1

26 4 3
                                    


Hari ini adalah hari Senin, dimana semua siswa berpanas panasan di tengah lapangan mengikuti kegiatan upacara.

"Woi panas njir, bisa dicepetin gak sih ni acara." Ucap Narita sambil memegang kepalanya.

"Iya, panas banget, mana pembina pak kas lagi, aduhhh pasti lama dia bicara." Ucap putri mengeluh

"Gak boleh gitu, kan dia guru yang baik hati hehe" ucap Riska

"Bilangin ris ke Calonmu itu kalo jadi pembina gak usah lama lama" ucap Chania

"Gigi ompong" spontan Narita

Tiba tiba dari belakang datang pak oden yang telah membawa senjatanya, yaitu mistar

"Hei, cuma barisan kalian yang ribut dari tadi! Kalian mau saya hukum?" Ucap pak oden

'Yaelah nih bapak tua juga ngapain Dateng lagi'. batin Narita

"Ini pak si Narita nih ngeluh Mulu." putri menjahili Narita

"Ngadut aku." Ucap Narita

"Sembarangan,dia pak duluan ngeluh" ucap Narita menunjuk putri

Pak oden pun menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka berdua.

"Kamu berdua ini! Ikut saya kekantor, jangan ganggu orang yang mau upacara." Ucap pak oden

'asik kekantor' batin Narita.

Chania pun menahan tawa melihat mereka di depan pak oden.

"Kenapa kamu senyam senyum, kamu terpesona dengan ketampanan bapak?" Ucap pak oden yang membuat Chania kaget

"Ah apaan sih pak, gue masih waras, gak level sama kakek kakek" ucap Chania

"Tapi gak tau sih nanti ehhe" lanjut Chania terkekeh.

"Hahaha" yuci dan Riska pun tertawa melihat mereka.

Pak oden pun berjalan mengawal Narita dan putri. Terlihat Narita tersenyum salah tingkah berjalan kearah kantor.

Di teras kantor Narita menyenggol bahu putri.

"Put Lo duluan deh hehe" ucap Narita cengengesan tersenyum

"Ah mulai nih genit" ucap putri

"Pak kita duduk sini aja ya pak." Ucap putri kepada pak oden

"apaan, pak nyuruh kamu kesini bukan buat enak enakan duduk, ayo cepet masuk." Ucap pak oden

Narita pun berbisik bisik kepada putri

"Anjir put,dia maksa nyuruh kita masuk,mau ngapain dia." Bisik Narita

Putri pun yang menyadari itu dia pun langsung berdiri di depan Narita.

"Stop pak" ucap putri memberhentikan pak oden.

"Bapak mau ngapain kita! Hayo ngaku! Hayo ngaku" ucap putri memancing pak oden

Pak oden dibuatnya kebingungan.

"Kalian gila ya" ucap pak oden

Pak oden menempelkan tangannya ke jidat putri.

Tetapi putri menebas tangannya.

*Plak*
"Oh tidak bisa pak, anda tidak bisa menyentuh saya pak." Ucap putri sambil menggelengkan kepalanya.

Narita pun menahan tawanya dibelakang putri melihat tingkah laku putri.

"Kamu ini negatif aja sama saya" ucap pak oden.

Tiba tiba dari luar kantor pak Yas datang.

Narita yang semulanya bersembunyi dibelakang putri dia pun memunculkan wajahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CRAZY FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang