20

4.2K 474 5
                                    

.

.

Yoongi terbangun saat suara tangisan seorang anak terdengar. Pelan namun terasa sangat memilukan. Yoongi membuka matanya, ia melihat seorang wanita membelakanginya dengan seorang anak kecil yang berbaring dipangkuannya.

"Taehyung, jangan menangis. Lihat! Bulan juga ikut menangis." Suara lembut wanita itu membuat Yoongi mengalihkan pandangannya.

Yoongi mendongak dan melihat gumpalan awan hitam di atas, membuat suasana malam hari semakin gelap karena kurangnya penerangan. Yoongi kembali menatap dua orang di depannya saat mendengar suara pelan wanita yang berusaha menenangkan anak laki-laki itu.

"Taehyung, kau akan membuat langit ikut menangis jika terus seperti ini." Wanita itu mengusap rambut sang anak dengan pelan.

"Ibu, punggungku sakit. Tubuhku panas, seperti ada yang membakar." Taehyung kecil mendongak. Ia menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca. Anak itu juga masih sesenggukan sambil menghapus air matanya.

"Taehyung," suara wanita itu terdengar lembut. Ia membantu Taehyung untuk duduk dan menghadap ke arahnya.

"Takdirmu telah datang." Wanita itu tersenyum pada Taehyung.

Yoongi mengerutkan dahinya. Wanita ini berbeda dengan yang ia lihat sebelumnya. Meskipun terlihat sedikit mirip, tapi Yoongi yakin mereka adalah wanita yang berbeda. Yoongi kemudian kembali memperhatikan Taehyung kecil dan wanita itu. Mendengarkan dengan seksama apa yang akan mereka bicarakan.

"Takdir?" Taehyung memiringkan kepalanya. Tangisannya sudah berhenti dan ia menatap wanita di hadapannya dengan mata polos khas anak-anak. Membuat Yoongi tersenyum tipis saat memperhatikan Taehyung kecil di hadapannya.

"Lihat! Bulan di sana sangat terang. Itu artinya takdirmu sudah turun ke bumi." Wanita itu menunjuk bulan yang bulat sempurna dan bersinar di atas mereka.

Yoongi mengikuti arah pandangan Taehyung kecil dan wanita itu. Benar. Bulan bersinar sangat terang dan terlihat bulat sempurna. Dan, gumpalan awan hitam tadi sudah hilang. Yoongi mengerutkan dahinya bingung. Suasana di sekitarnya sangat aneh. Setiap ia melihat Taehyung, cuaca di sekitar ikut berubah juga. Yoongi tidak mengerti, apakah ini ada hubungannya dengan Taehyung?

"Ya, takdir. Berjanjilah pada ibu kau akan mencarinya. Melindunginya dan menjaganya dengan seluruh kemampuanmu."

Taehyung kecil menganggukkan kepalanya beberapa kali. Anak itu terlihat sangat antusias sekali saat mendengar penjelasan ibunya. Mata bulatnya berbinar saat menatap ibunya, terlihat polos dan lucu.

"Kau akan mengerti jika sudah dewasa nanti." Taehyung kecil dan ibunya kembali menatap bulan.

"Aku ingin cepat dewasa." Taehyung kecil tersenyum lebar. Ia kemudian kembali berbaring dipangkuan ibunya.

"Anak pintar." Wanita itu tersenyum lembut. Ia mengusap kepala Taehyung kecil dengan sayang. Kemudian mereka tertawa bersama.

Yoongi terus memperhatikan itu semua. Bagaimana Taehyung kecil yang tersenyum lebar dan tatapan lembut penuh kasih sayang dari wanita itu.

"Taehyung, dengarkan ibu baik-baik." Suara yang familier terdengar dari samping kiri Yoongi. Membuat Yoongi menoleh dan melebarkan matanya saat menyadari siapa yang tengah berdiri tak jauh darinya.

Yoongi kemudian kembali menatap ke depan, memperhatikan Taehyung kecil yang tengah tertawa dipangkuan ibunya. Namun tiba-tiba semua itu memudar. Pemandangan langit malam di hadapan Yoongi perlahan berubah semakin terang dan menampilkan langit di siang hari. Taehyung kecil bersama ibunya yang duduk di hadapan Yoongi juga ikut menghilang. Semuanya tergantikan dengan pemandangan siang hari dengan Taehyung kecil beserta ibunya yang berdiri saling berhadapan di samping kiri Yoongi.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang