CM | 2 - Cole and El

4.9K 572 61
                                    

Raffael melirik pria muda bernama Cole dengan tajam. Jadi ini saingannya?

"El sudah siap?" Tanya seorang photografer padanya.

"Hmm."

"Cole sudah siap?"

Nicole yang sejak tadi menghapal script padahal tidak penting itu mengangguk. Oh ayolah untuk apa mereka hapal script untuk wawancara mereka sendiri?

"Baiklah. Kita mulai ,Siap. Hitungan satu dua tiga!"

"Selamat pagi modelist!! Bagaimana hari kalian?" Suara seorang wanita yang bersemangat mengisi ruangan mereka "Hari ini saya membawa dua pria tampan dan sama-sama bergelut dalam dunia modeling. Wuaduh wuaduhhh pasti fansnya akan teriak jika tau siapa bintang tamu saya hari ini."

El melirik manajernya yang sedang berbicara dengan seorang gadis muda dengan rambut panjang. Nampaknya gadis itu seorang photografer juga karena El bisa melihat dileher gadis itu terdapat gantungan leher untuk kamera.

"Nah sekarang kita tanya yuk dua pria tampan dan hot ini.. Untuk Cole, fansmu bertanya : Cole apa sudah punya pacar?"

Cole terkekeh "Aku bahkan sudah memiliki calon istri."

"Wuaaah sayang sekali yaaa padahal sudah pasti fans-fansmu siap menjadi kekasihmu. Hahaha oke oke baiklah sekarang Raffael atau sering kita panggil El si pria dingin. Raffael fansmu bertanya : El sudah punya gandengan? Karena selama ini El sama sekali tidak memiliki gosip tentang gadis atau wanita. Kalau masih sendiri sini sama kakak." Wanita itu tertawa "Ada-ada saja pertanyaannya, jadi apa tanggapanmu El?"

Raffael tersenyum miring "Hidupku bukan untuk menunjukan siapa yang ku gandeng." Raffael melirik Johny yang menatapnya tajam. Biarlah, lagipula benar bukan perkataannya tadi?

"Wuahaha singkat padat dan jelas. Baiklah pertanyaan berikutnya..." Lalu sekitar setengah jam acara itu selesai. Raffael mendekati Johny dan menepuk pundaknya pelan "Jangan cemberut begitu John."

"Cemberut kau bilang? Aku marah El!!!"

"Ayolah John, pertanyaannya juga tidak masuk akal."

"Ya kau hanya perlu menjawab iya atau tidak saja bukannya menjawab kalau hidup bukan untuk dipamerkan dan blablabla kau seperti motivator saja."

"Bukankah bagus aku jadi motivator?"

"Hah kesal aku bicara padamu El. Nah itu Cole, hai manis kemarilah!"

El mendengus menatap Cole yang juga menatapnya datar. "Hai Kak John apa kabar?"

"Luar biasa melelahkan menghandle dua artis sekaligus. Oh ya Cole apa kamu sudah dapat manajer baru?"

"Kurasa Kak John manajer terbaikku. Tapi sayang yang tua tak mau mengalah."

Raffael terkekeh kecil "Ya namanya juga sahabat mana mungkin kubiarkan sahabatku terjangkit penyakit memainkan wanita."

"Dasar perjaka."

John berkedip tidak suka. Dia tidak suka dua orang didepannya ini seolah tidak saling mengenal padahal keduanya sudah jelas mengenal satu sama lain. Dan John sendirilah manajer kedua orang ini.

"Ya karena kejantananku dibuat hanya untuk istriku."

"Ck kau tak akan punya pengalaman di malam pertama nanti. Istrimu pasti kecewa."

"El Cole.." John mengingatkan.

"Nampaknya terbalik. Istrimu yang akan kecewa jika tau dia wanita yang ke ___"

"EL COLE! GADIS ITU DATANG UNTUK MEWAWANCARAI KALIAN SIALAN!"

Kedua pria yang sejak tadi berargumen terdiam dan menoleh menatap gadis muda yang tersenyum kaku. Cole nampak tidak tertarik dan Raffael hanya menatap Anna datar.

Choose me (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang