Bagian 1

41 9 1
                                    

Pagi ini, Alisya berangkat sekolah dengan menggunakan bus, sebelum berangkat ia berpamitan kepada keluarganya. Ia tidak pernah mau di antara oleh kakak-kakaknya. Ia lebih memilih naik bus Tinimbang di antar oleh kakaknya. Entah alasannya apa. Setiap kali kakaknya ingin mengantarnya, namun ia bersikeras untuk menolak. Dia tidak mau semua anak cakrawala high school berteriak heboh saat melihat kakak-kakaknya Alisya. Memang kakak-kakaknya Alisya memiliki wajah tampan diatas rata-rata yang dapat membuat para kaum hawa berteriak histeris.

Alisya Caramella Putri, kerap di panggil Alisya. Ia masih duduk dikelas 11. Ia anak keempat dari lima bersaudara. Dia memiliki dua kakak laki-laki, satu kakak perempuan dan satu adik perempuan. Nama kakak pertamanya adalah Arnan Pratama, ia sudah lulus SMA dan kini ia bekerja di perusahaan milik papanya. Kakak kedua Alisya adalah Aliya Armella Putri, ia sudah lulus SMA dan kini melanjutkan kuliah di fakultas kedokteran internasional. Kakak ketiga Alisya adalah Bagas Andara,  ia masih duduk dikelas 12 di cakrawala high school, ia salah satu cogan yang berada di CHS itu. Memang CHS adalah salah satu sekolah favorit yang berada di Jakarta, yang membuat CHS menjadi sekolah favorit adalah murid-muridnya yang pintar-pintar dan juga banyak cogan-cogan dan cecan-cecan di sana. Dan yang terakhir adalah Elsa Maura Putri, adiknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SMP.

Sebelum Alisya berangkat, ia berjalan menuju ruang makan yang sudah ada keluarganya yang tengah duduk di meja ruang makan.

"Ma, pa, aku berangkat sekarang ya, takut telat" pamitnya kepada orangtuannya.

"Lho kamu gak sarapan dulu?" Tanya Viona, mamanya. Ia hanya menggelengkan kepalanya sambil mengucapkan "nanti bisa sarapan di kantin sekolah"

"Bareng gue aja dek. Dan lo bisa sarapan pagi" ucap Bagas si kakak keduanya.

"Gak perlu repot-repot" ucapnya sedatar mungkin.

"Kalo kamu gak mau bareng Bagas, bareng abang aja gimana?" Usul Arnan si kakak pertamanya.

"Gausah bang, kak, makasih. Aku bisa berangkat sendiri" jawabnya kepada kedua kakaknya. Papa dan juga mama nya hanya diam saat mendengar setiap kalimat yang terlontar dari mulut Alisya.

Setelah itu, Ia mencium punggung orang tuanya. Setelah berpamitan, ia langsung berjalan keluar rumah menuju halte bus untuk menunggu bus datang. Setelah kepergiannya, sang mama membuka suara "Bagas, kamu tolong jagain adik kamu yang satu itu"

"Udah kewajiban aku ma sebagai kakaknya. Kalo gitu aku berangkat pa, ma, bang, dek" setelah Bagas berpamitan kepada keluarganya, ia langsung berangkat mengendarai motor ninja nya.

Setelah memarkirkan motornya, Bagas langsung berjalan menuju kelas milik adiknya itu, hanya untuk memastikan kalo adiknya sudah sampai di kelas dengan selamat. Saat ia berjalan menuju di koridor kelas XI banyak siswi-siswi yang berteriak histeris saat kedatangan Bagas si cogannya CHS.

Saat Bagas sudah berada di depan kelas XI IPA 1, ia mengintip lewat jendela hanya memastikan bahwa adiknya sudah berada dikelas. Saat ia tengah mengintip tiba-tiba teman-temannya datang "woyy, ngapain lo di depan kelas ini? Lo ngintipin apa sih?" Suara Ardo membuat Bagas kaget.

"Bangsul lo, ngagetin gue" gerutu Bagas.

"Lo ngapain sih Gas? Lo suka salah satu anak di kelas ini?" Tebak Reno salah satu temannya lagi.

"Kalo ngomong pada ngawur, gue kesini cuma mau mastiin adik gue baik-baik aja"

"Gue kira, lo kan bisa masuk kedalem tanpa harus ngintip-ngintip kek gini"

"Lo gak tau sifat adek gue kek gimana. Udahlah kita ke kelas aja kuy" ucap Bagas kemudian. Setelah itu mereka beranjak dari kelas XI dan menuju kelas XII.

ALISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang