Voteeeenyaaaaaaaaaaa
***
Anna melihat gedung gedung tinggi didepannya yang sudah lama tidak pernah dia tatap beberapa tahun belakangan ini. Kota tempat kelahirannya yang sangat dia cinta. Ya, Anna sudah kembali dan akan membuka lembar baru serta menutup lembara lama.
Disinilah anna sekarang, berdiri digedung tinggi tempat apartemen yang dulu dia tinggali. Apartemennya tidak kosong ada yang menempatinya yaitu sepupunya Elina.
Ting Tong
Ting Tong" iya iya sebentar, siapa yang bertamu malam malam sih " grutu elina
Cklek
" heh apa kau tidak tau sopan santun.. Anna? kau pulang? kenapa tidak memberitahuku kalau kau akan pulang jadi aku bisa menjemput mu " ucap elina kaget karna Anna pulang tanpa memberi tahu nya.
" aku tidak mau merepotkan mu el, lagi inikan sudah malam " kata Anna seraya memasuki apartemennya.
" apanya yang merepotkan An, aku kan juga menumpang di apartmenmu " ucap elina
" apartemen kita el apartemen kita " ulang Anna
" tapi setidaknya kau menelpon ku jadi aku akan menunggumu atau aku akan membuatkan makanan buat mu " kata elina
" kau terlalu merepotkan dirimu sendiri el, lagian aku sudah makan dipesawat tadi " kata Anna
" yasudah kalau begitu kau istirahat saja, kau pasti lelah karna perjalanan mu tadi " kata elina
" emm "
Anna langsung pergi ke kamarnya untuk mengistirahatkan badan dan pikirannya.
.
.
.
." kau terlalu menyusahkan dirimu anna " kata elina sambil menyuapkan sarapan ke dalam mulutnya.
" aku tidak mau menyusahkan mereka el " kata anna
" anna dengar! orang tuamu adalah pengusahan, kau bisa saja bekerja dikantor mereka tanpa susah susah mencari pekerjaan lain Sedangkan kau pergi merantau ke negera orang hanya untuk mencari pekerjaan, aku tidak habis pikir dengan pemikiranmu " kata elina
" aku sudah bilang bukan aku tidak mau menyusahkan mereka el, lagi pula aku mau mencari pekerjaan yang sesuai dengan kemauanku " jelas anna.
" terserah kau saja tapi sekarang lebih baik kau bertemu dengan paman dan bibi dulu mereka akan sangat marah jika putri satu satunya kembali tanpa bertemu dengan mereka " kata elina sambil berjalan menuju ruang tamu.
" iya iya bawel "
" yasudah aku mau berangkat dulu, sampai bertemu nanti sepupuku " kata elina yang berjalan ke arah luar apartemen.
" hati hati " teriak anna dari dapur.
Anna hanya duduk didapur sambil melihat langit yang sangat cerah pagi ini dari balik jendela.
" pagi ini langit sangat cerah, apa kau melihatnya juga? " batin anna yang masih terus menerawang langit yang cerah ini.
Lama termenung, akhirnya anna sadar bahwa dia harusnya melupakan segalanya tentang pria itu.
" huffttttt, anna stop jangan memikirkan orang yang mengusir mu, lebih baik kau pergi berjalan jalan saja sambil menikmati cerahnya langit pagi ini " kata anna pada dirinya sendiri.
Setelah bersiap siap anna langsung pergi jalan jalan tujuan utamanya adalah rumah orang tuanya.
.
.
.
." papaaa! " teriak kaila
" hey baby " ucap aksa sambil menggendong kaila dan memutar mutarnya diangkasa dan disambut tawa senang dari kaila.
" apa kau membuat ulah hari ini? " tanya aksa sambil berjalan kedalam rumah.
" tentu saja tidak papa " jawab kaila
" bagus anak pintar " ujar aksa sambil mencium pipi kaila.
" aksa, kau datang " kata lidya yang turun dari lantai 2 rumahnya.
" iya " ucap aksa sambil duduk dikursi
" kaila, pergilah ke tempat bermain mu, aku ingin berbicara dengan papamu " suruh lidya dengan muka seriusnya.
" baik mom "
" kenapa kau membiarkannya pergi? Kau benar benar keterlaluan aksa seharusnya kau menahannya " tutur lidya dengan wajah marahnya.
" apa maksudmu lid aku tidak mengerti? " ucap aksa dengan datarnya.
" kau tidak mengerti? Jangan pura pura lupa aks, kau orang yang membuatnya pergi, kau juga yang membuat semua ini jadi rumit " tutur lidya yang masih tidak percaya dengan tingkah laku aksa.
" aku sudah bilang bukan lid, aku tidak mencintainya " ujar aksa santai
" TIDAK MENCINTAINYA? kau mungkin bisa berbohong didepan semua orang tapi kau tidak bisa berbohong padaku aks TIDAK BISA! " lidya sudah mencapai pada emosinya.
Aksa hanya mengusap wajahnya dengan kedua tangannya tercetak jelas bahwa dia sangat lelah dan tertekan.
" kau terlalu menutup perasaanmu dengan keegoisan aksa, jangan memikirkan ku ataupun kaila kau juga butuh pendamping hidup aks " kata lidya sambil mengelus punggung.
***
Budidayakan vote untuk menghargai karya para penulis dengan cara menekan tanda bintang dibawah 👇:)
Maaf untuk typo nya
Masih penulis amatir
Di vote + comment
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksa & Anna
Romance" Ku cintai dirimu dengan penuh harapan, tak pernah ku sesali menunggu dirimu yang menolak diriku dari balik matamu " - Anna Merasakan cinta yang begitu besar pada mu, membuat ku yakin bahwa kau adalah pendamping ku. Tapi kurutuki kebodohan ku selam...