"Apaan cobak, dasar! " ucap sasa.
"Oh ya, kalian langsung ke taman aja! Nanti kita nyusul. " ucapku sambil menggandeng tangan sasa.
"Okey bad" seru mereka. Sasa hanya ketawa saat mendengar kata bad. Aku hanya mendengus kesal.
"Ayo aku kenalin ke tunangannya lita. " ajakku sambil menarik tangannya. Dan kami sudah duduk di ruang tamu. "Oh ya kenalin ini tunanganku. " jelasku. Sasa sebenarnya sudah tahu dia, tapi ya apa salahnya buat kenalan lagi.
"Sa,! " panggil Arjun.
"Oh ya, aku temenin mereka dulu yaa." ucap sasa lalu meninggalkan kami menuju taman. Aku tau perasaan sasa saat ini, maaf sa.
Kesya Thalia Putri Ananda.
Aku langsung meninggalkan ruang tamu, aku nggak bisa nahan air mata yang ingin jatuh. Aku langsung menghampiri teman temanku.
"Hay kalian, gimana kabarnya? " tanyaku.
"Ya baik dong sa. " seru mereka.
"Sa mana minuman dan cemilannya? " tanya naja.
"Oh iya lupa, ben-" belum saja aku berbicara, tiba tiba hujan. Kami pun segera berlari menuju vila. "Ya udah, ayo ke kamar tamu aja. " ajakku. "Oh ya dila dan naja bantuin aku ya" pintaku.
"Okey bos. " seru mereka. Teman teman pun menuju ke kamar tamu, sedangkan aku, dila dan naja menuju dapur. Sesampainya di dapur, aku langsung menyuruh dila mengambil cemilan dan langsung menuju kamar tamu, sedangkan naja aku suruh ambil minuman di kulkas dan langsung membawa ke kamar. Aku pun langsung ke kamar tamu juga.
" sa, nonton film dong. Sama nunggu Rahmat kembali. " ucap rendra.
"Itu di atas nakas ada banyak. "Jelasku. Aku mendengar seperti ada yang memanggilku, aku langsung keluar dari kamar. Ternyata Rahmat memanggilku.
"Ada apa? " tanyaku.
"Sinilah, aku bilangin. " pintanya. Aku segera duduk disampingnya. "Besok kita berangkat ke amerika. Kamu dan Arjun wajib ikut, soalnya gak bakal bosen kalian disana." jelasnya.
"nggak, aku nggak bisa. " jawabku.
"Kenapa sa, ayolah ikut. " ajak lita. Kalau boleh jujur aku muak dengan sifatnya yang sok manis.
"Mmm. .. Okey " jawabku.
"Jadi diner nya di amerika aja ya. " ucap lita.
"Oke" jawab Rahmat.
"Ya udah kita pulang dulu ya gas, sa. " pamit Arjun.
"Hati hati yaa.. " ucap Rahmat. Mereka pun sudah pulang, aku langsung menatap Rahmat dengan tatapan tajam.
"Kamu sengaja ya. " tegasku.
"Iya lah" jawabnya, aku langsung cubit perutnya.
"Aaww.. Sakit sa! " rengeknya. Aku langsung lari menuju kamar tamu, aku melihat dia yang masih mengejarku. Aku langsung bersembunyi dibalik selimut.
"Ada apa sa?" tanya fauzy.
"Hust, diam. Jangan bilang kalau aku disini. !" pintaku.
"Sa,, sasa,,, aku tahu kamu dimana. " ucap Rahmat.
Blakk..
Omegyat, aku di tindiin Rahmat, dan dia membuka selimutnya.
"Gadis nakal! " ucapnya sambil mencubit pipiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Cinta Seorang Wanita Biasa❤
Teen FictionKutemukan cahaya dibalik dirimu yang selalu dingin kepadaku.