan baca buku nya yang tertunda karena guru mata pelajaran sedari tadi mengadakan ulangan harian dadakan dikelas Luffi. Selepasnya, mereka dibebaskan karena guru akan mengadakan rapat untuk membahas soal ulangan kenaikan kelas.

Luffi duduk di tepian jendela, fokus pada novel bacaannya sambil menyenderkan badannya pada pembatas jendela. Angin berhamburan menerpa wajahnya hingga lama kelamaan, Luffi merasa nyaman dan akhirnya tertidur.

Terlihat dari arah selatan, seorang remaja laki-laki sedang sibuk komat-kamit sambil membawa ember yang berisi air untuk menyiram tanaman pada pot gantung di tiang sekolah.

Jelas, bukan karena lagi datang rajinnya.
Tapi karena dia terkena HUKUMAN.

Kok bisa?

Karena gak menggunakan dasi. Pagi tadi, remaja laki-laki bernama Zeyu ini masih mengenakan dasi yang tergantung pada lipatan kerah bajunya.

Siangnya, saat ada kunjungan guru BK pada masing-masing kelas sebelum mengadakan rapat, seorang anak laki-laki lain menagih barang berupa dasi, kepada Zeyu.

Gak lucky, hal itu disaksikan sendiri oleh guru BK dan akhirnya disinilah Zeyu, berjalan melintasi belakang kelas karena pot gantung yang berkeliaran hingga kebelakang kelas.

"Gara-gara Juno nih, nagih disaat yang ga tepat. Kena gue kan." Zeyu bergumam sambil mengangkat gayung di atas kepala karena tinggi pot gantungnya yang menyaingi tinggi badannya.

Eh, Zeyu gak bisa mengimbangi jinjitannya, hingga akhirnya dia mundur dan menumpukan dirinya yang hampir jatuh pada jendela yang ia punggungi.

Byurr!

"EH AMPUNN!"

Zeyu terlonjak langsung membalikkan badannya saat mendengar suara jeritan seorang anak perempuan yang ternyata suara Luffi. Sedangkan Luffi, langsung menegapkan punggungnya karena terkejut dengan siraman air yang entah berasal dari mana.

Semua didalam kelas terdiam, mereka bingung kenapa bisa ada air yang menyiram tubuh Luffi padahal diluar sana hujan juga nggak, genteng bocor juga nggak.

"ZEYU!!" Seru seorang anak perempuan sambil menunjuk jendela dengan jari telunjuknya pada jendela disamping kiri Luffi. Semua kepala tertoleh ke Zeyu, termasuk Luffi yang mengepalkan tangannya dan akhirnya berjalan keluar kelas dengan satu niat,

Menghajar Zeyu.

"Mampodz" timpal anak-anak dikelas pada Zeyu, sebagian mengelus dada mereka iba kasihan dengan Zeyu yang gobloknya menjalar ke jantung. Ckckck.

"YU ZEYU!" gak kerasa ternyata seorang Luffi sudah berada pada kejauhan satu meter dihadapan Zeyu. Didalam hati ia sudah berdoa, semoga saja hal buruk gak bakal terjadi pada nya. Dan memikirkan 101 alasan untuk membela dirinya.

Kepalan tangan langsung dilayangkan oleh Luffi, yang sayangnya gak bisa didaratkan pada Zeyu karena berhasil Zeyu genggam tangannya Luffi.

Luffi menggeram dan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai yang disana sambil berujar, "Ih Zeyu goblok banget! Iseng banget gue disiremin air!" Luffi mendorong Zeyu pelan.

"Gak sengaja gue, fi." bela Zeyu. Luffi yang tidak mengerti malah semakin menyudutkan Zeyu.

"Gak percaya! Lo emang-"

"-beneran woi, gue tadi mau nyiram bunga di pot gantung sono. Lah gue ga sampe terus hampir jatoh gayungnya terbang airnya kena lo!" Jelas Zeyu.

Luffi menghela nafasnya kasar. Lagian, kenapa Zeyu jadi rajin banget mau nyiramin pot gantung yang isinya tanaman.

Daripada makin panjang masalahnya, Luffi membalikkan badannya memunggungi Zeyu dan sebelum kakinya melangkah, Zeyu berujar.

"Lagian mungkin aja airnya tau, yang mana yang paling cantik buat di jaga dan dirawat, makanya jatohnya ke lo."

Luffi mengulum senyum kecil di bibirnya, dan akhirnya berlalu meninggalkan Zeyu.

"LHA, GUE NGOMONG APAAN SIH!" - Zeyu dengan kadar kewarasan yang melebihi pasien RSJ.










"Zeyu suka Luffi?"

















Tbc

Hayo  itu siapa?

Hayo hayo hayo

Vote zeyenk

Comen kalau bisa

Love At SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang