Ngedate?

1.6K 145 3
                                    

Ayana terbangun dari tidurnya. Dia melihat para sahabatnya tengah berdandan. Shania tampak menggunakan baju berwarna biru berlengan pendek dengan potongan leher rendah. Lalu di tutupi jaket berwarna abu-abu. Malam ini Shania tidak terlihat seperti tante-tante menurut Ayana.

"Tumben lu gak kayak tante-tante," ceplos Ayana sambil mengucek matanya.

"Mending lo tidur dari pada mulut lo gue selomot pake catok rambut," Shania mengangkat catok rambut yang sedang dia pakai untuk mengcurly rambutnya.

Ayana mengalihkan pandangannya pada Veranda tanpa merasa bersalah. Veranda sedang memoles bibir dengan sedikit lipice. Sedangkan rambutnya di tata sedikit oleh Shania.

"Pada mau kemana sih?" tanya Ayana sambil mengalihkan pandangan Melody yang sedang sedang mengganti dasternya menjadi dress berwarna hijau pupus. Dengan make up simple.

"Kita mau ngedate, lo jaga rumah gantiin Maul," cibir Shania sambil meletakkan catok rambut di meja.

"Anjir, enak banget lisannya kalo ngebacot. Heh,"

Ayana turun dari kasurnya kemudian masuk kedalam kamar mandi dan keluar sambil menggenakan kaos berbalut jaket. Bagian bawahnya tertutup oleh celana jeans ketat.

"Mau kemana?" tanya Melody pada Ayana.

"Ikut kalian," jawab Ayana polos dan masih berdiri di depan kamar mandi.

"Jangan gue. Gue mau nginep di apartemen Beby," Shania mengangkat tangannya seolah tak ingin mengurusi Ayana.

"Dyo naik motor, jadi cuma bisa berdua. Sorry loh ya," timpal Melody sambil menutup lemari.

"Dih, sok panggil Dyo. Biasanya juga Maul," cibir Ayana kesal.

"Kinal gak tau mau ngajak kemana. Yang jelas buka ke mall. Ntar aku tanya deh ke dia. Kalo boleh sih ikut aja gapapa," ujar Veranda sambil berdiri merapikan barangnya.

"Tu, temen tuh model kayak Ve. Bukan kek lu bedua, pacaran tapi temen di lupain,"

"Yain aja, sirik dia,"

Tin.. Tin...

"Eh, Beby udah jemput. Gue duluan yak. Babay," Shania mengibaskan rambutnya kemudian keluar dari kamar.

"Balik-balik hamil awas!" ancam Melody sambil mengepalkan tangan di depan wajah Shania.

"Kak? Beby kan cewe?" tanya Veranda.

"Kali aja tangan Beby menyemprotkan sperma," jawab Melody.

"Geblek. Tapi gapapa sih, hamil anak Beby. Gue ikhlas kok," seru Shania dari balik pintu yang sudah tertutup.

Melody menggeleng cepat, "Sangean,"

***

Shania sudah pergi bersama Beby dan Melody sudah pergi bersama Maul dengan motor. Kini tinggal Kinal yang belum juga datang. Sedangkan Veranda sudah menunggu di teras rumah.

"Janjian jam berapa?" tanya Ayana pada Veranda.

"Jam 8 sih,"

Ayana melihat jam, "Udah jam 9 kurang 17. Kok ngeselin sih,"

"Udah gapapa sih,"

Tak lama kemudian Veranda melihat Kinal yang berjalan memasuki halaman rumah mereka. Kinal tampil biasa saja dengan kaos berbalut jaket baseball.

"Kok semua jaketan sih. Heran,"

"Dingin kali Ay. Udah melem juga," jawab Veranda sambil berdiri dari posisi duduknya.

Pacar DurianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang