CATATAN SEORANG JURNALIS
#catatanseorangjurnalis
( PASAR JIN *Berdasarkan kisah nyata )
Sebelum memulai cerita ini, aku ingin memperkenalkan diriku lebih dulu. Sebut saja aku Ve, begitulah teman-teman memanggilku. Aku terlahir dari keluarga yang sederhana, Ibuku seorang guru sedangkan Ayahku bekerja wiraswasta (jadi apapun pekerjaan yang halal, dilakukannya). Aku anak kedua dari dua bersaudara, Kakakku berprofesi sama seperti Ibuku, juga seorang guru. Namun saat ini aku hanya tinggaln bersama Ibu, Ayahku meninggal ketika aku masih duduk dibangku SMA,atau sekitar empat belas tahun yang lalu, begitu juga dengan Kakakku, ia telah dipanggil ALLAH SWT tiga tahun yang lalu. (Semoga mereka berbahagia disana, aminn).
Sejak SD, aku gemar menulis, menulis apa saja di dalam sebuah buku yang pada masanya dikenal dengan julukan Diary. Semua kegiatan atau apapun yang aku alami setiap hari, pasti kutulis di buku tersebut. Kebiasaan ini rupanya mandarah daging dalam diriku, hingga ke jenjang SMP dan SMA pun aku masih rajin menulis Diary, selain menulis Diary aku juga aktif dalam dunia tulis menulis di sekolah, seperti seperti mengisi MADING dan majalah sekolah.
Lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), aku melanjutkan kuliah di salah satu Universitas Swasta di Kota Jember, dan memilih fakultas yang sejalan denganku, yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik , jurusan Ilmu Komunikasi.
Disini, aku belajar banyak hal dan lebih bisa mendalami dunia tulis menulis. Selain teori, di bangku kuliah aku juga banyak menghabiskan waktuku dengan praktek lapangan, mulai dari fotografi, on air atau menjadi penyiar radio, liputan di lingkungan kampus, dan masih banyak hal lain yang nanti akan kuceritakan lebih mendetail lagi.
Semua praktek lapangan dilakukan pada semester kedua, termasuk Fotografi. Aku mulai jatuh cinta dunia fotografi pada semester ini, karena selain asyik, kegiatan fotografi seringkali dilakukan di alam, cocok denganku yang memang juga suka dengan alam.
Rekan-rekan yang kucintai, besok sore kita akan hunting untuk kali pertamanya. Kita ke pantai Bande Alit ujar Dosenku yang akrab dipanggil Pak De ini.
Horeeeeeee teriakan pertanda bahagia bergemuruh di kelas.
Nanti disana kita akan motret Banteng, ada pantai juga, ayo ketua kelasnya sini maju, dicatat apa saja yang perlu dipersiapkan besok jelas Pak De.
Baik Pak sahutku, yang kebetulan pada saat itu sedang menjabat sebagai ketua kelas.
Hmm..Ve tulis di papan ya, yang lain dicatat..pertama membawa baju lengan panjang, celana panjang, topi, baju ganti, bekal makan terserah ya bisa mie instan,snack, atau apapun yang nggak mudah basi, minumnya juga jangan lupa, oh ya center itu penting, apalagi ya, tas kalau bisa yang ransel, jangan pakai sandal ya, tetapi sepatu saja, tapi misal mau bawa sendal juga gak apa-apa untuk dipakai dipenginapan, kemudian jangan lupa bawa obat nyamuk, karena disana banyak nyamuk, terutama yang cewek nih nyamuknya disana laki-laki semua hati-hati jadi sasaran hehee..Itu aja sih, oh ya jas hujan sampai lupa kan sekarang lagi musim hujan jelas Pak De.
Setelah menuliskan apa saja yang harus dibawa, aku segera kembali duduk, mengeluarkan buku lalu mencatat kembali apa yang kutulis di papan.
Jangan membawa benda yang berkilauan ya, yang perempuan ini kalau pakai anting, diusahakan antingnya dilepas dulu celetuk Pak De.
Kenapa Pak? tanyaku heran/
Untuk jaga-jaga saja, namanya juga kita ma uke tempat yang jarang dikunjungi orang , jaga-jaga aja biar nggak mengundang mahluk selain kita jawabnya tegas.
Maksudnya pak?tolong diperjelas, aku nggak ngerti hehe tanyaku lagi.
Jadi gini, mahluk astral atau Jin kan suka dengan benda yang berkilauan, nah kita jaga-jaga aja biar nggak mengundang atau mengusik mereka tegas Pak De.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASAR ALAM GHAIB
AdventureKisah petualangan anak remaja di alam bebas yang mendapat terror dari mahluk penunggu tempat tersebut, kisah nyata dan pengalaman pribadi!