7

28 1 0
                                    

Maaf baru bisa up
Jgn lupa vote is first.
.
.
.
.
.
.
.

o==[]::::::::::::::::>

Malam kini bergati menjadi pagi, begitu pula bulan yang kini tengah beristirahat dan matahari sedang menjalankan tugasnya sambil terkantuk . 

Seperti manusia yang setiap hari melakukan tugas yang sama tapi selalu berbeda kisah setiap hari.
 
Kini pagi sudah hampir menjelang , seorang wanita tengah jengah di pintu utama dari rumah bernuwansa gotik ini.  Sudah beberapa menit yang lalu sang kekasih pergi , ia memasuki pintu besar itu dengan pelan2 seperti seorang ditektif handal  agar langkahnya tidak mengganggu pemiliknya / bisa di bilang keluarganya.

ia sudah berhasil melewati ruang tengah,kini saatnya untuk ke kamarnya yang berada di lantai 2 saat ia hendak fokus mengendap2 menuju tangga tiba2 ia mendegar suara sang adik.

"dari mana saja? " tanya sang adik mengidentifikasinya.

"..." aku melihat ke arahnya tanpa menjawab pertanyaannya tadi.

" jangan bilang pengelihatanku ini benar kak? " lanjutnya dingin.

Ia hanya menganggukkan kepala pertanda itu benar ,karena ia tidak bisa berbohong lagi si adik memang benar2 .

" eoh..  Apakah kau hamil? " ucapnya

Dan ia hanya mengangkat bahu dengan sedikit bergetar,  baru pulang sudah mendapatkan hal seperti ini.

"bagaimana kau bisa tau" ia berucap dengan acuh pada sang adik.

" ntahlah menurutmu? " sambar adiknya dingin.

" urus -urusanmu sendiri, jangan mencampuri urusan pribadiku " lanjutnya meninggalkan sang adik yg masih berada di tempatnya.

" aku akan pergi 3 hari lagi, jadi ... "

" biarkan kau memberitahuku begitu? " potongnya cepat .

Seketika ia berbalik menghadap sang adik yang hanya menundukan kepalanya dalam.

" apa akan terjadi sesuatu? " tanyanya kaget.

Ia hanya mendapatkan anggukan dari adiknya sebagai jawaban yang ia tanyakan. 

Matahari mulai menampakan sinarnya  tapi semua masih berada di tempatnya,  keheningan menyapa mereka beberapa saat . Kemudian sang adik meningalkannya sendiri tanpa menjelaskan apa yang terjadi.

Lalu ia berjalan ke kamar dengan lambat, seperti banyak pikiran yang hinggap di benaknya. 
.
.

Hingga saat matahari hampir berada di tengah langit..

Semua kejadian tadi pagi seakan hanya angin malam yang menyapa dengan cepat.  Suasana di  meja makan tetap hangat seakan mereka tidak tahu apa yang ada di pikiran 2 anak ini , sedangkan ia beserta adiknya hanya diam tanpa ada suara keluar dari bibir mereka. Hening itulah yang ia rasakan walau sebenarnya hangat.

Ia bertanya dalam hati.  Apa salahnya?  , apa ini akhirnya? , beberapa pertanyaan muncul di kepalanya, ia merasa bersalah tapi tidak tau apa salahnya selain kemarin malam. 

Ia tetap berdoa agar nantinya sang adik baik - baik saja, dan keluarga mereka tetap bahagia.

.

Mari kita beralih ke pemikiran sang adik , apa yang ia rencanakan?

.

Hahhh...  Aku harus kemana nanti kenapa tidak ada petunjuk.

Kriet

Pycopath???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang