"Hey kapan kalian pulang?"
"Ayolah, Ibu ingin segera menggendong cucu..."
"Anak itu akan lahir di sini bukan?"
"Pokoknya kalian harus pulang kalau Sakura sudah diperbolehkan naik pesawat."
Sakura dan Sasuke hanya tertawa menatap layar laptop yang menampakan Mikoto, Kushina, Naruto, Minato dan Hinata bergantian. Mereka sedang berkumpul dan makan bersama di Mansion Uchiha seperti biasa. Ya, kegiatan sederhana itu membuat Sakura sedikit rindu rupanya.
"Kuharap anakmu lelaki Teme. Kau tahu? Boruto mungkin butuh teman untuk bermain bola dengannya nanti."
Sasuke segera menggeleng. "Tidak akan. Anakku perempuan Dobe." Jawab lelaki itu sembari mengelus perut Sakura yang sudah buncit. Istrinya itu hanya tertawa.
Usia kandungannya saat ini sudah menginjak 6 bulan. Mungkin selisih usianya hanya sekitar 5 bulan dengan Boruto. Ya, anak pertama dari pasangan Naruto dan Hinata di beri nama Namikaze Boruto sesuai marga ayahnya.
"Kalian harus cepat pulang, Boruto menantikan hadiah dari kalian."
"Kita sudah menyiapkan hadiah untuk Boruto. Tenang saja."
Sakura melambaikan tangannya pada bayi kecil yang berada dipangkuan sang Ibu. Anak lelaki bersurai kuning yang mirip sekali dengan kakak sepupunya.
Sakura dan Sasuke sebenarnya sangat ingin menjenguk Boruto saat mendapat kabar kelahiran anak itu di Tokyo. Namun karena saat itu usia kandungan Sakura masih sangat rentan, Dokter belum memperkenankannya untuk naik pesawat terbang.
Rencananya mereka akan terbang ke Tokyo saat usia kandungan Sakura 32 minggu atau sekitar tujuh bulan. Sakura akan lebih nyaman jika saat melahirkan nanti dia dikelilingi oleh keluarganya sendiri.
Setelah cukup lama bercengkrama dengan keluarganya di layar laptop, Sasuke mematikan laptopnya dan menyingkirkan benda itu ke atas nakas. Dia beralih memeluk istrinya dan mengelus perut buncitnya yang sudah membesar. Menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher Sakura selalu menjadi tempat ternyaman untuknya saat ini.
"Hei ada apa Papa?" Tanya Sakura melihat sikap suaminya yang tiba-tiba manja.
"Mereka senang sekali kau akan pulang ke Tokyo, aku pasti kesepian."
Sakura hanya tertawa sembari mengelus surai raven suaminya. Sikap manja lelaki ini selalu menggemaskan untuknya. "Kita sudah sepakat bukan? Dan kau akan pulang mengunjungiku tiga minggu atau satu bulan sekali."
Lelaki itu terdiam. Selama dia bekerja dan meninggalkan Sakura sendirian di apartemen sedikit membuatnya khawatir. Sasuke pernah mendapat telepon dari tetangganya saat Sakura tiba-tiba pingsan dan di bawa ke rumah sakit. Tak hanya itu, dikondisinya yang hamil besar Sakura pernah demam tinggi dan sama sekali tidak menghubungi Sasuke. Itu membuat Sasuke cemas dan memutuskan untuk membiarkannya ke Tokyo dan tinggal dengan Mikoto sementara waktu.
Sasuke juga sempat memakai jasa asisten rumah tangga, tetapi Sakura justru tidak merasa nyaman dan meminta untuk pulang ke Tokyo agar saat melahirkan nanti dia bisa ditemani keluarganya. Ya, Sakura beruntung karena selama kehamilannya ini dia tidak mengalami hal yang cukup serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost A Part Of You
Romance"Sakura?" "Ya?" Sepasang onyx gelap itu membulat ketika seorang wanita bersurai merah muda membalikan tubuhnya dan tersenyum ke arahnya. "Maaf, anda memanggil saya?" Sakura bertanya kemudian melihat sekelilingnya dan tersadar kalau bunga kebanggaan...